Wednesday, September 23, 2015

Empat Tips Menyiasati Turunnya Semangat Menulis Bagi Penulis

Sebagai penulis, saya tidak hanya mengalami hal-hal menyenangkan seperti buku terbit, mendapat royalti, mendapat apresiasi dari pembaca dan lain sebagainya. Sebenarnya, ada banyak hal lain yang tidak menyenangkan. Misalnya, naskah ditolak penerbit, royalti yang di bawah ekspektasi atau diransfer tak sesuai jadwal, dikritik pedas oleh pembaca (note: penulis juga manusia, bisa menerima kritik jika disampaikan dengan cara yang santun), dan masih banyak lagi yang lainnya. Jujur saja, saat berada dalam keadaan seperti ini sangat manusiawi jika merasa terpuruk dan galau. Mau nangis, mau marah, mau teriak boleh saja. Tetapi jika mau menyerah dan berhenti menulis, pikirlah sejuta kali dahulu. Kenapa? Karena kita nggak akan tahu rasanya berhasil kalau kita menyerah.

Bagaimana caranya supaya bisa move on dari kondisi terpuruk ini? Berikut ini beberapa tips yang sering saya lakukan.

Wednesday, September 16, 2015

Tips Memilih Buku Cerita untuk Anak

Kebetulan, ada seorang teman yang bertanya, "Bagaimana caranya memilih buku cerita yang cocok untuk anak-anak?" Untuk menjawab pertanyaan itu, saya coba menuliskannya di sini. Saya share berdasarkan pengalaman saya memilihkan buku untuk anak-anak saya ya. Berikut ini tips memilih buku cerita untuk anak ala saya:

Isi dan bahan buku sesuai dengan usia anak.
Sesuai dengan usia anak ini bisa mencakup beberapa hal yaitu isi buku dan bahannya. Untuk isi buku, pilihkan buku yang bergambar, dalam satu halaman tidak terlalu banyak kalimat, dan biasanya ketebalan bukunya berkisar 24-48 halaman. Untuk bahan buku, sebaiknya pilih jenis kertas yang tebal jika tujuan pembelian buku untuk anak balita. Sedangkan untuk batita, pilihlah buku berbahan kain atau sejenisnya, yang tidak rusak saat terkena air dan aman saat digigit. 

Tuesday, September 15, 2015

Kenalan dengan My Daily Hijab

Kebetulan waktu mudik ke Semarang jelang lebaran lalu, saya pesan pashmina ke My Daily Hijab. Owner My Daily Hijab adalah sahabat saya masa SMP. Namanya Novita. Saya sudah beberapa kali membeli produk My Daily Hijab sebelumnya. Biasanya, Novita mengirimkannya ke Depok. 

Saya dan Novita. Foto: Dok. Pri
Terakhir waktu saya menghubunginya di Semarang, ternyata BBM saya dibalas oleh karyawannya. Rupanya, ponsel Novita sudah beralih tangan ke karyawannya. Wah, saya jadi penasaran pingin ngulik lebih dalam tentang kesuksesannya berbisnis. Kebetulan sekali, Novita berniat mengantarkan pesanan saya ke rumah ortu saya di Semarang. Kami pun ngobrol banyak tentang My Daily Hijab dan kesibukannya sekarang. Berhubung banyak sekali hal yang berkesan, rasanya sayang kalau tidak dituliskan di sini. Berikut ini obrolan saya dengan Novita. 

Parenting Journey with Samsung Galaxy J5 #tunJukkanmomenmu

“Main gadget jangan lama-lama, nanti matanya rusak.”
“Iya … iya … kan Kakak mau lihat caranya bikin bando rajutan ini, Bun,” *sambil ucek-ucek mata.
“Nah tuh, sudah berhenti sekarang. Waktunya sudah habis!”

Oke, mungkin saya kelihatan seperti nenek sihir kalau sudah ngomel panjang lebar. Bagi saya, aturan tetaplah aturan. Di rumah kami, main gadget hanya boleh saat weekend, selama maksimal 3 jam. Kenyataannya, seringkali lebih dari itu. Tapi … belakangan ini, saya lihat si Kakak (demikian saya memanggil sulung kami) sering terlihat ucek-ucek mata sebelum batas waktu main gadget-nya berakhir. Kalau nggak ucek-ucek mata, dia melototin ponsel saya sambil mencureng hingga kedua alisnya nyaris bertaut. Di waktu lain, pernah juga mengeluh matanya capek. Duh, kenapa pula ini?

Tuesday, September 8, 2015

Legok Kondang Lodge, Tempat Berkemah yang Mewah

Bulan Agustus lalu, kami sekeluarga diajak oleh kedua orangtua saya berlibur ke Bandung. Bosan dengan suasana Bandung yang ramai, kami memilih menginap di Ciwidey. Tepatnya di Legok Kondang Lodge. Kami mendapatkan informasi tempat ini dari majalah Bobo dan youtube.com. Kebetulan beberapa waktu sebelumnya, anak-anak membaca informasi tentang Legok Kondang Lodge di Bobo. Mereka tertarik mengunjunginya. Apa sebabnya? Soalnya, tempat ini mirip dengan perkemahan, hanya saja didesain dengan mewah sehingga cukup nyaman untuk ditempati. Bisa dong sebagai tempat latihan anak-anak sebelum kemah beneran. :D

Bisa makan malam ala barbeque

Bisa main bola

Bisa lihat ikan, eh ... 

Setelah sempet nyasar jauh, lepas Maghrib akhirnya kami tiba di Legok Kondang Lodge (atau biasa disebut juga Glamour Camping). Yang kami nggak duga, untuk menuju ke tempat ini, kami harus parkir di tempat parkir khusus yang ada di pinggir jalan lalu diangkut menggunakan mobil angkutan terbuka berwarna oranye! Berhubung hari sudah mulai gelap, rada ngeri-ngeri sedaplah ya melihat salah satu sisi jalan yang kami lewati ternyata jurang hehehe.