Friday, December 28, 2012

Proses Kreatif I Have a Dream


Judul buku           : I Have a Dream (Marigold Girl School Series)
Terbit                  : Desember 2012
Jumlah halaman   : 208 halaman
Penerbit               : Noura Books

“Aku … aku dulu malu dengan tubuhku. Bentuknya aneh, seperti berpunuk. Aku malu kalau semua orang melihatku,” ujar Tari.
Ya, itu dulu. Meskipun Tari menderita skoliosis—sejenis kelainan pada tulang belakang, tapi Tari tidak ingin hidupnya terpuruk. Dia berusaha berpikir positif dan menjalani hari-harinya dengan ceria bersama Mila dan Felisha, sahabatnya. Bahkan, Tari berjuang keras untuk memenangkan Children Writing Contest agar mendapat hadiah uang untuk membeli alat penyangga tubuh sebagai bagian dari terapi sakitnya.
Berhasilkah Tari meraih mimpi-mimpinya? Bagaimana Tari menghadapi Nadine, si sempurna yang selalu “menjegal” langkahnya?
Baca tuntas buku keren ini, yuk! Ssttt …, siapkan tisu, ya. Ihiks!

Monday, December 17, 2012

(Parents Day) Sharing Profesi Penulis di SDIT Darul Abidin

Senin, 17 Desember 2012 saya diundang oleh SDIT Darul Abidin untuk berbagi tentang profesi saya sebagai penulis. SDIT Darul Abidin adalah sekolah Keisya, putri sulung saya. Sebagian teman-teman dan guru-gurunya sudah tahu bahwa saya sering menulis buku. Kebetulan, Keisya juga sering membawa buku-buku saya ke kelasnya.


Lihat ekspresi mereka :)
Nah, pagi itu saya memulai acara itu dengan menjelaskan bahwa penulis tidak hanya menulis buku. tetapi juga menulis untuk media lainnya, seperti majalah, surat kabar, dan internet. Lalu saya juga ceritakan alasan saya menekuni bidang ini. Alasan yang paling utama tentu saja, menulis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. 

Wednesday, December 12, 2012

(Les Menulis) Bersama Danu

Awalnya, Bunda Haifa (stt... di rumahnya banyak makanan enak, lho hehe), salah satu kontak saya di FB meminta saya memberikan kursus menulis untuk Danu. Danu adalah keponakan Bunda Haifa yang tinggal bersamanya sejak usia empat tahun. Waktu itu, ayah Danu baru berpulang karena kecelakaan. Sejak itu, Danu diasuh oleh Bunda Haifa dan suaminya.

Singkat cerita, mulai awal November saya rutin datang ke rumahnya. Setiap Jumat sore, Danu belajar menulis bersama saya. Mulai dari dasar-dasar menulis (tokoh, setting cerita, konflik, dialog, deskripsi, narasi, dan ending) hingga meletakkan tanda baca. Dari awal kursus, Danu sudah mulai mengerjakan tugas-tugas menulis seperti menulis pengalaman yang menyeramkan, pengalaman yang lucu, dan pengalaman di sekolah.

Wednesday, November 21, 2012

Serunya Menulis Novel Duet

Ini kali pertama saya menulis novel dengan cara duet. Ide awal datang dari rekan duet saya, Mbak Wiwik (demikian saya biasa memanggilnya). Kami bicara mengenai plot yang kami susun. Setelah sepakat, kami mulai membagi jatah penulisan. Caranya, kami mengerjakan secara bergantian. Jika satu bab sudah selesai ditulis Mbak Wik, saya meneruskan bab berikutnya. Bukan pekerjaan yang mudah menyatukan dua kepala. Sempat juga, kami mengobrak-abrik beberapa bab dan menyusun ulang plotnya. Untungnya, gaya bercerita kami hampir mirip.
Yang unik, sebagian dari novel ini saya tulis ketika saya pergi ke Bangkok. Kalau naskah novel ini manusia, mungkin dia sudah pusing dilempar Jakarta-Bangkok berkali-kali hehe. Meski jungkir balik, mengejar deadline, mencari koneksi internet untuk mengirimkan file naskah ini, dan mengeditnya agar jalan ceritanya lebih mengalir, lega rasanya ketika novel ini akhirnya rampung.
Dan, inilah hasilnya:

Judul : Kue-kue Cinta
Penulis : Fita Chakra dan Wylvera Windayana
Penerbit : Pelangi Books
Jumlah halaman : 234 halaman
Harga : Rp 40.000,-


Wednesday, November 14, 2012

(Artikel Wisata) Keliling Bangkok, dimuat di Leisure Republika



Artikel ini pernah dimuat di Leisure Republika, 24 April 2012. Teknis pengirimannya ada di sini. Seperti biasa, yang saya posting adalah versi yang belum diedit. Semoga bermanfaat. :)


Keliling Bangkok

            Banyak wisatawan yang was-was berkunjung ke Bangkok akhir tahun lalu karena berita banjir yang melanda kota itu. Padahal, pusat kota Bangkok masih bisa dikunjungi. Beberapa tempat memang terendam air. Namun, Bangkok telah mempersiapkan diri dengan baik. Karung-karung penahan banjir diletakkan di tempat-tempat strategis untuk mengantisipasi genangan air. Dan ketika banjir surut, bekas-bekas banjir segera dibersihkan.
            Dari segi transportasi, di Bangkok, wisatawan bisa bepergian dengan apa saja. Berbagai moda transportasi di sini terjangkau harga tiketnya, tepat waktu, dan cepat. Semuanya serba teratur dan bersih sehingga wisatawan nyaman menggunakannya.
            Bangkok salah satu kota modern yang tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi. Selain gedung-gedung bertingkat dan mal-mal yang dibangun, mereka masih mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah. Perpaduan itu menimbulkan kesan yang unik. Tak salah jika Bangkok termasuk kota yang memesona di Asia. Dikelilingi kanal-kanal di seputar kota membuat Bangkok rawan banjir. Namun ini tak menyurutkan nyali wisatawan untuk datang. Keramahan penduduk dan berbagai tempat wisata di Bangkok lebih menarik untuk dikunjungi.

