Monday, November 20, 2017

Jajan Makanan Rumah di Kopi Klotok

Bismillahirohmanirrohim.

Kebetulan lihat postingan Isti di akun Instagramnya beberapa waktu, tentang betapa enaknya kalau ada ibu di rumah, mau makan tinggal makan, karena sudah dimasakin. Lalu saya jadi ingat, ketika di Yogya minggu lalu, kami sekeluarga makan di sebuah warung. Nama warungnya Kopi Klotok. Saya pikir, warung ini hanya menyediakan kopi dan makanan kecil pendampingnya. Ternyata nggak, lho. Semua menu di tempat ini ngangenin, seperti masakan ibu di rumah.


Jadi begini, pagi itu, suami saya yang sudah hampir seminggu nginap di hotel, pingin makan di Kopi Klotok. Makanya, saya dan anak-anak sudah siap jam 06.00. Warung itu buka jam 07.00. Rada penasaran juga sih, apa sih istimewanya warung ini sampai suami saya pingin banget ke sana (padahal sebelumnya udah kesana juga)?

Pergilah kami ke warung itu. Yang ternyata, lokasinya di pinggir sawah. Warungnya sederhana, seperti rumah eyang saya di desa. Tapi jangan salah ... waktu kami datang, sudah banyak mobil yang parkir. Artinya, sudah banyak pengunjung yang datang. Yang lebih mengejutkan, ternyata, di dalamnya, pengunjung sudah ngantre mengambil makanan. Ya, pengunjung boleh mengambil sendiri nasi dan lauk pauknya, seperti di kondangan prasmanan begitu. Makanan yang disediakan seperti makanan rumah, sayur lodeh, gudeg, bacem, mangut dan semacamnya. Minumannya, bisa pilih, kopi, teh, atau jahe.

Semua tampak yummy. Foto: Dok Pri.
Sementara saya dan anak-anak mengantre, suami saya mengantre di tempat lain. Rupanya, untuk memesan telur dadar, antreannya pun panjang. Namun itu sebanding dengan rasanya. Telur dadarnya benar-benar yummy! Hmm.... Katanya sih, menu spesial di sini ya, telur dadar ini. Bentuknya saja menarik banget, krenyes-krenyes gurih.

Sarapan saya, nasi, gudeg, telur dadar. Plus wedang jahe. Foto: Dok. Pri.

Setelah mengambil nasi dan sayur serta memesan minum, saya mencari tempat duduk. Duh, ternyata kursi dan mejanya penuh. Akhirnya ada petugas yang menawarkan untuk menggelar tikar di pinggir sawah. Alhamdulillah saat itu cuaca cerah. Kami pun makan ala piknik di pinggir sawah hihihi.

Pemandangannya bagus ya. Foto: Dok. Pri.
Sambil sarapan, kami pesan pisang goreng. Pisang gorengnya pun enaaak! Anak-anak sampai nambah. Oya, sebelum memesan, pastikan untuk tidak memesan pisang goreng berlebih ya, karena nggak akan boleh. dan tidak boleh membungkus juga. Mungkin maksudnya supaya tidak ada yang pesan berlebih dan terbuang ya, kan jadi mubazir.

Selesai makan, saya terkaget-kaget membayar semua makanan yang kami makan. Soalnya, untuk berlima, bayarnya tidak sampai 150 ribu rupiah. Alhamdulillah banget ya, kan? Makanannya enak, murah dan bisa sambil lihat pemandangan pula. [Fita Chakra]

3 comments :

  1. Makan di pinggir sawah, nikmat jugaaa.
    Eh jadi ini makanannya nggak boleh dibungkus ya, kalo masih sisa? Atau berlaku cuma untuk si pisgor aja?

    ReplyDelete
  2. Udah lama ngg makan gudeeeg! Enak banget ngeliatnya yaaa

    ReplyDelete
  3. Kalau dari rasa, mungkin ada tambahan apa gitu di telur dadar yg ini, mbak? Aku pernah, makan telur dadar terus dalemnya isi parutan kelapa. Gurih jadinya. Hihihi

    ReplyDelete