Wednesday, November 15, 2017

4 Tempat Wisata Kekinian di Yogya

Bismillahirohmanirrohim ....

Minggu kemarin, saya dan keluarga pergi ke Yogya beberapa hari. Lama nggak ke sana, rupanya banyak tempat wisata alam baru yang bermunculan. Sebelum berangkat, saya browsing dulu, mencari beberapa pilihan tempat wisata yang bisa kami kunjungi sekeluarga. Berbekal postingan Pungky Prayitno  tentang Foto Narsis yang Kece, saya bawa kamera dan tripod. Iya dong, sayang banget kalau liburan kami nggak diabadikan dalam bentuk foto. Walaupun praktiknya, lebih banyak pakai hp juga sih dengan memanfaatkan jasa anak dan suami hehe.

Keterbatasan waktu membuat kami harus pilih-pilih tempat yang akan kami kunjungi. Ada beberapa tempat yang akhirnya kami datangi. Berikut ini empat di antaranya:


Pantai Indrayanti
Berbekal info dari bapak supir yang mengantar kami, kami meluncur ke Pantai Indrayanti. Sebenarnya, di sekitar pantai tersebut banyak banget pantai-pantai lain. Tetapi, beliau merekomendasikan Pantai Indrayanti karena, "Pasirnya putih dan di pinggirnya banyak tempat berteduh alias warung." 

Perjalanan yang cukup jauh (sekitar 2 jam) dari hotel tempat kami menginap, alhamdulillah terbayar melihat pantai berpasir putih, dengan tebing di sisi pantai. Deretan warung-warung yang menyediakan berbagai minuman di pinggirnya menjadi penyelamat karena matahari lumayan menyengat ketika kami tiba. Padahal masih sekitar pukul 10.00 pagi.

Photo by Daughter Zaman Now alias Kakak


Menurut info dari bapak supir (lagi), nama pantai ini diambil dari nama pasangan suami istri yang menemukannya. Melihat potensi pantai ini bisa menarik wisatawan, mereka mengelolanyanya menjadi tempat wisata. Waalahu a 'lam, benar tidaknya info itu. Tampaknya sih pantai ini tergolong baik pengelolaannya karena di sepanjang jalan, terdapat beberapa penginapan. Suasananya pun cukup ramai pengunjung.

Puncak Becici
Puncak Becici, terletak di Desa Munthuk. Untuk menuju ke sana, harus melewati jalan yang berkelok-kelok dan naik turun. Kawasan hutan pinus seluas 4 hektar lebih ini termasuk salah satu wisata kekinian yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain pemandangannya yang bagus, tempat ini juga digunakan untuk outbound. Kabarnya, tempat ini pernah dikunjungi oleh Presiden Obama, dan keindahannya menarik beliau.

Foto: Fotografer Pribadi alias suami.
Untuk masuk ke Puncak Becici, pengunjung harus membayar tiket masuk (saya lupa berapa tiket masuknya, seingat saya, hanya tiket masuk untuk kendaraan yang kita pakai). Waktu yang cocok untuk mengunjungi Puncak Becici adalah sore hari. Kebetulan ketika kami tiba di sana, hari menjelang sore. Sinar matahari tidak lagi terlalu menyengat. Ada beberapa spot yang bisa digunakan untuk foto-foto, antara lain, Sarang Marsupilami, hammock, dan puncak. 

Punthuk Setumbu
Lagi-lagi, bapak supir memberikan info yang menyelamatkan kami. Awalnya, kami mau santai-santai di hari kedua. Rencanany, kami akan berangkat ke Punthuk Setumbu setelah sarapan. Tetapi, rencana ini berubah karena beliau bilang, "Kalau sudah jam segitu, sudah penuh orang. Lebih baik berangkat jam 04.00. Pemandangannya paling bagus saat sunrise."

Baiklah, akhirnya kami pun jam 04.00. Benar-benar perjuangan karena untuk membangunkan anak-anak sebelum subuh sangatlah susah. Perjalanan dari hotel ke Punthuk Setumbu memakan waktu tak sampai sejam. Dan ... benarlah yang dikatakan si bapak supir. Di sana sudah ramai!

Pemandangan saat sunrise. Foto: Dok. Pri

Mobil berhenti di tempat parkir, lalu kami naik berjalan kaki. Setelah membeli tiket seharga Rp 15.000/orang. Lumayan pegel ya naiknya, trekking sekitar 15-20 menit. Jalan yang basah karena habus hujan rintik-rintik membuat jalanan cukup licin. Alhamdulillah setelah sampai di atas, pemandangannya masya Allah bagus banget.

Nah, karena sunrise nggak lama, maka spot untuk berfoto sangat-sangat ramai. Mesti benar-benar sabar deh. Alhamdulillah, dapat juga lho foto yang bagus.

Gereja Ayam
Ada yang tahu Gereja Ayam? Tempat yang ngehits setelah adegan Rangga-Cinta dalam film AADC, letaknya nggak jauh dari Punthuk Setumbu. Jika mau berjalan, kita bisa melalui jalan setapak. Tetapi karena waktu itu anak-anak sudah kecapekan, kami menaiki mobil. 

Sebelum sampai di sana, saya sempat browsing karena ingin tahu seperti apa sih tempat ini? Sempat terbersit juga bahwa jangan-jangan tempatnya serem. Ternyata nggak, kok. Malahan bagus juga buat foto-foto. 

Foto ala Rangga-Cinta. Foto: Dok. Pri

Sejarah dibangunnya Gereja Ayam banyak bertebaran di media sosial. Tempat ini awalnya dibangun untuk tempat peribadahan. Karena dananya terbatas, pembangunannya berhenti, lalu difungsikan sebagai tempat rehabilitasi. Yang saya baru tahu, ternyata bentuknya sebenarnya adalah merpati, bukan ayam.


Ada yang mau jalan-jalan ke Yogya? Jika iya, keempat tempat kekinian di atas, boleh dilirik sebagai alternatif tempat wisata yang akan dikunjungi. Selamat jalan-jalan! [Fita Chakra]


No comments :

Post a Comment