Bisa keliling dunia dari menulis
Itu adalah kalimat yang saya tulis dalam wishlist saya
beberapa tahun lalu. Kalimat itu, sukses memotivasi saya untuk terus menulis.
Alhamdulillah, kini saya bisa mengatakan bahwa menulis menjadi profesi.
Walau demikian, mimpi keliling dunia masih menjadi mimpi.
Pernah, sih, saya berhasil pergi bersama teman-teman sesama penulis ke Bangkok
di tahun 2012. Dananya seratus persen dari hasil royalti dan fee menulis.
Senangnya nggak ketulungan. Namun lalu nangis. Ketika pulang-pulang saldonya
nyaris mendekati minimal hehe…
Lalu mulailah saya menabung lagi. Ingin banget ke Eropa,
negara mana sajalah. Soalnya, saya sama sekali belum pernah ke sana. Jujur saja,
mulai pesimis karena dananya nggak kunjung terkumpul. Ada saja kejadian yang
bikin saya mengurangi tabungan itu. Ya begitu deh, namanya emak-emak, keluarga
selalu jadi prioritas, walau mimpi sudah dicanangkan bertahun-tahun lalu.
Bahkan sebelum menikah.
Maka, begitu tahu Mr. Potato mengadakan lomba ini, saya
bertekad ikut. Kalau rejeki siapa tahu menang. Kan asyik, bisa jalan-jalan
gratis. Gimana kalau nggak menang? Itu risiko ikut lomba. Yang penting buat
saya, berusaha dulu.
“Kenapa sih, ngotot banget pengen jalan-jalan ke luar negeri? Mimpi kok ketinggian.”
Biarin, deh mimpi ketinggian. Buat saya, mimpi itulah yang bikin hidup lebih bersemangat. Kalau nggak, nggak mungkin saya mau terus menulis. Lagipula, kalau nggak berusaha, mana saya tahu kalau saya bisa mencapainya.
Mungkin ada yang ingin tahu alasan saya. Saya kasih tahu ya, jalan-jalan itu sumber inspirasi buat penulis. Nah, kenapa harus Inggris? Habis Mr. Potato bikin lomba yang hadiahnya ke Inggris hehe. Becanda. Simak alasan serius saya di bawah ini.
Mungkin ada yang ingin tahu alasan saya. Saya kasih tahu ya, jalan-jalan itu sumber inspirasi buat penulis. Nah, kenapa harus Inggris? Habis Mr. Potato bikin lomba yang hadiahnya ke Inggris hehe. Becanda. Simak alasan serius saya di bawah ini.
Ingin Ikut Short Course di Bidang Creative Writing
Ini alasan yang pertama dan utama. Meski sudah hampir 7 tahun
menekuni dunia tulis menulis, saya masih terus belajar. Salah satunya, saya
sering mengikuti workshop menulis. Satu cita-cita yang belum kesampaian adalah
belajar menulis cerita dalam bahasa Inggris. Dulu, waktu masih kuliah saya
rajin les bahasa Inggris. Tapi sekarang, karena jarang dipakai jadinya bahasa
Inggris saya kurang terasah.
Saya dan buku-buku saya. Foto: dokumen pribadi |
Padahal, kalau bahasa Inggris saya bagus, saya pasti lebih
mudah menulis buku-buku cerita anak berbahasa Inggris. Selain itu, saya juga tak
perlu menggunakan jasa penerjemah. Terus terang, saya suka gemes lihat
buku-buku cerita anak berbahasa Inggris. Ilustrasinya keren, ceritanya juga
bagus.
Makanya, kalau ada short course di bidang creative writing,
saya ingin sekali ikut. Apalagi kalau dibayari alias beasiswa. Belajar menulis
cerita di Inggris pasti menyenangkan.
Lagipula,
ada alasan lain yang lebih penting, saya ingin belajar terus bukan untuk saya
saja. Saya ingin membagikan lebih banyak hal pada murid-murid saya, para calon
penulis cilik.
Harus lebih rajin cari ilmu, buat diteruskan pada mereka. Foto: dokumen pribadi |
Inggris, Negara Asal Penulis-penulis Ternama
Enid Blyton, penulis cerita favorit saya sejak kecil. Dari
umur 6 tahun, saya sudah tergila-gila pada karyanya (lihat di sini).
