Sabtu, 13 Oktober 2012 saya menghadiri acara
Silaturahim dan Diskusi ASEAN Blogger Community. Acara ini diadakan di Gedung Pusdiklat
Kementrian Luar Negeri, tepatnya di Jl. Sisingamangaraja, Jakarta. Saya
mendapatkan kesempatan baik ini berkat informasi yang saya peroleh dari
Kumpulan Emak-emak Blogger. Acara ini terselenggara dalam rangka ulang tahun
ASEAN ke-45 tanggal 8 Agustus lalu.
Senangnya, pengalaman ini berhasil membuka wawasan dan menambah
pengetahuan saya tentang peran blogger dalam sosialisasi potensi budaya dan
wisata. Ternyata, menulis blog sama sekali bukan kegiatan yang sepele, lho. Dampaknya cukup besar, terutama untuk penyebaran informasi.
Perwakilan-perwakilan komunitas yang ikut hadir dalam acara ini antara lain : Kumpulan Emak-emak Blogger, Blogger Detik, Kartu Net (Karya Tuna
Netre), DBlogger, Blogger Bekasi, Bolgger Bogor, Komunitas Bicara Film, Blogger
Reporter, Internet Sehat, Ikatan Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia, dan
masih banyak lagi yang lainnya. Selain acara diskusi, juga ada lomba live tweet mengenai acara ini. Nggak heran kalau sepanjang acara, para peserta sibuk nge-tweet :)
Bersama Kumpulan Emak-emak Blogger |
Acara dibuka oleh pembawa acara Eka Situmorang, seorang blogger yang aktif dan aktivis ASEAN Blogger Community
dilanjutkan dengan sambutan Ketua Panitia, Chici Utami. Lalu Imam Brotoseno
selaku Chairman of ASEAN Blogger Community, ikut pula memberikan sedikit kata
pengantar tentang kegiatan ini.
Sambutan dari Bapak Imam Brotoseno |
Tentang ASEAN Community
Acara selanjutnya adalah presentasi mengenai
ASEAN serta kerjasama dengan mitra wicara (negara-negara yang bekerjasama).
Pembicara yang hadir di sesi tentang “Sosialisasi Peningkatan Kerjasama
ASEAN dengan Mitra Wicara” adalah Bapak I Gusti Wesaka Puja sebagai Dirjen Kerjasama
ASEAN.
Sesi Presentasi tentang ASEAN Community |
ASEAN dibentuk tahun 167 saat kondisi tidak
stabil, karena itu diperlukan kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan
taraf hidup dan meredakan rasa curiga. Dikatakan oleh beliau bahwa ASEAN
bertujuan memperkuat kerjasama antara negara anggota-anggotanya dalam berbagai
bidang. Kerjasama yang dimaksud termasuk menyelesaikan konflik yang terjadi di
negara-negara anggotanya. Jika kawasan ASEAN tumbuh menjadi kawasan yang kuat,
maka negara-negara anggotanya punya kesempatan untuk bertumbuh dengan baik.
Untuk itu banyak hal yang dilakukan oleh ASEAN. Hal-hal yang menjadi skala prioritas pada
masa keketuaan Indonesia 2012 adalah (sumber: materi presentasi “Sosialisasi Peningkatan Kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara”):
- Memastikan kemajuan proses
pencapaian Komunitas ASEAN 2015.
- Memastikan bahwa perubahan
arsitektur regional di kawasan tetap pada situasi yang kondusif untuk
pembangunan di kawasan melalui penciptaan kondisi dynamic equilibrium,
yang menempatkan ASEAN pada the driving seat.
- Merumuskan visi ASEAN pasca
2015, yaitu “ASEAN Community in a Global Community of Nation” yang
sekaligus telah menjadi tema dari keketuaan Indonesia tahun 2011.
ASEAN Community itu sendiri bertujuan
memperkuat tiga pilar komunitas. Tiga pilar utama yang ingin dicapai dalam
antara lain komunitas ekonomi, komunitas sosial budaya serta komunitas politik
dan kemanan. Salah satu contoh pencapaian ASEAN Community adalah Komitmen Visa
Bersama.