Monday, November 12, 2012

ASEAN Blogger Community: Peran Blogger dalam Sosialisasi Budaya dan Wisata


Sabtu, 13 Oktober 2012 saya menghadiri acara Silaturahim dan Diskusi ASEAN Blogger Community.  Acara ini diadakan di Gedung Pusdiklat Kementrian Luar Negeri, tepatnya di Jl. Sisingamangaraja, Jakarta. Saya mendapatkan kesempatan baik ini berkat informasi yang saya peroleh dari Kumpulan Emak-emak Blogger. Acara ini terselenggara dalam rangka ulang tahun ASEAN ke-45 tanggal 8 Agustus lalu.

Senangnya, pengalaman ini berhasil membuka wawasan dan menambah pengetahuan saya tentang peran blogger dalam sosialisasi potensi budaya dan wisata. Ternyata, menulis blog sama sekali bukan kegiatan yang sepele, lho. Dampaknya cukup besar, terutama untuk penyebaran informasi. 

Tips Menulis Feature Wisata

Tips menulis ini saya tweet di akun saya @fitachakra pada tanggal 29 Oktober 2012.

Pengan nulis dan kirim liputan wisata? Coba saja, pasti bisa :)
1) Sblm pergi, bidik media yg dituju, cermati style penulisannya. Baca bbrp contoh tulisan di media itu.

2) Cari tahu ketentuan pengirimannya & catat.

3) Buat rencana liputan. Catat hal2 menarik di tmpt itu melalui internet.

4) Manfaat rencana liputan, membuat pekerjaan lbh terarah.

5) Yg sy lakukan adl membuat poin2 penting yg akan sy liput.

6) Kupas dr sisi kuliner, sejarah, arsitektur, keindahan alam, kegiatan yg menonjol, dsb.

7) Cobalah mencari sisi yg tdk atau belum banyak diberitakan.

8) Siapkan kamera, min kamera pocket. Jgn andalkan kamera ponsel, jk resolusi kcl, kualitas gbr krg baik.

9) Ambil byk foto dr berbagai sudut, smkn bnyk pilihan lbh mudah menentukan yg terbaik.

10) Catat hal2 penting dr pengamatan. Pertajam panca indera saat liputan.

11) Wawancara org yg ditemui di tmpt, mis: penduduk, pemilik usaha kuliner, pengunjung lain dsb.

12) Segera tuliskan hsl pengamatan setelah sampai saat pikiran msh fresh.

13) Pikirkan hal unik di tmpt tsb, hrs ada sesuatu yg berbeda yg kita sajikan pd pembaca.

14) Tulis apa yg dilihat, dirasakan, dihirup, dikecap & tuangkan dlm tulisan.

15) Di satu kota bs diulas dr berbagai sisi yg bs menjadi bbrp tulisan.

16) Pilih foto2 terbaik & kirimkan bbrp ke redaksi agar mrk punya pilihan.

19) Jgn lupa sebutkan detail pengeluaran & rute ke tmpt tersebut.

20) Kalimat2 dg bahasa setempat bs jg kt masukkan ke dalam tulisan

21) Jgn terpaku pd tmpt2 yg biasa diulas. Tmpt2 yg kelihatan "biasa" pun bnyk keunikannya.

22) Tulisan wisata di dlm atau di luar negeri sama2 pny kans utk dimuat. Jgn takut mencoba :)

23) Buat judul istimewa dg kata2 "tak biasa" utk menarik pembaca.

24) Situasi skrg akan berbeda dg situasi 1-2 tahun yg akan dtg. Segera kirimkan sblm perubahan itu tjd.

25) Sabar menunggu krn bersaing dg banyak naskah lainnya. Tp jk naskah itu unik, pasti akan lbh "terlihat".

26) Selesai sdh sharing sy, moga2 bermanfaat :)

Saturday, November 3, 2012

[Cerpen] Cermin, Aku dan Ibuku



Cerpen ini menjadi Karya Favorit dalam Lomba Menulis Cerpen Remaja Lip-Ice Selsun 2009. Idenya, berasal dari sebuah buku yang pernah saya baca sebulumnya, tentang seorang remaja yang mati-matian berdiet supaya tampil lebih langsing. Sebenarnya cerita yang saya baca itu sedikit kocak. Tapi saya menulis cerpen ini dari sudut pandang yang berbeda. Jadi kesannya gloomy. 


Cermin, Aku dan Ibuku

        
            Ibu, betapa aku ingin sekali membahagiakanmu.
Aku ingin melihatmu tersenyum, dengan ujung bibir yang melengkung sempurna. Bukan senyum yang dipaksakan. Tetapi senyum yang tulus, benar-benar nyata dari dalam hati.
          Aku rindu senyummu itu, Ibu.
Entah sudah berapa lama aku tak melihatmu tersenyum seperti yang kuinginkan. Hari ini, aku akan mencoba sebaik mungkin, agar aku bisa membuatmu bangga. Kebanggaan yang membuat senyuman terlukis di bibir merah jambumu.

Monday, October 29, 2012

(Dimuat di Majalah Sekar) Kata yang Istimewa

Tulisan ini dimuat di Majalah Sekar Edisi 61/11 13-27 Juli 2011. Saya bagikan versi yang belum diedit oleh redaksinya. Jika ingin mengirimkan naskah untuk rubrik Kata Hati, tulis 300 kata. Isinya tentang hal-hal inspiratif yang berasal dari kejadian sehari-hari. Mudah, kan?