Seri Noody, Seri Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, St. Claire dan yang lainnya
sukses saya koleksi. Bahkan, Seri Malory Towers, menginspirasi saya menulis
buku cerita anak yang berjudul I Have a Dream yang berkisah tentang kehidupan
murid-murid di sekolah khusus perempuan.
Foto dari sini |
Enid Blyton hanyalah satu dari banyak penulis berkebangsaan
Inggris yang menciptakan banyak karya bagus. Beatrix Potter merupakan penulis
lain yang saya suka. Karyanya yang berjudul The Tale of Petter Rabbit, sering
saya bacakan pada anak-anak dan murid-murid saya. Seperti yang saya duga,
mereka sangat menyukainya. Demikian pula dengan Rudyard Kipling dan JK. Rowling.
Rasanya tak salah jika saya memilih berkunjung ke Inggris,
tempat kelahiran para penulis favorit saya. Saya yakin banyak hal yang bisa
saya ambil hikmahnya dari napak tilas perjalanan hidup mereka. Mungkin saja ini
akan menginspirasi cerita yang saya tulis selanjutnya.
Novel anak tentang kehidupan murid sekolah khusus perempuan. Foto: dokumen pribadi |
Perpustakaan Britania, Perpustakaan
Terbesar
Perpustakaan Britania adalah perpustakaan terbesar di dunia
dalam hal jumlah item. Kalau saya melihat koleksi buku-bukunya yang memenuhi
dinding, wow! Rasanya ini surga buat penggemar buku seperti saya. Coba lihat di sini.
Meski saya yakin nggak bakal bisa baca semua buku kalau mampir di tempat ini, sebagai penulis, segala hal yang berhubungan dengan buku wajib masuk daftar. Bukan nggak mungkin, setelah melihat bangunannya yang klasik ini datang berbagai ide inspiratif.
Meski saya yakin nggak bakal bisa baca semua buku kalau mampir di tempat ini, sebagai penulis, segala hal yang berhubungan dengan buku wajib masuk daftar. Bukan nggak mungkin, setelah melihat bangunannya yang klasik ini datang berbagai ide inspiratif.
Tempat-tempat Indah yang Menjadi Sumber Inspirasi
Waktu saya pulang dari Bangkok, ada beberapa tulisan pendek
dan satu novel yang berhasil saya tulis. Saya berharap, Inggris bisa menjadi
tempat inspirasi untuk tulisan saya berikutnya. Info yang saya baca dari web Mr. Potato sukses bikin saya ngiler. Bagaimana tidak? Big Ben, Buckingham Palace,
Westminters Abbey, Trafalgar Square, London Eye, Beatles Museum, Museum
Sherlock Holmes, dan King’s Cross Station yang menjadi ikon Inggris adalah
agenda yang wajib dikunjungi. Mari kita lihat satu persatu keistimewaan tempat
ini.
Sumber: Mister Potato |
Museum Sherlock Holmes
Museum Sherlock Holmes atau 221B Baker Street dibangun untuk
mengenang karakter Shrlock Holmes. Berisi semua memorabilia Sherlock Holmes dan
dibangun persis dengan deskripsi di novel. Saya jadi ingin membuktikan nih
apakah benar-benar jaraknya 17 langkah dari lantai dasar ke lantai 1?
Saya sendiri, ingin datang ke tempat ini karena penasaran dengan suasananya. Berharap akan tertular semangat untuk menulis cerita-cerita detektif, yang... siapa tahu bakal bestseller kelak. Stt... bikin cerita detektif memang nggak mudah. Tapi mengasyikkan, lho.
Saya sendiri, ingin datang ke tempat ini karena penasaran dengan suasananya. Berharap akan tertular semangat untuk menulis cerita-cerita detektif, yang... siapa tahu bakal bestseller kelak. Stt... bikin cerita detektif memang nggak mudah. Tapi mengasyikkan, lho.
Big Ben
Semua orang pasti tahu Big Ben ini adalah ikon Inggris yang
paling ternama. Big Ben berdentang tiap 15 menit sekali. Uniknya, suaranya
terdengar sampai radius 8 kilometer! Wow!
Sejak kecil, saya tahu tentang Inggris ya kalau melihat Big Ben. Menara jam ini ngetop banget deh. Sayang kalau dilewatkan.
Sejak kecil, saya tahu tentang Inggris ya kalau melihat Big Ben. Menara jam ini ngetop banget deh. Sayang kalau dilewatkan.
