Tuesday, November 21, 2017

Belanja Barang Murah Meriah di Flohmarkt

Bismillahirohmanirrohim.

Urusan diskon dan harga murah, pastilah sesuatu yang menarik buat ibu-ibu dimana pun. Maka ketika kebetulan mampir ke blog Idah yang di salah satu postingannya bercerita tentang diskon akhir tahun, tiba-tiba saya ingat pengalaman lalu. Beberapa bulan lalu, ketika berkunjung ke Jerman, saya dan keluarga berkesempatan mampir ke dua lokasi flohmarkt. Tepatnya di Heidelberg dan di Berlin. Flohmarkt ini, bisa dibilang surganya ibu-ibu yang suka berburu barang dengan harga ekonomis hihi.

Monday, November 20, 2017

Jajan Makanan Rumah di Kopi Klotok

Bismillahirohmanirrohim.

Kebetulan lihat postingan Isti di akun Instagramnya beberapa waktu, tentang betapa enaknya kalau ada ibu di rumah, mau makan tinggal makan, karena sudah dimasakin. Lalu saya jadi ingat, ketika di Yogya minggu lalu, kami sekeluarga makan di sebuah warung. Nama warungnya Kopi Klotok. Saya pikir, warung ini hanya menyediakan kopi dan makanan kecil pendampingnya. Ternyata nggak, lho. Semua menu di tempat ini ngangenin, seperti masakan ibu di rumah.

Friday, November 17, 2017

Merencanakan Liburan Akhir Tahun Berdua

Bismillahirrohmanirrohim.

Kapan terakhir kalinya liburan berdua bersama suami? Yang saya maksud, liburan berdua saja, lho, bukan liburan bersama anak-anak. Seperti honeymoon, gitu. Mungkin, untuk pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak, liburan berdua menjadi nomer yang kesekian setelah urusan lain-lain. Tetapi, menurut saya, sesekali kita harus meluangkan waktu berlibur bersama pasangan. Berlibur berdua merupakan saat yang tepat untuk membicarakan banyak hal yang tidak bisa dibicarakan bersama anak-anak, keluar dari rutinitas, sehingga ketika kembali pulang ke rumah, suasana hati menjadi lebih baik dan siap mengasuh anak-anak kembali. 

Wednesday, November 15, 2017

4 Tempat Wisata Kekinian di Yogya

Bismillahirohmanirrohim ....

Minggu kemarin, saya dan keluarga pergi ke Yogya beberapa hari. Lama nggak ke sana, rupanya banyak tempat wisata alam baru yang bermunculan. Sebelum berangkat, saya browsing dulu, mencari beberapa pilihan tempat wisata yang bisa kami kunjungi sekeluarga. Berbekal postingan Pungky Prayitno  tentang Foto Narsis yang Kece, saya bawa kamera dan tripod. Iya dong, sayang banget kalau liburan kami nggak diabadikan dalam bentuk foto. Walaupun praktiknya, lebih banyak pakai hp juga sih dengan memanfaatkan jasa anak dan suami hehe.

Keterbatasan waktu membuat kami harus pilih-pilih tempat yang akan kami kunjungi. Ada beberapa tempat yang akhirnya kami datangi. Berikut ini empat di antaranya:

Tuesday, November 7, 2017

Mendongeng untuk Remaja, Bisakah?

Bismillahhirohmanirrohim.

Beberapa waktu lalu, sekolah anak saya mengadakan Book Week. Mereka mengundang perwakilan orangtua untuk mendongeng di kelas. Kebetulan, saya diminta oleh salah seorang guru untuk mewakili kelas anak saya. Seneng dong, dapat kesempatan ini. Tetapi, di balik itu, saya bingung, mau cerita apa ya? Karena, yang bakal saya dongengkan ini bukan anak-anak, melainkan remaja. Sedangkan saya, sama sekali belum pernah punya pengalaman mendongeng untuk anak remaja. Biasanya sih, saya mendongeng untuk anak-anak SD atau di bawahnya. Bisa nggak saya mendongeng di hadapan mereka? Nah, lo …. Tapi, mau nolak kok sayang ya? Soalnya kalau nggak begini, ya nggak akan belajar.

