Sunday, November 4, 2018

Road to International Online Essay Competition 2018

Assalamu ‘alaikum, Teman-teman.

Mungkin sudah terlalu lama untuk diceritakan. Tapi kata orang, lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, kan ya? Maka, saya memilih untuk menulisnya untuk berbagi.

Bismillah. Akhir Agustus lalu mungkin akan menjadi salah satu kenangan yang nggak terlupakan buat saya dan Nanet. Sungguh-sungguh nggak menyangka ketika kami mendapatkan undangan dari panitia IOEC ke Penang, Malaysia untuk menghadiri Closing Ceremony, sekaligus menerima apresiasi atas prestasi 3 orang murid SIT Darul Abidin, yaitu Maisura, Kei dan Akhtar.

Kenapa kami nggak menyangka akan dapat undangan ini? Karena tahun lalu, anak-anak ini juga ikut IOEC dan mendapatkan predikat Silver Medalist dan Bronze Medalis. Namun tidak ada undangan untuk datang ke sana. Jadi wajar dong kalau tahun ini, ketika tahu anak-anak ini kembali mendapatkan Silver dan Bronze Medalist, kami adem ayem saja, alias, sama sekali nggak ada rencana untuk berangkat.

Ternyata, sekitar dua minggu menjelang Closing Ceremony, salah seorang panitia mengirimkan undangan melalui WA. Saya langsung kirimkan undangan tersebut ke sekolah. Nggak berharap apapun. Namun ternyata jawabannya cukup membuat hati saya senang. Mereka sangat support kami untuk berangkat. Bahkan langsung menyiapkan segala sesuatunya.

Ketika saya kabarkan pada Nanet, dia pun ikut senang. Sampai saya tanya, “Paspormu siap kan?” Deng … deng … paspornya expired! Langsung sibuk ngurus paspor. Dalam hati banyak doa, mudah-mudahan dilancarkan urusan kami. Alhamdulillah, jadi juga tuh paspor Nanet hahaha.