Rubrik Kata Hati di Majalah Sekar


Kata yang Istimewa

            “Kenapa Bunda selalu bilang terima kasih pada bapak itu?” tanya anak saya suatu hari. Saat itu kami akan keluar dari tempat parkir sebuah pertokoan. Seperti biasa, sambil mengeluarkan mobil dari tempat tersebut saya mengucapkan kata terima kasih pada tukang parkir.
            Saya terkejut mendengar pertanyaannya. Anak-anak sungguh peka dengan apa yang mereka lihat dan dengar. Sebelumnya saya tak menyadari bahwa saya selalu berbuat demikian saat memberikan uang parkir pada setiap tukang parkir. Bahkan juga pada satpam, penjaga palang pintu kereta di gang kecil dekat rumah kami, dan pada asisten rumah tangga kami. Kenapa ya? Saya mengingat-ingat sejak kapan saya mulai melakukan hal tersebut. Sepertinya sudah lama sekali, mungkin kebiasaan itu sudah saya pupuk sejak saya kuliah dahulu.
            Saya jelaskan pada anak saya berbagai alasan mengapa saya mengucapkan terima kasih pada orang-orang tersebut. Pertama, tentu  saja karena mereka telah membantu saya. Meskipun bantuan yang mereka lakukan kelihatan sepele, seperti “hanya” memberi aba-aba agar mobil bisa keluar dari deretan parkir dengan selamat atau membukakan pintu gerbang rumah kami saat kami pulang. Tetapi sekecil apapun bantuan itu saya selalu melihatnya sebagai sesuatu yang berarti.
            Kedua, saya memberikan gambaran pada anak saya bahwa mengucapkan terima kasih akan sangat menyenangkan, tidak hanya bagi mereka yang menerima ucapan terima kasih itu, tetapi juga bagi kita yang mengucapkannya. Ucapan terima kasih adalah kata-kata sederhana yang keluar dari mulut kita namun bermaksa sangat dalam. Apalagi jika kita menambahkan seulas senyum saat mengucapkannya. Saat kita mengucapkan terima kasih pada orang lain, kita membuat orang tersebut merasa dihargai.
            “Coba bandingkan. Jika Bunda meminta Kakak mengambilkan sesuatu tanpa berterima kasih dengan jika Bunda meminta Kakak mengambilkan sesuatu lalu berterima kasih. Bagaimana rasanya?” tanya saya padanya.
            “Ah, tentu saja Kakak lebih senang jika Bunda berterima kasih,” katanya ringan. Saya tersenyum mendengar jawabannya. Saya senang dia dapat mencerna apa yang saya katakan sekaligus lakukan. Saya yakin anak-anak peniru yang baik. Dengan mengajarkan berterima kasih, saya ingin mengajarkan pula cara menghargai orang lain. Saya pun katakan  mengucapkan terima kasih dengan hati tulus dan senyum akan lebih menyenangkan dibandingkan jika kita terpaksa melakukannya.
Suatu hari nanti saya yakin dia akan memahami bahwa berterima kasih atas bantuan yang kita terima sekecil apapun dan pada siapapun membuat diri kita juga merasa beruntung. Hati kita juga akan mengucap syukur atas apa yang diberikan Tuhan melalui tangan-tangan mereka. Apabila itu kita lakukan, saya percaya hari-hari akan terasa lebih menyenangkan, hati terasa ringan dan ikhlas jika kita mengucapkan terima kasih. Kata “terima kasih” memang sungguh istimewa. (Fita Chakra)

Tuesday, October 23, 2012

(Artikel Wisata) Keindahan Nusa Lembongan

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Sekar No 26 Tahun 2010 (edar 10-24 Maret 2010). Sudah lama memang, tetapi saya ingin membaginya disini. Berikut versi asli dari saya, belum disunting redaksinya.


Friday, October 19, 2012

Bercerita dan Belajar Menulis Bersama Rumah Baca Kreasi

Rabu, 17 Oktober 2012, saya meluncur ke Rumah Baca Kreasi di Cilodong. Perjalanan dari rumah saya sekitar 45 menit. Saya mengajak Keisya karena dia memang ingin ikut. Saya pikir tidak salahnya dia ikut karena di rumah Mbak Luluk, pemilik Rumah Baca Kreasi nanti dia akan bertemu teman-teman sebayanya.

Sampai di tempat mendung gelap. Saya sempat khawatir anak-anak Rumah Baca Kreasi tidak datang. Tapi saat saya sampai, mereka berjalan beriringan tampak dari kejauhan. Kami pun berkenalan. Hari itu, datang empat orang anak. 


Mendengarkan cerita

Wednesday, October 3, 2012

Kata Risablogedia tentang Mima dan Putri Jenna

Terima kasih, Mbak Marisa Agustina yang sudah berbaik hati meresensi Mima dan Putri Jenna. :) Versi aslinya ada di http://risablogedia.blogspot.com/2012/10/resensi-first-novel-mima-dan-putri-jenna.html?showComment=1349229568410#c3905004415115318382


Resensi First Novel "Mima dan Putri Jenna"




Judul Buku      : Mima dan Putri Jenna
ISBN               : 978-979-084-659-3
Penulis            : Fita Chakra
Penerbit           : Tiga Ananda (creative imprint of Tiga Serangkai)
Terbit               : Mei 2012
Isi                     : 64 halaman





Mengusung ide bahwa cantik itu adalah soal inner beauty alih-alih sekadar kulit putih dan rambut lurus, demikianlah inti dari kisah yang tertuang dalam buku First Novel “Mima dan Putri Jenna” ini. Dengan tokoh utama bernama Mima yang adalah seorang gadis cilik berumur 7 tahun. Seorang piatu yang tinggal bersama ayah dan tantenya.

Alur cerita mulai berkembang ketika seorang kawan sekelas Mima yang bernama Tara menyebarkan undangan pesta ulang tahunnya. Di mana dalam undangan tersebut ada semacam dress code dan juga sebuah ‘kompetisi’. Dress code nya adalah mengenakan pakaian yang unik dan kompetisinya adalah para undangan diminta membawa makanan favoritnya untuk nanti dinilai oleh para tamu. Mima bingung. Pertama soal baju, baju apakah yang akan dikenakannya nanti? Sementara meminta pada ayahnya ia tak tega. Lalu kedua soal makanan favorit. Mima merasa malu karena makanan favoritnya adalah wortel, makanan yang secara umum sulit disukai oleh anak-anak.

Tuesday, September 25, 2012

Bagaimana Mendampingi Anak Belajar Menulis?

Banyak teman yang heran melihat Keisya sudah tertarik menulis di usianya yang baru menginjak 7 tahun. Tentu saja, kecintaannya pada dunia tulis menulis tidak datang tiba-tiba. Yang saya ingat, awalnya dia menunjukkan minat saat berusia 3 tahun. Secara tak sengaja, saat saya memangkunya sambil mengetik, dia mulai mengenal huruf dan bertanya mengenai huruf-huruf yang ada di keyboard.

