Singkat cerita, mulai awal November saya rutin datang ke rumahnya. Setiap Jumat sore, Danu belajar menulis bersama saya. Mulai dari dasar-dasar menulis (tokoh, setting cerita, konflik, dialog, deskripsi, narasi, dan ending) hingga meletakkan tanda baca. Dari awal kursus, Danu sudah mulai mengerjakan tugas-tugas menulis seperti menulis pengalaman yang menyeramkan, pengalaman yang lucu, dan pengalaman di sekolah.
Di akhir pertemuan, saya biasa memberikan PR untuk dibahas pertemuan berikutnya. Tapi, nyatanya PR itu sering tidak selesai. Lama kelamaan, saya mengerti, rupanya Danu kesulitan menjabarkan idenya menjadi untaian kalimat dalam cerita. Saya musti sabar memancing, membujuk, dan menggali ide-idenya itu. Untungnya, Danu suka membaca. Jadi, kosakatanya banyak.
Mengetik cerita |
Menulis juga ayo saja :) |
Selain menulis di blog, Danu juga sempat menulis satu cerita untuk media. Saya kirimkan ceritanya itu ke Bobo. Mudah-mudahan, tulisannya itu dimuat ya, Danu.
Salah satu hasil tulisan Danu, tentang acara masak memasak di sekolah |
Semoga Danu terus semangat nulis, ya. Good luck!
wah asik sekali ya mba fit, jempol juga untuk bunda haifa juga danu yang semangat.
ReplyDeletefaizku sudah saya kreditin bagaimana harus cerita meskipun usianya baru tiga tahun. Namun, gaya bertutur dan berceritanya lumayan runut.
Ach...ngayal nih *
Hehe, Bunda Haifa memang selalu semangat. :) Jempol juga buat Faiz. :))
DeleteDuduk manis ikut membaca adik guru
ReplyDeleteMonggo, Mbak :))
DeleteSubhanallah ya, cara yang asik mengajarkan anak. salut buat bunda haifa, btw usia Danu berapa ya?
ReplyDeleteKeren dan inspiratif :)
ReplyDelete