Selanjutnya dipaparkan pula mengenai prinsip
konektivitas ASEAN yaitu, konektivitas fisik, institusional, dan people to
people. Prioritas ASEAN Community juga untuk para penyandang cacat (disable). Prioritas
lainnya, ASEAN Community in a Global Community Nations diharapkan
terimplementasi 2015-2022. Selanjutnya, hingga November 2012 keketuaan pada Kamboja, bertema ASEAN:
One Community, One Destiny.
Pentingnya Peran Blogger dalam Sosialisasi Budaya dan Wisata
Sesi selanjutnya diisi oleh Bapak Bagas
Hapsoro sebagai Deputy Secretary-General of ASEAN for Community and Corporate
Affairs, dengan presentasi berjudul “ASEAN Cooperation on Outreach Programme.”
Pada sesi ini beliau memaparkan lebih detail tentang kerjasama dengan para
mitra wicara. Mitra wicara adalah negara-negara yang bekerjasama dengan ASEAN.
Kerajsama dengan mitra wicara ini diharapkan dapat meningkatkan pembangunan
juga alih tehnologi. Mitra wicara ASEAN adalah Cina, Jerman, Uni Eropa, Jepang,
India, Kanada, Rusia, Australia, Korea Selatan, dan Amerika.
Foto bersama pembicara setelah sesi presentasi |
Diskusi berlangsung cukup seru. Beberapa
orang dari berbagai komunitas bertanya tentang peran blogger dalam ASEAN Community,
kebebasan berpendapat dan berekspresi. Ternyata, di Indonesia sendiri kebebasan
berekspresi relatif terbuka dibandingkan negara lainnya. Kesempatan ini harus
dimanfaatkan dengan baik oleh blogger Indonesia untuk menyuarakan berbagai hal
termasuk sosialisasi budaya dan wisata.
Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh
peserta meliputi isu perdagangan manusia, isu kebebasan berpendapat dan
berekspresi pada blogger, pentingnya akses bagi penyandang disabilitas, dan
sebagainya.
Pemutaran
Film "Lukas Moment"
Pemutaran Film "Lukas Moment" ini merupakan
acara yang paling ditunggu-tunggu oleh para peserta acara Silaturahim ASEAN Blogger Community ini, termasuk saya. Pasalnya,
saya ingin tahu apa sih yang menarik dari film ini?
Aryo Danusiri, menceritakan sekilas tentang film Lukas Moment |
Film berdurasi satu jam ini dibuka dengan
adegan Lukas bersama Miss Merry, pembimbingnya dari sebuah LSM dan beberapa
temannya sedang berdiskusi mengenai bisnis udang. Selain bersekolah di SMK,
Lukas juga belajar berwirausaha. Dia mencoba menangkar udang lalu menjualnya.
Untuk mengembangkan bisnis kecil-kecilan itu, Lukas bermaksud mengirimkan udang
tangkarannya ke kota. Kendalanya, Lukas tidak punya mesin pendingin untuk
menyimpan udang selama beberapa hari.
Kehidupan masyarakat urban Papua |
Di film ini, saya bisa menemukan potret
kehidupan masyarakat Papua yang berbeda dari yang biasa diberitakan. Bagi saya, ini menyenangkan karena dengan menonton film ini, maka orang akan terbuka mata dan wawasannya bahwa Papua juga sama majunya seperti daerah lain di Indonesia. Di film ini sama
sekali tidak terlihat kehidupan Papua yang primitif, jauh dari peradaban. Justru
sebaliknya, kehidupan urban masyarakat Papua tergambar jelas di film ini,
antara lain melalui adegan pawai 17-an yang meriah, kehidupan pemuda yang
sedang balap motor, dan jual beli di pasar.
Melalui film ini, Lukas menggambarkan seorang
pemuda yang mau belajar, tidak pantang menyerah, dan miliki semangat wirausaha.
Secara keseluruhan film ini juga memberikan pesan moral bahwa kejujuran dan
kerja keras penting artinya dalam hal apapun.
Meskipun pada akhirnya Lukas mengalami kerugian, banyak pelajaran berharga
yang dia peroleh.
Dalam film ini, Aryo berusaha menyampaikan
bahwa dia ingin penonton membuka mata, kehidupan Papua tidak seperti yang
dibayangkan oleh banyak orang. Masyarakat Papua bisa berdiri dengan kakinya
sendiri karena Papua menyimpan kekayaan alam yang tak kalah dengan daerah
lainnya. Salah satu yang bisa dilakukan oleh mereka adalah berwirausaha.