Pada usia 4 tahun, Keisya sudah bisa membaca kata-kata pendek dan menuliskannya. Dia bahkan minta belajar menulis dan membaca. Beberapa bulan berselang, dia sudah semakin lancar membaca. Dia bisa membaca kalimat-kalimat pendek dengan lancar. Meski demikian, tetap saja dia minta saya membacakan buku setiap malam.

Saat ada pelatihan menulis untuk anak-anak, saya menawarkannya. Keisya langsung setuju, waktu itu usianya 6 tahun. Kebetulan trainer yang mengajar adalah teman-teman Galeri Kelas Ajaib, yang sudah saya kenal baik. Jadi, saya pun tidak was-was meninggalkannya ketika pada saat acara saya meninggalkannya untuk mengisi pelatihan lain. Saya pikir, dia akan bosan sebelum pelatihan itu selesai. Tapi ternyata saya salah.

Monday, September 24, 2012

(Artikel Wisata) Masjid Agung Jawa Tengah



Tulisan ini dimuat di Leisure, Republika 18 September 2012. Panjang tulisan sekitar 800 kata. Sertakan juga foto-foto pendukung, pilih yang kualitasnya baik (saya biasa mengirimkan lebih dari 10 foto agar redaksi bisa memilih yang terbaik). Lengkapi tulisan dengan keterangan "Naik Apa Habis Berapa", data diri serta no. rek.  Kirim melalui attachment ke e-mail leisure@rol.republika.co.id. Selamat menulis!


Beberapa kali saat pulang kampung, saya sempat melintas di depan Masjid Agung Jawa Tengah. Saya berangan-angan, suatu hari nanti harus menelusuri masjid yang luas dan megah itu. Usai lebaran kemarin, akhirnya saya berkesempatan menjelajah masjid tersebut, mulai dari halaman, menara, museum, ruang utama, hingga wisma.

Sunday, September 23, 2012

(Artikel Wisata) Menapaki Dataran Tinggi Dieng


 Dimuat di Nirmala edisi Agustus 2012 (Versi asli) 



Sesekali menikmati perjalanan ternyata sangat menyenangkan. Hati rasanya tenteram karena tidak terburu-buru waktu. Menikmati perjalanan juga membuat saya menemukan hal-hal sederhana yang menyenangkan untuk diamati.
Beberapa waktu lalu, di tengah kesibukan, saya memutuskan untuk undur diri sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Asyiknya, perjalanan kali ini tanpa target kapan kami mesti tiba dan pulang. Sengaja memang, tapi setelah melakukannya sekali saya jadi tahu perjalanan yang terburu-buru dan tidak membawa hasil yang sangat berbeda.
Jadilah saat itu, saya dan keluarga sering berhenti sejenak, sekedar melihat-lihat dan mengabadikan pemandangan melalui kamera kami. Sayang rasanya jika melewatkan suasana ini. Inilah kisah perjalanan kami ke Dieng, yang serupa surga tempat tinggal para dewa dan dewi.
           

Friday, September 7, 2012

Talkshow Liburan Edukatif di Suara Edukasi Pustekkom

Sebenarnya ini postingan yang terlambat. :) Peristiwanya sudah berlalu beberapa bulan, tertunda lama karena berbagai kesibukan. Tapi daripada tidak terdokumentasi sama sekali, saya posting sekarang mumpung inget.


Berawal dari inbox yang saya terima dari Indah, salah seorang teman lama saya di SMA, saya menimbang undangannya. Saat itu, Indah mengundang saya datang ke kantornya di Pustekkom Kemdikbud yang ada di Ciputat. Dia meminta saya menjadi nara sumber untuk sebuah program acara yaitu Bintang Edu di Radio Suara Edukasi. 




Awalnya saya ragu karena di hari yang sama saya harus datang ke acara yang diadakan Moms Guide Indonesia. Tapi setelah memerkirakan jarak dan waktu tempuhnya saya pun menyanggupi. Usai acara Moms Guide Indonesia di PIM 2, 20 Juni 2012, saya langsung menuju Ciputat, studio Suara Edukasi berada.


Setibanya di sana, Indah memerkenalkan saya dengan Bapak Lody F. Paat, nara sumber lain yang nanti akan mengisi talkshow bersama saya. Bapak Lody adalah dosen FIP UNJ. Beberapa saat ngobrol bersama beliau dan istrinya, saya jadi tahu bahwa beliau terlahir kembar. Putranya pun kembar. Saya banyak bertanya tentang cara mengasuh anak kembar padanya, ingat dua putri kembar saya yang suka berkomunikasi menggunakan bahasa mereka sendiri.


Saya dan Indah, jadi reunian
Tidak menunggu lama, acara pun dimulai. Saya mendapatkan script berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan saat on air. Tema talkshow hari ini adalah "Liburan Edukatif". Saya mewakili para ibu sekaligus penulis buku dan artikel parenting.

Saya, Bapak Lody, dan Mas Ari Wardhana penyiar
Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban yang saya rangkum dari talkhow tersebut.


Apa arti liburan untuk Anda?

Liburan artinya waktu rileks. Liburan akan lebih bermakna jika memiliki kesan yang mendalam dan tak terlupakan. 


Apakah Anda punya bujet liburan dan selalu merencanakan liburan dengan bepergian ke tempat-tempat wisata?

Bujet untuk liburan menyesuaikan kondisi keuangan. Jika ada bujet yang cukup besar, kadang-kadang kami merencanakan liburan ke luar kota. Tetapi jika tidak, rasanya tak masalah jika bepergian di dalam kota atau bahkan tidak pergi sama sekali.

Suasana di studio yang dingin
Apa yang Anda lakukan bersama anak-anak saat liburan?
Kalau pergi, kami merencanakan pergi ke tempat wisata alam, atau wisata sejarah seperti museum. Taman hiburan sesekali saja, karena anak-anak saya yang masih kecil belum sepenuhnya menikmati semua wahana di tempat tersebut.


Kalau di rumah, kami berkemah, membuat kerajinan tangan, mengecat, menggambar, bersepeda keliling rumah, atau membaca.



