Wednesday, November 21, 2012

Serunya Menulis Novel Duet

Ini kali pertama saya menulis novel dengan cara duet. Ide awal datang dari rekan duet saya, Mbak Wiwik (demikian saya biasa memanggilnya). Kami bicara mengenai plot yang kami susun. Setelah sepakat, kami mulai membagi jatah penulisan. Caranya, kami mengerjakan secara bergantian. Jika satu bab sudah selesai ditulis Mbak Wik, saya meneruskan bab berikutnya. Bukan pekerjaan yang mudah menyatukan dua kepala. Sempat juga, kami mengobrak-abrik beberapa bab dan menyusun ulang plotnya. Untungnya, gaya bercerita kami hampir mirip.
Yang unik, sebagian dari novel ini saya tulis ketika saya pergi ke Bangkok. Kalau naskah novel ini manusia, mungkin dia sudah pusing dilempar Jakarta-Bangkok berkali-kali hehe. Meski jungkir balik, mengejar deadline, mencari koneksi internet untuk mengirimkan file naskah ini, dan mengeditnya agar jalan ceritanya lebih mengalir, lega rasanya ketika novel ini akhirnya rampung.
Dan, inilah hasilnya:

Judul : Kue-kue Cinta
Penulis : Fita Chakra dan Wylvera Windayana
Penerbit : Pelangi Books
Jumlah halaman : 234 halaman
Harga : Rp 40.000,-


Wednesday, November 14, 2012

(Artikel Wisata) Keliling Bangkok, dimuat di Leisure Republika



Artikel ini pernah dimuat di Leisure Republika, 24 April 2012. Teknis pengirimannya ada di sini. Seperti biasa, yang saya posting adalah versi yang belum diedit. Semoga bermanfaat. :)


Keliling Bangkok

            Banyak wisatawan yang was-was berkunjung ke Bangkok akhir tahun lalu karena berita banjir yang melanda kota itu. Padahal, pusat kota Bangkok masih bisa dikunjungi. Beberapa tempat memang terendam air. Namun, Bangkok telah mempersiapkan diri dengan baik. Karung-karung penahan banjir diletakkan di tempat-tempat strategis untuk mengantisipasi genangan air. Dan ketika banjir surut, bekas-bekas banjir segera dibersihkan.
            Dari segi transportasi, di Bangkok, wisatawan bisa bepergian dengan apa saja. Berbagai moda transportasi di sini terjangkau harga tiketnya, tepat waktu, dan cepat. Semuanya serba teratur dan bersih sehingga wisatawan nyaman menggunakannya.
            Bangkok salah satu kota modern yang tidak meninggalkan nilai-nilai tradisi. Selain gedung-gedung bertingkat dan mal-mal yang dibangun, mereka masih mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah. Perpaduan itu menimbulkan kesan yang unik. Tak salah jika Bangkok termasuk kota yang memesona di Asia. Dikelilingi kanal-kanal di seputar kota membuat Bangkok rawan banjir. Namun ini tak menyurutkan nyali wisatawan untuk datang. Keramahan penduduk dan berbagai tempat wisata di Bangkok lebih menarik untuk dikunjungi.

Monday, November 12, 2012

ASEAN Blogger Community: Peran Blogger dalam Sosialisasi Budaya dan Wisata


Sabtu, 13 Oktober 2012 saya menghadiri acara Silaturahim dan Diskusi ASEAN Blogger Community.  Acara ini diadakan di Gedung Pusdiklat Kementrian Luar Negeri, tepatnya di Jl. Sisingamangaraja, Jakarta. Saya mendapatkan kesempatan baik ini berkat informasi yang saya peroleh dari Kumpulan Emak-emak Blogger. Acara ini terselenggara dalam rangka ulang tahun ASEAN ke-45 tanggal 8 Agustus lalu.

Senangnya, pengalaman ini berhasil membuka wawasan dan menambah pengetahuan saya tentang peran blogger dalam sosialisasi potensi budaya dan wisata. Ternyata, menulis blog sama sekali bukan kegiatan yang sepele, lho. Dampaknya cukup besar, terutama untuk penyebaran informasi. 