Selain belum punya pengalaman mendongeng untuk anak remaja, saya juga belum punya gambaran, cerita apa yang sebaiknya dipakai. Jadi ingat beberapa hari yang lalu sempat ngobrol dengan salah seorang teman, yaitu Amma, soal anaknya yang suka banget sama buku. Salfa, putrinya Amma berusia 3 tahun, pasti senang didongengkan. Untuk mendongeng pada anak seusia Salfa tentu saja berbeda dengan remaja. Ya, kan?

Wednesday, October 25, 2017

Belajar Menulis Feature Bersama Para Guru

Bismillahirrohmanirrohiim ....

Rabu, 18 Oktober 2017 lalu, saya mendapat kesempatan untuk berbagi. Kali ini di Sekolah Darul Abidin, Depok. Biasanya saya mengajar murid-muridnya di Ekskul Menulis, belajar Creative Writing. Untuk guru-gurunya, saya diminta berbagi tentang Menulis Feature. Kenapa mereka meminta tema tersebut? Karena ada tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh panitia kegiatan ini, yaitu membuat kumpulan tulisan para guru.




Menjelang Hari H
Salah satu yang saya syukuri dari kegiatan saya sebagai guru dan trainer adalah, mau tak mau saya harus selalu belajar. Begitupun sebelum Workshop Menulis Feature ini. Persiapan yang saya lakukan adalah berdiskusi dengan beberapa teman penulis dan blogger tentang materi. Saya tampung dan pilah masukan dari mereka sebelum membuat materi. Saya juga banyak membaca. Internet sangat membantu saya mengumpulkan bahan untuk materi. 

Thursday, September 28, 2017

Ngobrol Tentang Novel Bersama Ade Anita

Bismillahirrohmanirrohim ....

Sering saya merasa, pengetahuan tentang menulis novel masih segitu-segitu saja. Jadi nggak ada salahnya dong, saya berguru pada orang lain. Iya sih, saya sudah pernah nulis novel. Tapi itu sudah lama sekali, sekarang pingin belajar lagi supaya bisa nulis novel yang lebih bagus.

Singkat cerita, akhirnya saya kontak Mbak Ade Anita untuk ngobrol-ngobrol cantil soal novel. Yang saya tahu, Mbak Ade sudah pernah menulis beberapa novel. Pastinya ada yang bisa dibagikan untuk saya. Jadi saya bikin wawancara, dan ini pertanyaan dan jawabannya. 


Q:
Selain ide, apa yang mesti disiapkan sebelum nulis novel? Perlu nggak bikin kerangka? 

Wednesday, September 13, 2017

Mendongeng di Kelas, Mengapa Tidak?

Bismillahirohmanirrohim....

Alhamdulillah, beberapa waktu lalu, saya mengikuti Storytelling Workshop for Lecturer and Trainer. Pengajarnya Sheila Wee, seorang pendongeng yang sudah belasan tahun menekuni bidang ini. Alasan saya mengikuti worskhop ini pertama adalah karena saya merasa perlu belajar lagi cara menyampaikan materi secara efektif pada murid-murid saya. Kedua, selama ini, saya jarang mendongeng untuk murid-murid saya. Dalam benak saya, mendongeng itu membutuhkan keahlian khusus, seperti kepandaian memainkan intonasi, berekspresi dan kepandaian bercerita. Bagaimana dengan saya? Saya akui, saya masih sering merasa kurang pede bercerita.



Kebetulan, ada beberapa teman yang berprofesi sebagai guru. Saya pun iseng-iseng tanya apakah mereka mendongeng di kelas? Jawaban jujur saya dapatkan dari Chela, si Bu Guru Kecil. Dia mengatakan, "Pernah sih, Mbak, aku mendongeng di kelas. Tapi menurutku kurang maksimal hasilnya karena aku masih malu-malu. Padahal, mendongeng itu bisa jadi media yang bagus untuk belajar karena bisa mudah ditangkap materinya."

Monday, September 11, 2017

Linz, Kota Yang Tak Terlupakan

Kota kesekian yang saya kunjungi bersama keluarga dalam rangkaian perjalanan kami adalah kota Linz, Austria. Sebenarnya, saat kami menyusun itinerary, terjadi pembahasan yang cukup lama di antara saya, suami, dan orangtua saya. Ada beberapa kota di Austria yang masuk dalam daftar kami. Setelah disaring masih tersisa tiga kota dalam saftar yaitu Wina, Salzburg dan Linz. Ketiganya menarik. Tetapi, saya dan suami sudah pernah mengunjungi Wina, maka Salzburg dan Linz menjadi pilihan akhir. Kami tidak bisa mengambil keduanya karena waktunya terbatas. Dengan berbagai pertimbangan (antara lain faktor lamanya perjalanan dan kelelahan) kami pun memutuskan bermalam di Linz.

Kami tiba di Linz menjelang malam. Untungnya (sekali lagi), karena saat itu musim panas, pukul 7 maman pun masih seperti sore. Kesan pertama yang tertangkap oleh saya, kota kecil ini tenang dan nyaman untuk berjalan-jalan. Kotanya juga bersih, sama seperti kesan yang kami tangkap saat berkunjung ke Wina beberapa tahun lalu. 

Ketika sampai di penginapan, resepsionis menyapa kami dengan ramah. Bahkan, ketika kami menanyakan tentang layanan pesan antar makanan, dia menawarkan untuk memesan. Alhamdulillah waktu itu ada layanan pesan antar makanan halal. Kami pun langsung mengiyakan tawarannya.

Seharusnya, jika tidak capek, malam hari adalah waktu yang tepat untuk berjalan-jalan. Mengapa? Karena beberapa obyek lebih menarik dilihat pada alam hari. Misalnya Ars Electronica Center dan Lentos Art Museum. Sekadar berjalan-jalan menyusuri Sungai Danube pun cukup untuk menyenangkan. Sayangnya, saat itu kami sudah terlanjur ngantuk.

Wednesday, August 23, 2017

Fussen, Neuschwanstein dan Negeri Dongeng

Bismillahirrohmanirrohim.

Dari awal kami merencanakan jalan-jalan, saya sudan mengusulkan satu tempat tujuan wisata pada suami saya. Nama tempat itu adalah Kastil Neuschwanstein. Kastil Neuschwanstein sudah masuk dalam wish list saya tahún sebelumnya. 

Di Eropa, yang namanya kastil, ada dimana-mana. Tapi kastil ini punya keistimewaan, yaitu bentuknya yang khas mengingatkan kita pada kastil di dalam film Disney. Khas fairy tales gitu, deh. Letak kastil yang dibangun oleh Ludwig II dari Bavaria ini berada di pegunungan dekat Hohenschwangau dan Fussen.

Untuk menuju Neuschwanstein, kami naik kereta dari Heidelberg menuju Fussen. Kami sengaja memesan penginapan di Fussen karena kereta tiba menjelang malam. Alhamdulillah, hari baru gelap menjelang pukul 21.00 saat musim panas. Jadi, ketika sampai di Fussen, kami sempat berjalan-jalan sebentar sebelum beristirahat.

Suasana menjelang malam di Fussen (dok. pribadi)

Fussen, adalah sebuah desa di kaki pegunungan yang tidak terlalu ramai. Ada cukup banyak penginapan di sekitar stasiun. Kafe dan toko-toko souvenir bisa ditemukan di hampir sepanjang jalan di sekitar stasiun tersebut. Untuk menuju Neuschwanstein, pengunjung bisa naik bis dari halte. 

Friday, August 11, 2017

Heidelberg, Kota Kecil di Tepian Sungai Neckar

Bismillahirrohmanirrohim.

Allah Yang Maha Baik memberikan jalan ke kota kecil bernama Heidelberg ini melalui adik saya. Alhamdulillah, adik saya dan keluarga kecilnya digerí kesempatan tinggal di Heidelberg untuk melanjutkan studi. Sejak pertama kali datang, saya sudan jatuh cinta pada kota ini. Heidelberg bukan kota yang hiruk pikuk, namun sebaliknya. Tenang dan lumayan sunyi. Suasana inilah yang saya sukai.

Salah satu pemandangan yang tak pernah bosan saya lihat selama berada di sana adalah Sungai Neckar. Di sepanjang tepi Sungai Neckar terdapat banyak rumah-rumah tua berjajar. Jajaran rumah-rumah berdesain khas Eropa itu merupakan obyek foto yang menarik bagi wisatawan. Asyiknya lagi, saat musim panas, kita bisa lho menaiki perahu di sungai tersebut.

Wednesday, July 26, 2017

Perjalanan Melihat Dunia

Bismillahirohmanirrohim....

Alhamdulillah, menulis lagi setelah sekian lama absen. Kali ini, saya ingin cerita sedikit (err... mungkin hanya sedikit kali ini, tapi sambungannya banyak), tentang perjalanan kami sekeluarga ke beberapa kota di Eropa beberapa waktu lalu. Hanya untuk berbagi ya, siapa tahu ada yang membutuhkan infonya.

Cerita perjalanan saya dan suami ke Eropa yang pertama kali, pernah saya tulis di blog tahun 2015. Kalau ada teman-teman yang membaca, mungkin ingat bahwa waktu itu winter. Hidup di negara tropis membuat kami berdua mesti ekstra persiapan untuk pergi dalam cuaca yang kurang mendukung. Alhamdulillah, hal tersebut tidak mengalahkan semangat kami. Nah, sejak itu, saya sering berdoa, mudah-mudahan diberi kesempatan lagi untuk jalan-jalan ke Eropa bersama anak-anak. Kalau bisa, sebelum keluarga adik saya kembali ke Indonesia.

Wednesday, March 8, 2017

Membuat Dekorasi Sederhana untuk Latar Pemotretan

Bismillahirrohmanirrohim.

Awal tahun kemarin, saya bersama teman-teman melakukan pemotretran untuk buku tahunan anak-anak. Kebetulan lagi sering-seringnya hujan, jadi kami berpikir untuk mencari lokasi yang dekat dengan sekolah. Akhirnya disepakati lokasinya di sebuah kompleks perumahan. 

Next, kami butuh dekorasi. Yang jelas, nggak mahal-mahal karena dana terbatas. Putar otak, dapatlah ide bahwa konsep pemotretannya sederhana saja. Cukup semacam piknik di taman. Lalu saya ingat, dulu pernah bikin bunga-bunga gantung dari kertas. Bahan-bahannya mudah diperoleh. Ini yang saya gunakan:

Wednesday, February 22, 2017

Permohonan Maaf

Permohonan Maaf atas Buku Berjudul

Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri
(2 judul dalam 1 buku)


Assalamu 'alaikum wr. wb, para pembaca dan masyarakat pemerhati buku anak.

Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan masukan yang diberikan terhadap buku saya.

Saya menulis buku tersebut dengan itikad baik. Saya mengakui khilaf dalam penulisannya.

Oleh karenanya, saya, Fitria Chakrawati dengan nama pena Fita Chakra, sebagai penulis buku yang berjudul Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri, menyatakan menyesal dengan hal tersebut dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Sebagaimana informasi dari penerbit, buku tersebut sudah ditarik dari peredaran sejak Desember 2016.

Semoga peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi saya agar lebih berhati-hati di kemudian hari.

Wassalamu 'alaikum. wr.wb.


Sumber Gambar: IG @tigaserangkai

Friday, January 13, 2017

Jejak Langkah 2016

Bismillahirrohmanirrohim....

Biasanya, saya paling semangat mencatat pencapaian selama setahun. Tahun-tahun sebelumnya, saya bahkan membuat catatan per bulan di akhir tahun. Semua hal penting yang saya lakukan di bulan itu, termasuk buku-buku yang terbit, saya tulis. Bukan bermaksud untuk pamer, sama sekali bukan. Hanya untuk reminder diri sendiri, supaya tetap semangat menjalani hari-hari berikutnya.

Tapi kali ini, entah kenapa, saya tidak terlalu antusias menuliskannya satu per satu. Mungkin karena tidak banyak buku yang saya tulis? Mungkin karena buat saya mencatat pencapaian bukan lagi sesuatu yang penting? Entahlah.