Kapan biasanya Anda berlibur?

Tidak harus menunggu waktu liburan anak-anak. Kadang-kadang jika ayahnya mendapatkan cuti dan anak-anak tidak ulangan, kami berlibur.


Bagaimana Anda melihat fenomena liburan ke luar negeri yang (tentunya) menghabiskan biaya mahal?

Sebenarnya sah-sah saja kalau ada bujetnya dan selama tidak memaksakan. Karena itu, saya membiasakan bicara pada anak-anak jika merencanakan liburan. Saya dengan terbuka memberitahukan bujet dan tujuan liburan kami. Saya juga menawarkan beberapa alternatif tempat liburan. Dengan begitu, mereka tahu bahwa liburan juga ada bujetnya.
Liburan ke luar negeri, akan memberikan kesan dan membuka wawasan anak-anak, tentunya jika mereka juga secara tidak langsung belajar tentang banyak hal. Jadi menurut saya, liburan itu harus bisa mereka kenang seumur hidup dan memberikan nilai tambah bagi pengetahuan mereka. Tidak sekadar rileks dan bermain.

On Air
Adakah liburan berkesan yang Anda lakukan bersama anak-anak?
Banyak. Salah satunya saat saya mengajak putri sulung saya naik KRT ke Kota Tua. Lalu kami berkeliling dari satu museum ke museum lain. 


Apa pesan untuk para orang tua yang ingin mengajak anak-anak berlibur?

Sebelum berangkat rencanakan dan persiapkan liburan dengan baik. Tidak hanya dalam soal bujet tetapi juga persiapan fisik. Anak-anak harus dalam kondisi yang sehat. Sebaiknya ajak juga mereka berdiskusi tentang hal-hal yang akan mereka lihat di sana, apa kegiatan yang akan dilakukan, berapa lama perjalanan, bagaimana udara di tempat tersebut, dan sebagainya. Jadi mereka punya gambaran tentang tempat yang akan dikunjungi.

Kalau ingin dengarkan Suara Edukasi ada di 1440 AM atau streaming di http//:suaraedukasi.kemdikbud.go.id

Tuesday, September 4, 2012

(On Air Bahana Sastra Produa FM RRI Semarang) Berbagi Cerita tentang Profesi Penulis

Kamis, 23 Agustus 2012 pukul 22.00-23.00, saya diminta mengisi acara Bahana Sastra di Produa FM RRI Semarang. Tadinya saya tidak punya gambaran tentang acara tersebut. Namun, hari itu, Miko, penyiar acara Bahana Sastra menghubungi saya untuk menjelaskan konten acaranya.

Singkat cerita, setengah jam sebelumnya saya sudah tiba di tempat. Saya dan Miko ngobrol banyak tentang penulisan. Di acara tersebut, saya menceritakan awal mula saya terjun ke dunia penulisan ini. Miko juga bertanya tentang buku-buku terbaru saya. Dan kebetulan saya membawa buku cerita Mima dan Putri Jenna sebanyak 3 eksemplar untuk dibagikan pada pendengar yang bertanya.

Monday, July 23, 2012

B4Beduk-Depok Bersama Bapak Bambang Trim

Awalnya, saat tahu ada acara gratis tapi sarat ilmu ini (di Depok pula, yang pastinya hanya sejengkal dari rumah saya) saya langsung mendaftar. Niatnya, menambah ilmu. Tapi, berdasarkan pengalaman, biasanya tidak hanya ilmu yang saya peroleh, tetapi juga teman baru.
Setelah mendaftar langsung ke inbox Pak Bambang, beliau bertanya, "Jika ada, tolong carikan moderator sekalian, Mbak Fita."
Saya ajukan salah seorang teman editor sebagai calon moderator di acara tersebut, tapi beliau menolak. Sambil bercanda saya bilang, "Atau saya saja, Pak?"
Jawabannya membuat saya kaget, "Ya sudah Mbak Fita saja ya."
"Serius nih, Pak?" tanya saya tak percaya. 
"Serius. Deal, ya," katanya.


Thursday, July 19, 2012

Love, Aubrey


Posting ulang dari blog lama saya  http://fhyta.multiply.com/reviews/item/7

Category:


Books
Genre:Childrens Books
Author:Suzanne LaFleur

Buku yang diterjemahkan secara apik oleh Teh Ary Nilandari ini saya kenal ketika mampir di blognya. Setelah sekian lama terlupakan, saya teringat kembali buku ini saat perbincangan di suatu forum tentang buku-buku anak yang terbaik menghangat. Salah satu yang saya baca adalah komentar Teh Ary. Saya pun hunting buku ini. Karena tak menemukannya di toko buku, saya membelinya secara online. Mulai dari buku itu saya terima, saya tidak berhenti membaca sampai selesai. :)

Buku yang mengharu biru ini bercerita tentang Aubrey, gadis berusia 11 tahun yang ditinggalkan oleh ibunya sendirian di rumah pasca kecelakaan yang menimpa keluarganya. Keluarga Aubrey yang terdiri dari Mom, Dad, Aubrey dan Suzannah, adiknya mengalami kecelakaan mobil sepulang liburan. Ayah dan adiknya meninggal. Sedangkan ibunya yang sangat terpukul karena dialah yang mengendarai mobil, pergi entah kemana.

Aubrey pikir, ibunya hanya pergi sebentar. Ternyata dugaannya salah. Ibunya pergi berhari-hari lamanya. Selama itu, Aubrey mengurus dirinya sendiri, berteman sepi, dan kenangan akan keluarganya yang selalu membuatnya sedih. Aubrey diselamatkan Gram, neneknya. Beliau lalu membawa Aubrey pulang ke rumahnya.

Aubrey berjuang melawan kesedihan. Berulang kali dia bertanya mengapa ibunya meninggalkannya. Perutnya selalu mual mengingat kenangan-kenangan itu. Maka, dia menulis surat setiap kali dia ingin.

