Thursday, May 17, 2012

Terbit! Mima dan Putri Jenna

Putri Jenna merasa heran. Mengapa pesta ulang tahun teman membuat Mima gelisah?
“Semua teman yang datang ke pestanya harus memakai kostum unik dan membawa makanan kesukaannya,” jelas Mima tanpa ditanya.
“Kenapa bingung? Di lemari ada banyak baju, kan,” katanya.
“Tapi, bajuku biasa-biasa saja,” keluh Mima. Namun, dia bangkit juga menuju lemarinya. Menatap baju-baju di dalamnya dengan putus asa.

Undangan ke pesta ulang tahun Tara membuat Mimasenang sekaligus bingung. Ia senang karena diundang, tetapi bingung harus memakai baju apa dan makanan apa yang harus dibawa. Mima merasa tidak punya baju yang pantas untuk ke pesta. Dan, makakan kesukannnya adalah makanan yang tidak disukai oleh anak-anak lain.

Tuesday, May 15, 2012

Sepatu Persahabatan


Aku mengucek-ucek mata ketika melihat sekolah baruku.
“Ini sekolahku, Bu?” aku menatap Ibu, tak percaya.
Ibu mengangguk mantap.
“Benar. Sekolah ini sekolah terbaik,” jawab Ibu.
Bangunan sekolah itu retak-retak di segala sudut. Lantainya bahkan beralaskan bergelombang tak rata. Ruang kelasnya gelap, kotor lantainya oleh tanah becek yang terbawa kaki-kaki kecil para murid, dan bangkunya yang memanjang sebagian besar berisi tiga orang murid yang duduk berdesakan. Bagaimana mungkin ini sekolah terbaik?
“Ibu harap kamu senang sekolah di sini,” kata Ibu lembut namun tegas, membuatku tak kuasa berkata yang sebenarnya.
Ketika lonceng berbunyi, murid-murid seolah dimuntahkan keluar dari ruang kelas mereka. Ada seorang gadis yang nampak menarik perhatianku. Bukan karena dia terlihat lebih rapi atau cantik. Tapi karena dia nampak aneh.