Tips Menulis Feature Wisata

Tips menulis ini saya tweet di akun saya @fitachakra pada tanggal 29 Oktober 2012.

Pengan nulis dan kirim liputan wisata? Coba saja, pasti bisa :)
1) Sblm pergi, bidik media yg dituju, cermati style penulisannya. Baca bbrp contoh tulisan di media itu.

2) Cari tahu ketentuan pengirimannya & catat.

3) Buat rencana liputan. Catat hal2 menarik di tmpt itu melalui internet.

4) Manfaat rencana liputan, membuat pekerjaan lbh terarah.

5) Yg sy lakukan adl membuat poin2 penting yg akan sy liput.

6) Kupas dr sisi kuliner, sejarah, arsitektur, keindahan alam, kegiatan yg menonjol, dsb.

7) Cobalah mencari sisi yg tdk atau belum banyak diberitakan.

8) Siapkan kamera, min kamera pocket. Jgn andalkan kamera ponsel, jk resolusi kcl, kualitas gbr krg baik.

9) Ambil byk foto dr berbagai sudut, smkn bnyk pilihan lbh mudah menentukan yg terbaik.

10) Catat hal2 penting dr pengamatan. Pertajam panca indera saat liputan.

11) Wawancara org yg ditemui di tmpt, mis: penduduk, pemilik usaha kuliner, pengunjung lain dsb.

12) Segera tuliskan hsl pengamatan setelah sampai saat pikiran msh fresh.

13) Pikirkan hal unik di tmpt tsb, hrs ada sesuatu yg berbeda yg kita sajikan pd pembaca.

14) Tulis apa yg dilihat, dirasakan, dihirup, dikecap & tuangkan dlm tulisan.

15) Di satu kota bs diulas dr berbagai sisi yg bs menjadi bbrp tulisan.

16) Pilih foto2 terbaik & kirimkan bbrp ke redaksi agar mrk punya pilihan.

19) Jgn lupa sebutkan detail pengeluaran & rute ke tmpt tersebut.

20) Kalimat2 dg bahasa setempat bs jg kt masukkan ke dalam tulisan

21) Jgn terpaku pd tmpt2 yg biasa diulas. Tmpt2 yg kelihatan "biasa" pun bnyk keunikannya.

22) Tulisan wisata di dlm atau di luar negeri sama2 pny kans utk dimuat. Jgn takut mencoba :)

23) Buat judul istimewa dg kata2 "tak biasa" utk menarik pembaca.

24) Situasi skrg akan berbeda dg situasi 1-2 tahun yg akan dtg. Segera kirimkan sblm perubahan itu tjd.

25) Sabar menunggu krn bersaing dg banyak naskah lainnya. Tp jk naskah itu unik, pasti akan lbh "terlihat".

26) Selesai sdh sharing sy, moga2 bermanfaat :)

Saturday, November 3, 2012

[Cerpen] Cermin, Aku dan Ibuku



Cerpen ini menjadi Karya Favorit dalam Lomba Menulis Cerpen Remaja Lip-Ice Selsun 2009. Idenya, berasal dari sebuah buku yang pernah saya baca sebulumnya, tentang seorang remaja yang mati-matian berdiet supaya tampil lebih langsing. Sebenarnya cerita yang saya baca itu sedikit kocak. Tapi saya menulis cerpen ini dari sudut pandang yang berbeda. Jadi kesannya gloomy. 


Cermin, Aku dan Ibuku

        
            Ibu, betapa aku ingin sekali membahagiakanmu.
Aku ingin melihatmu tersenyum, dengan ujung bibir yang melengkung sempurna. Bukan senyum yang dipaksakan. Tetapi senyum yang tulus, benar-benar nyata dari dalam hati.
          Aku rindu senyummu itu, Ibu.
Entah sudah berapa lama aku tak melihatmu tersenyum seperti yang kuinginkan. Hari ini, aku akan mencoba sebaik mungkin, agar aku bisa membuatmu bangga. Kebanggaan yang membuat senyuman terlukis di bibir merah jambumu.