Gram, menarik Aubrey keluar dari jeratan kenangan-kenangan itu. Gram memberinya tugas setiap hari, memantaunya, dan memastikan dia baik-baik saja di sekolah barunya. Aubrey mendapatkan sahabat di tempat barunya. Bridget, sahabatnya itu mempunyai keluarga yang bahagia. Aubrey ikut merasakan kehangatan keluarga Bridget. Mereka membuatnya kembali tersenyum, meski kadang dia masih menangis dan merasa mual jika teringat ayah, ibu dan adiknya. Selain mereka, ada beberapa orang yang juga berempati padanya.

Gram terus mencari ibunya. Suatu hari, Gram mengatakan ibunya sudah ditemukan. Aubrey tak tahu harus senang atau marah. Dia kecewa karena ibunya meninggalkannya. Menurutnya, sangat berbeda antara meninggalkan karena mati, dan meninggalkan karena memang ingin pergi. Ibunya tinggal beberapa saat di rumah Gram. Lalu kemudian pergi lagi untuk memulihkan diri, berobat, dan mencari pekerjaan. Setelah semuanya dapat terlewati ibu memintanya kembali bersamanya. Aubrey dan ibunya menjalani saat yang berat sampai akhirnya dapat pulih.

Entah mengapa, saya menyukai cerita seperti ini. Cerita yang muram, membuat mata saya berembun selama membacanya. Kisah Aubrey membuat saya seolah ikut merasakan kesedihannya. Bagaimana perasaannya saat orang-orang yang dicintai hilang dalam kehidupan, baik karena harus pergi maupun karena memilih pergi, tergambar dengan baik disini. Suzanne LaFluer membuat cerita ini mengalir, disertai detil di setiap adegannya.

Salah satu kalimat yang menarik untuk dikutip adalah, "Aku memegang foto itu di hadapanku, menutup mata. Aku masih bisa melihatnya. Aku masih bisa merasakan kenangan itu ada di sana, dekat, tapi tidak menarikku masuk seperti dulu. Mungkin sekarang terserah aku."

Orang-orang yang kita cintai merupakan kenangan termanis dalam hidup kita. Mereka begitu berharga di hati kita. Perpisahan dengan mereka bisa terjadi kapan saja. Kita pasti akan merasa sedih dan kehilangan. Tapi hidup terus berjalan. Kita harus memilih, mau terjerat kenangan selamanya atau merasakan manisnya kenangan itu sambil terus berjalan.

Friday, July 13, 2012

Kuis Resensi #DiaryRamadhan dan #Mima&PutriJenna



Hai hai,

Sudah baca Diary Ramadhan atau Mima dan Putri Jenna? Kalau belum, sekarang saatnya beli, baca dan bikin resensinya. Kenapa? Karena saya mau bagi-bagi buku untuk tiga orang pemenang yang beruntung.
Begini caranya:

1. Tulis resensi buku Diary Ramadhan atau Mima dan Putri Jenna (kalau sudah baca semua boleh dua-duanya ditulis).
2. Pasang di notes FB atau blog (jika di blog pasang link-nya di wall) lalu tag minimal 10 teman. jika ada akun twitter silakan pasang link-nya di akun tersebut.
3. Copy paste link-nya di thread ini agar saya bisa ikut membacanya.
4. Jangan lupa sertakan cover buku dalam resensi.
5. Kuis ditutup tanggal 21 Juli 2012 pk.00.00
6. Tiga paket hadiah, masing-masing berisi kaos, buku, dan gantungan kunci sudah saya sediakan. :)

Buruan ya!

Tuesday, July 10, 2012

Dari Pelatihan Menulis Kisah Inspiratif di Semarang

Setelah mengisi pelatihan menulis untuk anak di Tembalang, Semarang, keesokan harinya Minggu, 1 Juli 2012 saya kembali mengisi sebuah pelatihan. Kali ini saya bertemu beberapa ibu yang putra dan putrinya mengikuti pelatihan sebelumnya. Ya, merekalah peserta pelatihan menulis kisah inspiratif yang saya adakan.

Tidak seperti pelatihan sebelumnya, pelatihan kisah inspiratif ini murni atas inisiatif saya. Dulu saat saya masih kuliah dan tinggal di Semarang, saya merasakan sendiri minimnya pelatihan menulis di kota itu. Kini alhamdulillah saya bisa mereguk ilmu dari berbagai pelatihan menulis yang diadakan di Jakarta dan Bandung. Jadi tak ada salahnya membagikannya untuk warga kota Semarang, kota kelahiran saya.

Wednesday, July 4, 2012

Menulis, Bermain dan Tertawa Bersama Anak-anak di Semarang

Sabtu, 30 Juni 2012 saya mendapatkan undangan dari Salimah PC Tembalang, Semarang untuk mengisi pelatihan menulis yang mereka adakan. Sekitar pukul 07.30 saya bersama Keisya dan salah seorang sepupu saya, Hisna, meluncur ke Kantor Kecamatan Tembalang. Sengaja saya mengajak Keisya agar dia bisa ikut melihat acara tersebut. Menurut Aan Wulandari, teman sekaligus salah seorang panitia yang jauh-jauh hari sudah meminta saya mengisi acara ini, peserta yang mendaftar sekitar 20 orang.

Tiba di tempat acara, saya langsung mempersiapkan diri. Beberapa peserta sudah duduk manis di kursi mereka. Saya ajak mereka mengobrol, ada tiga orang kakak beradik yang ikut pelatihan menulis tersebut, mereka nampak bersemangat, meski masih malu-malu.

Tuesday, June 26, 2012

Launching "Ini Karyaku! Cerita dari Panti Asuhan"

Terharu, itulah yang saya rasakan ketika saya menghadiri undangan launching buku "Ini Karyaku! Cerita dari panti Asuhan di Mal Artha Gading. Pasalnya, ketika sekilas saya membaca buku tersebut, saya menemukan cerita-cerita yang luar biasa di balik kehidupan adik-adik yang tinggal di Panti Asuhan. Mereka tidak hanya menulis tentang cita-cita, kehidupan sehari-hari, khayalan, tapi juga latar belakang mereka bisa sampai tinggal di panti asuhan tersebut. Membacanya membuat saya ikut merasakan kehidupan mereka. 