Hal menarik lainnya yang menjadi perhatian
saya, sepanjang film ini penonton akan disuguhi keindahan alam Papua yang
indah. Suatu saat, jika ada kesempatan, saya ingin sekali datang kesana.
Sesi Talkshow Budaya dan Wisata |
Terakhir, adalah acara penutup berupa makan
malam dan ramah tamah. Tak terasa acara yang berlangsung sejak siang hari
hingga menjelang mala mini berakhir. Pengalaman ini sungguh berharga untuk
saya. Semoga, lain kali saya bisa hadir dalam acara serupa dan mendapatkan
teman, pengalaman, dan inspirasi dari acara yang digelar ASEAN Blogger Community.
Berawal dari Diri Sendiri
Usai acara, saya berusaha merumuskan sesuatu
yang bisa saya lakukan sebagai blogger dalam sosialisasi potensi budaya dan
wisata Indonesia. Bagi saya, untuk memulainya tentu saja awalnya dari diri
sendiri. Dan inilah beberapa hal yang bisa saya lakukan:
- Sering-sering posting
tentang budaya dan wisata di suatu daerah. Seperti yang saya lakukan disini, disini dan disini.
- Aktif mengajak pembaca blog
menuliskan potensi budaya dan wisata melalui media lain. Salah satunya
yang saya lakukan disini.
- Mencari keunikan budaya dan
wisata Indonesia, memberikan informasi mengenai hal itu di blog. Misalnya,
tempat-tempat wisata yang jarang dikunjungi orang tetapi menyimpan
keindahan yang luar biasa. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat
Indonesia mengenal negara kita sendiri dan semakin mencintai negara ini.
Tak kenal maka tak sayang, bukan?
- Menyebarkan link liputan dan
acara semacam ini secara positif. Misalnya, liputan ASEAN Blogger Community.
Mudah-mudahan yang saya lakukan dari diri sendiri
ini bisa menjadi langkah awal yang baik bagi penyebaran informasi mengenai
potensi budaya dan wisata di Indonesia. Aamiin.
* Tulisan ini diikutkan pada Lomba Blog Wisata dan Budaya yang diadakan oleh ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia bekerja sama dengan Taman Impian Jaya Ancol
Wah asik ya tambah banyak pengetahuannya. Kadang ada saran dari senior,"Ngeblog nggak usah terlalu serius, paling cuma dicopasin orang. Kalau mau serius kirim ke majalah atau penerbit saja, dapat duit." Tapi setelah baca laporan ini, ternyata banyak sekali manfaat ngeblog yg serius.
ReplyDeleteMak, tolong option komen ditambah "name/URL" biar aku bisa sering2 komen disini pake http://www.burselfwoman.com/ karena kalau login dari blogspot,blognya lama nggak aktif. makasih
Makasih ya, sudah mampir kesini. Ok, nanti aku ngoprek2 dulu deh. Trims sarannya :)
DeleteWah bagus nih topiknya.. Makasih info nya mba :D
ReplyDeleteSama-sama. :) Makasih sudah mampir ya
DeleteWaaah, keren mak detil banget, semakin banyak ilmu nih. oya mampir juga mak http://nurulhabeeba.blogspot.com/2012/11/guru-karenamu-telah-kutemukan-substansi.html, lagi ikut lomba. ^^
ReplyDeleteSiaaap :) meluncur ya
Deletebagus banget, belajar belajar,
ReplyDeletemenulis membuat mata kita mau enggak mau terbuka lebar dan pengetahuan serta otak jadi terus terisi.... siip.
Yuk, belajar bareng :)
DeleteLengkap banget tulisannya, suka dengan ringkasan tentang film Lukas.
ReplyDeleteSemoga jadi pemenang ya Fita.
Makasih, Mbak Indah. :) Aamiin.
DeleteKhas Fita, detail banget ^_^ gutlak yaaa
ReplyDeleteAamiin. Doakan ya, Ayuu. :)
Deletereview sekaligus memberikan wawasan blogger tuh penting juga yaa bu buat perkembangan potensi di pariwisata asean :D
ReplyDelete