Monday, September 11, 2017

Linz, Kota Yang Tak Terlupakan

Kota kesekian yang saya kunjungi bersama keluarga dalam rangkaian perjalanan kami adalah kota Linz, Austria. Sebenarnya, saat kami menyusun itinerary, terjadi pembahasan yang cukup lama di antara saya, suami, dan orangtua saya. Ada beberapa kota di Austria yang masuk dalam daftar kami. Setelah disaring masih tersisa tiga kota dalam saftar yaitu Wina, Salzburg dan Linz. Ketiganya menarik. Tetapi, saya dan suami sudah pernah mengunjungi Wina, maka Salzburg dan Linz menjadi pilihan akhir. Kami tidak bisa mengambil keduanya karena waktunya terbatas. Dengan berbagai pertimbangan (antara lain faktor lamanya perjalanan dan kelelahan) kami pun memutuskan bermalam di Linz.

Kami tiba di Linz menjelang malam. Untungnya (sekali lagi), karena saat itu musim panas, pukul 7 maman pun masih seperti sore. Kesan pertama yang tertangkap oleh saya, kota kecil ini tenang dan nyaman untuk berjalan-jalan. Kotanya juga bersih, sama seperti kesan yang kami tangkap saat berkunjung ke Wina beberapa tahun lalu. 

Ketika sampai di penginapan, resepsionis menyapa kami dengan ramah. Bahkan, ketika kami menanyakan tentang layanan pesan antar makanan, dia menawarkan untuk memesan. Alhamdulillah waktu itu ada layanan pesan antar makanan halal. Kami pun langsung mengiyakan tawarannya.

Seharusnya, jika tidak capek, malam hari adalah waktu yang tepat untuk berjalan-jalan. Mengapa? Karena beberapa obyek lebih menarik dilihat pada alam hari. Misalnya Ars Electronica Center dan Lentos Art Museum. Sekadar berjalan-jalan menyusuri Sungai Danube pun cukup untuk menyenangkan. Sayangnya, saat itu kami sudah terlanjur ngantuk.

Lagi harinya, kami bersiap menjelajah kota. Tujuan kami adalah menuju Postlingberg, sebuah tempat di atas bukit. Sebelumnya, kami berjalan menuju pusat kota. Kami berangkat ke Postlingberg menaiki trem. Postlingberg lebih sepi dibandingkan Linz. Namun ketika kami sampai di atas, kami bisa melihat pemandangan kota Linz lebih leluasa. 

Nah, ini dia beberapa penampakan kota Linz. Kelihatan nyaman dan tenang kan ya?






Buat teman-teman yang ingin berjalan-jalan ke Linz, jika ingin makan makanan halal, ada beberapa tempat yang menyediakan makanan halal. Salah satu restoran yang kami kunjungi menyediakan kebab dan semacamnya. Lumayan enak, sayangnya saya lupa namanya. Namun, jika teman-teman mencoba browsing, ada beberapa resto halal di Linz. 

Buat saya sendiri, Linz merupakan salah satu kota yang nggak terlupakan. Entah mengapa saya suka suasananya yang jauh dari hiruk pikuk kota. 

1 comment :

  1. Kalau kotanya nyaman seperti itu, rasanya semangat pengen menjelajah :)

    ReplyDelete