Dyah, Fita, Wylvera, Haya, Sokat

Siang itu, Sabtu 23 Juni 2012, kami para trainer dari Galeri Kelas Ajaib (saya, mbak Wylvera, Dyah, Haya, dan mas Sokat) bertemu di tempat acara. Sebelumnya selama sebulan, adik-adik dari lima panti asuhan (Muslimin, Dorkas, Putra Setia, Vincentius Putra, dan Griya Asih) di Jakarta ini mendapatkan pelatihan menulis dari Galeri Kelas Ajaib. Selain menulis, mereka juga mendapatkan pelatihan menggambar.

Friday, June 15, 2012

[Writing Tips] Target Menulis, Perlukah?

"Kok sempet sih nulis? Pekerjaan rumah itu nggak ada habisnya, lho," kata salah seorang teman.
Ya sempat dong, kalau punya target menulis sesibuk apa pun harus disempatkan menulis. Karena itu, target menulis itu penting. Apa gunanya target menulis?
Target menulis akan menuntun kita mencapai tujuan. Artinya, jika  ingin menulis 100 halaman buku misalnya, kita bisa memperhitungkan kapan naskah buku itu akan selesai ditulis. Sebaliknya, jika ada deadline, menyelesaikan naskah 50 halaman dalam waktu 10 hari, kita pun jadi punya gambaran berapa halaman yang harus diselesaikan setiap hari.

Jadi, inilah yang biasanya saya lakukan:

  • Membuat target di awal bulan
Setiap awal bulan perhitungkan naskah yang akan dikerjakan bulan tersebut. Buatlah daftar naskah yang ingin ditulis. Kira-kira begini: 1 naskah novel anak, 8 artikel rutin (setiap minggu dua artikel), naskah lomba A, naskah untuk rubrik B dst. Dengan memiliki target menulis bulanan, kita punya gambaran yang lebih jelas dan terarah untuk melangkah.
Tempel target ersebut di tempat yang mudah terlihat agar selalu ingat. Gunakan kertas yang warnanya cerah. Dan siap menulis. :)

  • Menetapkan target harian
Kalau  ingin naskah 100 halaman selesai dalam dua minggu artinya kita harus menyelesaikan 10 halaman setiap hari. Kok 10 halaman? Dua minggu kan ada 14 hari? 
Saya pribadi, biasa memberi target menulis lebih cepat dari deadline-nya. Dengan demikian, setelah 10 hari menulis,  masih punya waktu 4 hari untuk membaca ulang dan mengedit. 
Kalau  tidak punya target harian, bisa-bisa waktu dua minggu terlewat begitu saja. Inilah gunanya target harian. Memaksa kita untuk menulis. :) 
Kalaupun bisa melebihi target itu anggap saja sebagai bonus. tetapi, keesokan harinya tetap set target yang sama. Yang sering terjadi, karena merasa sudah menulis melebih target hari ini, keesokan harinya jadi punya alasan untuk tidak menyelesaikan target harian. Jika sudah menetapkan target harian 10 halaman setiap hari, tepati target itu. Tulis minimal 10 halaman setiap hari selama 10 hari. Titik.

  • Disiplin
Apa yang membuat kita tak bisa memenuhi target menulis? 
Pertama, selalu punya excuse untuk tak menulis. Tapi ingat, sekali kita melakukannya, biasanya akan berulang terus. 
"Tapi saya kan benar-benar nggak ada waktu menulis hari ini. Seharian saya di luar rumah," misalnya. 
Ok, kalau memang begitu siasati dengan menggantinya di hari berikutnya. Atau jika memungkinkan bawa laptop agar bisa menulis saat menunggu.
Kedua, terbujuk menulis hal lain di luar target.
Sebenarnya tidak ada salahnya kalau kita mau mengerjakan tulisan lain di luar target. Tetapi jangan sampai target yang sudah kita rencanakan jadi tersisihkan. Karena, jika sudah demikian, bisa jadi tulisan yang sudah kita targetkan tidak selesai kita tulis. 
Ketiga, pikiran buntu, terserang writer's block.
Yang ini memang kadang-kadang terjadi. Tapi selalu ada cara mengatasinya jika kita sudah berniat menulis. Coba refresh pikiran dengan cara berjalan-jalan ke luar rumah, membaca buku, berolahraga, menikmati musik dan sebagainya. Hanya diri kita yang tahu kegiatan yang paling cocok untuk mengatasi writer's block

  • Evaluasi Target Bulanan

Di akhir bulan lihat catatan hasil tulisan selama sebulan. Lakukan evaluasi. Adakah naskah yang belum selesai? Berapa jumlah naskah yang berhasil diselesaikan? Berapa yang sudah terkirim? Dan seterusnya.
Evaluasi bertujuan untuk membandingkan target dan hasil. Jika belum berhasil memenuhi target tak apa, asalkan tetap berusaha bulan berikutnya.

Nggak ada kata terlambat untuk memulai. Mulai sekarang, kita buat target menulis untuk diri sendiri, yuk. Jika awalnya merasa terbebani dengan target, toh nanti ada manfaatnya. Saat sudah terbiasa, nggak menulis sehari rasanya ada yang kurang. Coba saja sendiri. :)

Thursday, May 17, 2012

Terbit! Mima dan Putri Jenna

Putri Jenna merasa heran. Mengapa pesta ulang tahun teman membuat Mima gelisah?
“Semua teman yang datang ke pestanya harus memakai kostum unik dan membawa makanan kesukaannya,” jelas Mima tanpa ditanya.
“Kenapa bingung? Di lemari ada banyak baju, kan,” katanya.
“Tapi, bajuku biasa-biasa saja,” keluh Mima. Namun, dia bangkit juga menuju lemarinya. Menatap baju-baju di dalamnya dengan putus asa.

Undangan ke pesta ulang tahun Tara membuat Mimasenang sekaligus bingung. Ia senang karena diundang, tetapi bingung harus memakai baju apa dan makanan apa yang harus dibawa. Mima merasa tidak punya baju yang pantas untuk ke pesta. Dan, makakan kesukannnya adalah makanan yang tidak disukai oleh anak-anak lain.

Tuesday, May 15, 2012

Sepatu Persahabatan


Aku mengucek-ucek mata ketika melihat sekolah baruku.
“Ini sekolahku, Bu?” aku menatap Ibu, tak percaya.
Ibu mengangguk mantap.
“Benar. Sekolah ini sekolah terbaik,” jawab Ibu.
Bangunan sekolah itu retak-retak di segala sudut. Lantainya bahkan beralaskan bergelombang tak rata. Ruang kelasnya gelap, kotor lantainya oleh tanah becek yang terbawa kaki-kaki kecil para murid, dan bangkunya yang memanjang sebagian besar berisi tiga orang murid yang duduk berdesakan. Bagaimana mungkin ini sekolah terbaik?
“Ibu harap kamu senang sekolah di sini,” kata Ibu lembut namun tegas, membuatku tak kuasa berkata yang sebenarnya.
Ketika lonceng berbunyi, murid-murid seolah dimuntahkan keluar dari ruang kelas mereka. Ada seorang gadis yang nampak menarik perhatianku. Bukan karena dia terlihat lebih rapi atau cantik. Tapi karena dia nampak aneh.

Wednesday, April 25, 2012

(Artikel Wisata) Keliling Bangkok di Leisure, Republika

Artikel tentang Bangkok ini saya buat beberapa saat setelah saya pulang dari negeri tersebut. Alhamdulillah, nggak lama setelah saya kirim ke redaksi dimuat. 


Ketentuan penulisannya:
- Panjang tulisan 7500-11000 karakter
- Sertakan foto minimal 7, maksimal tidak dibatasi.
- Tuliskan apa yang bisa dilihat, dirasakan dan dinikmati. Sertakan tips perjalanan dan anggaran.
- Kirim ke leisure@rol.republika.co.id.

Thursday, April 19, 2012

(Workshop) Minggu yang Menakjubkan Bersama Anak-anak Panti Asuhan


Minggu, 15 April 2012 menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Hari itu saya dan Ratih Soe mewakili GKA (Galeri Kelas Ajaib) mengawal pelatihan menulis untuk anak-anak di Panti Asuhan Muslimin. Pelatihan yang diprakarsai oleh kampus PPM Manajeman ini sudah berjalan lima pekan dengan trainer berganti setiap pekan. 

Hari itu saya sengaja mengenakan high heels seperti yang disarankan oleh seminar pembicara public speaking yang pernah saya ikuti. Sebenarnya, sehari-hari saya lebih nyaman mengenakan sepatu tanpa hak. Tapi ternyata benar yang dikatakan pembicara public speaking itu, mengenakan high heels bisa mendorong rasa percaya diri, selain membuat tubuh saya yang mungil jadi terlihat lebih tinggi tentunya hehehe
Baru mulai beberapa saat, kami kedatangan tamu. Kak Seto Mulyadi datang mengunjungi sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan ini. Nggak mau menyiakan kesempatan, kami berbincang sejenak. Beliau berharap lain waktu trainer dari GKA mau memberikan pelatihan serupa untuk komunitas yang dibimbingnya.

Monday, March 26, 2012

Panduan Super Lengkap Hamil Sehat

Copas dari blog lama :)

Alhamdulillah,
Satu kabar gembira nyangkut bulan ini. :) Buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat yang saya susun bersama ayahanda tercinta akhirnya terbit juga.

Perjalanan naskah buku ini sangat panjang. Saya mulai menulis buku ini saat saya hamil si kembar, pertengahan tahun 2008. Proses menulis selesai ketika saya akan melahirkan di akhir tahun 2009. Setelah si kembar berusia 8 bulan, penerbit mulai mengumpulkan foto-foto untuk buku ini, termasuk memotret Kiera-Kiara (jadi di dalam buku ini ada foto mereka. Yay!). Setelah itu masih membuat VCD yang berisi senam hamil, senam nifas, senam Kegel, pijat bayi dan lain-lain. Khusus untuk itu, video dibuat di Semarang, diarahkan sendiri oleh Bapak dan saya. 

Diary Ramadhan

Copas dari blog lama :) 


Sebenarnya sedikit terlambat sih, ramadhan sudah hampir habis. Tapi syukurlah bukunya nggak telat mejeng di toko buku, tepat sebelum ramadhan kabarnya sudah ada. Karena bukti terbit belum dikirim, jadilah aku merayu mbak editor mengirimkan file-nya hehehe. Alhamdulillah, seneng banget ya lihat covernya. Sama seperti buku-buku lainnya, buku ini punya cerita khusus. Ngajuin naskahnya sekitar pertengahan tahun lalu. Nggak keburu momen ramadhan tahun lalu, jadinya baru terbit tahun ini. 


Sunday, February 26, 2012

Workshop Rahasia Menulis Buku Anak di Kopdar IIDN Jabodetabek

Sabtu, 25 Februari 2012 saya diundang oleh IIDN Jabodetabek untuk mengisi acara di kopdar. Acaranya bertempat di IDS (International Design School) yang terletak di Epicentrum Walk Lt. 3, Jl. HR. Rasuna Said. Judul materi yang saya bawakan adalah "Rahasia Menulis Buku Anak".


Peserta yang datang lumayan banyak (sekitar 50 orang) dan acaranya beragam. Dari pukul 10.00-14.00 benar-benar padat merayap :) Saya bawa buku-buku saya untuk doorprize peserta. Juga sebuah video tentang sebuah buku cerita anak, yang berhasil membuat peserta semakin bersemangat. Maklum, saat itu menjelang makan siang, jadi mungkin peserta sudah pada lapar. :)

Wednesday, January 25, 2012

(Review) Let's Enjoy The School

Judul       : Let’s Enjoy the School
Penulis     : Naqiyyah Syam dkk
Penerbit    : Gurita (Zikrul Hakim)
Cetakan     : Oktober 2011






Apa pengalaman yang paling berkesan saat si kecil mulai bersekolah?
Mogok sekolah?
Masalah komunikasi dengan gurunya?
Sulit melepas anak?

Masing-masing anak dan orang tua punya pengalaman yang berbeda. Bagaimana pun sekolah tentu merupakan dunia yang baru bagi anak. Sementara, bagi orang tua, melepas anak ke sekolah juga bukan sesuatu yang mudah. Di sinilah cerita itu dimulai.