Buckingham Palace
Buckingham Palace, ramai dikunjungi saat pernikahan salah
satu anggota kerajaan. Kabarnya, meski nggak ada aturan resmi, tapi semua orang yang
datang otomatis berpakaian rapi karena inilah yang disebut rumah Ratu Inggris. Interiornya masih asli dengan hiasan abad ke-19. Terletak di kota Westminter, istana ini menjadi tempat kunjungan favorit para wisatawan. Sekitar 50 ribu tamu datang setiap tahunnya ke istana ini.
Hmm, kira-kira seperti apa tampak aslinya ya?
Hmm, kira-kira seperti apa tampak aslinya ya?
London Eye
London Eye adalah semacam bianglala besar yang dapat
mengangkut hingga 800 penumpang. Setiap putarannya memakan waktu 30 menit.
Selama itu kita bia melihat seluruh sudut kota London dari atas. Di malam hari, London Eye terlihat lebih artistik. Dengan lampu berwarna-warni, kesan dramatis akan menjadi pusat perhatian. Pastinya, ini
akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup. Mungkin akan jadi
novel romance bersetting London Eye?
Beatles Museum
Beatles Museum merupakan tempat semua memorabilia personil
The Beatles. Sekitar 300 ribu orang datang ke tempat ini setiap tahun. Kalau
ingin tahu perjuangan The Beatles hingga menjadi sukses sebagai penyanyi, wajib
datang ke museum ini. Saya sendiri, suka beberapa lagu The Beatles. Apakah diceritakan juga sejarah penulisan lagu-lagunya di sini? Penasaran!
Trafalgar Square
Trafalgar Square menjadi alun-alun tempat masyarakat
berkumpul saat diadakan acara-acara besar misalnya royal wedding. Trafalgar
Square awalnya bernama King Willian VI Square yang lalu diubah nama untuk
memperingati pertempuran Trafalgar. Oya, ada monument setinggi 50 meter di
tempat ini. Pokoknya, nggak salah deh kalau tempat ini jadi pusat keramaian.
Sejarah Inggris banyak terceritakan di sini.
Wesminters Abbey
Westminters Abbey adalah gereja berarsitekstur Gothic. Selain
untuk penobatan, tempat ini juga menjadi pemakaman. Yang dimakamkan di sini
adalah para prajurit yang diberi penghormatan. Ada tradisi dari Ratu Elisabeth
yang diikuti secara turun temurun, yaitu meletakkan bunga buket pernikahan ke
makam prajurit yang di tempat ini.
Westminter Abbey terdaftar dalam situs warisan budaya UNESCO pada tahun 1987. Bangunannya yang tinggi menjulang dan desainnya, khas sekali.
Westminter Abbey terdaftar dalam situs warisan budaya UNESCO pada tahun 1987. Bangunannya yang tinggi menjulang dan desainnya, khas sekali.
Nah selain itu, ada tujuh stadion bola yang legendaris di
sana seperti Standford Bridge Chelsea, Emirates Stadium Arsenal, White Hart
LaneTottenham Hotspur, Old Trafford Manchester United, Etihad Stadium
Manchester City, Anfield Liverpool, dan Goodison Park Everton. Saya memang
bukan penggemar fanatik bola. Tapi tetap saja penasaran ingin lihat
tempat-tempat itu. Stt, lagi-lagi, siapa tahu bisa jadi sumber inspirasi cerita, lho.
Jadi
begitu ceritanya, lebih dari semua itu, alasan terbesar saya adalah saya ingin
ke Inggris untuk mewujudkan impian saya. Mimpi untuk bisa bepergian dari
menulis. Mimpi untuk bisa berbagi lebih banyak dari perjalanan saya. Siapa tahu, Mr. Potato mau mewujudkan salah satu dari mimpi saya.
Mimpi akan terwujud selama usaha dan doa mengiringinya.
Mimpi akan terwujud selama usaha dan doa mengiringinya.
Saya dan Mr. Potato, cemilan asyik teman nulis. Foto: dokumen pribadi |
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Contest Ngemil Eksis Pergi ke Inggris. Silakan like FB Mister Potato Indonesia dan follow @MisterPotato_ID.
Sumber: Mr. Potato |
Sumber:
http://www.biographyonline.net/writers/enid-blyton.html
http://misterpotato.co.id/
http://www.tahupedia.com/content/show/378/10-Perpustakaan-Terbesar-di-Dunia
http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris