Monday, April 28, 2014

[Kelas Inspirasi] Sehari yang Menginspirasi

Ingin dikenang sebagai apakah engkau kelak?
Pandai, kaya dan terpandang. Atau sederhana, pengasih dan suka berbagi?

Ingin tampak seperti apa engkau di mata-Nya?
Banyak menerima. Atau banyak memberi?

Saya tidak tahu kapan tepatnya kalimat itu berdengung di telinga saya. Yang saya sadari,
selepas umroh awal Januari lalu dengungnya menjadi sangat mengganggu. Mungkin, salah satu doa yang saya panjatkan yang menjadi penyebabnya. Waktu itu, saya sudah siapkan banyak doa dari tanah air. Tapi di depan Baitullah, lidah saya mendadak kelu. Malu hati ini kalau banyak meminta hal duniawi. Malahan, saya menangis sejadinya mengingat kesalahan-kesalahan saya. Maka, saya ganti doa-doa saya. Salah satunya, menjadi permohonan agar ilmu saya bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya orang.

Tuesday, April 22, 2014

[Cerpen Remaja] Anggrek Ungu

Anggrek Ungu, dimuat di Gadis, 21 Mei 2013.

“Ciee… Fans baru, nih,” goda Vina. “Dari siapa?”
Maira mengangkat bahu. Tidak ada kartu ataupun surat di dalam buket tersebut. Hanya seikat anggrek ungu berpita ungu muda dibalut plastik bermotif bunga-bunga ungu kecil dan huruf “O” di sana-sini. Serasi.
Maira memandang teman-teman cowok di kelasnya, menerka-nerka pengirim anggrek ungu itu. Mariokah? Si tampan jago basket yang hampir setiap hari menelepon. Atau Dude? Cowok paling pintar di kelasnya yang selalu menawarkan PR-nya dicontek semena-mena oleh Maira. Atau… Bram? Adit? Ah, terlalu banyak kemungkinan.
Mata Maira bertatapan dengan Edwin, teman sekelasnya yang sering kedapatan sedang melamun. Edwin spontan menunduk ditatap seperti itu oleh Maira, murid baru yang mendadak jadi idola.

Sunday, April 20, 2014

[Sharing Session] Belajar Menulis Kisah Inspiratif

Bermula dari obrolan di grup WA ibu-ibu di kompleks perumahan saya, muncullah pembicaraan tentang dunia tulis menulis cerita. Lalu tercetuslah keinginan mereka untuk belajar menulis pada saya. Awalnya sih, saya mikir, saya ini apalah artinya dibandingkan penulis-penulis lain yang lebih banyak jam terbang. Tapi, kemudian melihat semangat para ibu-ibu ini, saya jadi merasa berkewajiban membagi secuil ilmu yang saya punya. Toh, sesedikit apapun akan lebih bermanfaat daripada saya simpan sendiri. Ya, kan? Iyaaa....

Maka, mulai bulan Maret 2014, saya mulai membuka kelas online. Mengapa online? Kan tinggal sekompleks, mestinya gampang ketemunya. Iya, sih, tapi, kenyataannya ibu-ibu ini kesibukannya segudang dan profesinya bermacam-macam, sehingga baru longgar waktunya di malam hari. Setelah diskusi, diputuskan untuk mencoba kelas online setiap Jumat malam. Alhasil, setiap Jumat jam 21.00-23.00 saya kencan dengan kompie sambil nonton Idol hehehe.

Friday, April 11, 2014

[Aisyah] Si Cantik Hati

Namanya Aisyah.

Tutur katanya lembut dan santun. Terkadang, saking asyiknya ngobrol dengan putriku, logat Jawa-nya yang medok keluar. Membuat siapa pun yang mendengar mengulum senyum. Termasuk aku.

Hari itu, seperti biasa, aku meminta beberapa orang maju untuk menceritakan ulang hasil karyanya. Kali ini, Aisyah yang menawarkan diri. Aku masih ingat, suaranya lantang dan percaya diri. Tanpa menanggalkan kesantunan -dia mengucap salam terlebih dahulu- Aisyah mulai bercerita. Judul ceritanya "Berlomba Kebaikan".

Friday, April 4, 2014

[Proses Kreatif] Perjalanan Menulis Misteri Taman Berhantu

Sebenarnya, naskah Misteri Taman Berhantu ini bukan naskah baru. Sudah beberapa tahun lalu saya tulis. Sempat dikirim pada dua penerbit, tapi berakhir dengan penolakan. Setelah itu, saya melupakannya hingga teronggok sekian lama di folder.

Hasil akhir cover yang diilustrasi oleh Mas Indra Bayu
Saya baru ingat lagi naskah ini, setelah saya main ke kantor KPG, sesaat setelah memenangi Lomba Menulis Novel Bluestroberi yang diadakan Ice Cube Publisher. Kebetulan Penerbit Kiddo, yang menerbitkan naskah Misteri Taman Berhantu, berada satu atap dengan Ice Cube Publisher. Mbak Winda Veronica, yang memegang naskah Rainy’s Days mengenalkan saya pada Mbak Pradikha Bestari.