Sunday, May 12, 2013

Bukan yang Terhebat

Cerpen ini pernah dimuat di Majalah Bravo Vo 2/No. 21 Tahun 2008



Di negeri peri, peri Nessa terkenal akan kehebatannya. Dia cerdas, bisa menghitung dengan cepat, pandai menyanyi dan menari, serta ringan tangan. Dia juga ramah dan periang. Selain itu, parasnya cantik jelita. Pokoknya, banyak hal bisa dilakukannya dengan baik. Hampir semua peri suka padanya. Mereka sering membicarakan kehebatan-kehebatannya.
            “Aku yakin pasti peri Nessa akan memenangkan lomba menyanyi dan menari di festival tahunan nanti,” kata peri Melissa.
Sebentar lagi negeri peri akan mengadakan festival tahunan untuk merayakan panen buah beri. Biasanya di festival tahunan itu selalu diadakan berbagai macam acara untuk meramaikannya.
            “Benar, dia hebat di banyak hal. Bisa-bisa semua lomba dimenangkannya seperti tahun kemarin,” sahut peri Lessie disertai anggukan peri-peri lain.
            Peri Sophie terdiam. Meski mengakui kebenaran perkataan teman-temannya di hatinya tersembul sedikit rasa iri. Bagaimana tidak, setiap hari selalu saja peri Nessa yang dibicarakan. Apa tidak bosan mendengarnya?
            Diam-diam, peri Sophie ingin sekali mengalahkan peri Nessa. Hmmm, bukan mengalahkan. Tepatnya, dia ingin semua peri tahu bahwa ada peri lain yang bisa memenangkan lomba di festival tahunan negeri peri.
            Dia pun memikirkan cara bagaimana caranya agar dia bisa memenangkan salah satu perlombaan. Setelah menimbang-nimbang peri Sophie mendaftar perlombaan berenang antar peri. Baru kali ini diadakan lomba berenang. Tahun-tahun kemarin tidak pernah ada.
            “Ikut lomba apa, Sophie?” tanya peri Audrey.
            “Berenang. Kamu sendiri?” peri Sophie balik bertanya. Dilihatnya formulir pendaftaran di tangan peri Audrey masih kosong.
            Peri Audrey mengangkat bahu.
            “Malas, ah… Kemarin-kemarin semua juara dimenangkan peri Nessa,” katanya. Peri Sophie ingat, tahun lalu, peri Nessa memenangkan lomba menari, terbang, menghitung buah beri… Uh, banyak sekali pertandingan yang dimenangkannya!
            “Eh, jangan patah semangat begitu dong. Yuk, ikut lomba berenang saja. Nanti kita latihan bareng,” bujuk peri Sophie.
            Peri Audrey masih ragu. Tapi akhirnya dia menganggukkan kepala juga.
            Mulai hari itu, mereka berdua giat berlatih berenang.
*
            Hari perlombaan tiba.
            Seharusnya pagi ini peri Sophie sudah bersiap di kolam renang negeri peri. Tetapi dia merasa tidak enak badan. Sejak semalam, tubuhnya menggigil kedinginan. Akhirnya, setelah menimbang-nimbang, dia memutuskan tidak ikut perlombaan tersebut. Dia pun segera memberitahu peri Audrey.
            “Yah, sayang sekali… Padahal kita sudah berlatih keras untuk perlombaan itu,” sesal peri Audrey.
            “Habis mau bagaimana lagi? Tidak apa-apa, toh kamu masih bisa ikut. Semoga berhasil ya,” kata peri Sophie menyemangati.
            Peri Audrey pun pergi ke tempat perlombaan. Puluhan peri sudah berkumpul disana ingin melihat perlombaan tersebut. Peri Audrey sedikit khawatir menghadapi pertandingan pertamanya. Apalagi saat melihat, beberapa peri meminta peri Nessa mengikuti perlombaan tersebut ketika tahu peri Sophie mengundurkan diri.
            “Ayolah, ikut saja kan tidak ada salahnya. Kami tahu kamu hebat, pasti kamu jadi juara,” bujuk salah seorang peri.
            “Ah, aku kan belum latihan…” peri Nessa menjawab ragu.
            “Ayolah, kamu pasti bisa. Hanya berenang saja kan,” peri lainnya ikut-ikutan membujuk.
            Akhirnya peri Nessa ikut perlombaan itu meski sedikit ogah-ogahan. Peri Audrey sedikit heran melihatnya. Biasanya peri Nessa sangat bersemangat menghadapi berbagai macam perlombaan. Kok sekarang kelihatan berbeda? Peri Audrey bertanya-tanya dalam hati. Tetapi dia berusaha memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. Sebentar lagi perlombaan akan segera dimulai.
            Saat peluit mulai ditiup, semua peserta bersiap di tempatnya masing-masing. Peri Audrey melihat wajah peri Nessa kelihatan pucat pasi. Sepertinya dia sangat tegang.
            “Priiiit…!” peluit panjang ditiup. Semua peserta menceburkan diri ke dalam kolam renang dan mulai berenang.
            Peri Audrey berenang secepat mungkin. Sesampai di garis finish, semua orang bertepuk tangan. Ternyata dialah yang pertama sampai di garis finish!
            Peri Audrey rasanya tak percaya. Dia menengok ke belakang. Saat itulah dia tahu, peri Nessa ternyata tidak pandai berenang! Peri Nessa berada di urutan paling akhir, tangannya menggapai-gapai kesana kemari dengan lelahnya. Beberapa peri berusaha menolongnya, membawa peri Nessa ke pinggir kolam.
            Peri Audrey mendengar beberapa peri berbisik di belakangnya.
            “Ternyata peri Nessa tidak sehebat yang kita kira ya. Bayangkan, dia tidak pandai berenang.”
            Peri Audrey tersenyum dalam hati. Tentu saja tidak ada peri yang sempurna. Setiap peri pasti memiliki kekurangan. Meski peri Nessa sekalipun!
            Rasanya peri Audrey tidak sabar ingin menceritakan kemenangannya pada peri Sophie. Kalau bukan karena dia, tentu dia tidak akan ikut perlombaan ini dan menjadi pemenang. [Fita Chakra]

No comments :

Post a Comment