Di negeri peri, peri Nessa terkenal akan
kehebatannya. Dia cerdas, bisa menghitung dengan cepat, pandai menyanyi dan
menari, serta ringan tangan. Dia juga ramah dan periang. Selain itu, parasnya
cantik jelita. Pokoknya, banyak hal bisa dilakukannya dengan baik. Hampir semua
peri suka padanya. Mereka sering membicarakan kehebatan-kehebatannya.
“Aku
yakin pasti peri Nessa akan memenangkan lomba menyanyi dan menari di festival
tahunan nanti,” kata peri Melissa.
Sebentar lagi negeri
peri akan mengadakan festival tahunan untuk merayakan panen buah beri. Biasanya
di festival tahunan itu selalu diadakan berbagai macam acara untuk
meramaikannya.
“Benar,
dia hebat di banyak hal. Bisa-bisa semua lomba dimenangkannya seperti tahun
kemarin,” sahut peri Lessie disertai anggukan peri-peri lain.
Peri
Sophie terdiam. Meski mengakui kebenaran perkataan teman-temannya di hatinya
tersembul sedikit rasa iri. Bagaimana tidak, setiap hari selalu saja peri Nessa
yang dibicarakan. Apa tidak bosan mendengarnya?
Diam-diam,
peri Sophie ingin sekali mengalahkan peri Nessa. Hmmm, bukan mengalahkan.
Tepatnya, dia ingin semua peri tahu bahwa ada peri lain yang bisa memenangkan
lomba di festival tahunan negeri peri.
Dia
pun memikirkan cara bagaimana caranya agar dia bisa memenangkan salah satu
perlombaan. Setelah menimbang-nimbang peri Sophie mendaftar perlombaan berenang
antar peri. Baru kali ini diadakan lomba berenang. Tahun-tahun kemarin tidak
pernah ada.
“Ikut
lomba apa, Sophie?” tanya peri Audrey.
“Berenang.
Kamu sendiri?” peri Sophie balik bertanya. Dilihatnya formulir pendaftaran di
tangan peri Audrey masih kosong.
Peri
Audrey mengangkat bahu.
“Malas,
ah… Kemarin-kemarin semua juara dimenangkan peri Nessa,” katanya. Peri Sophie
ingat, tahun lalu, peri Nessa memenangkan lomba menari, terbang, menghitung
buah beri… Uh, banyak sekali pertandingan yang dimenangkannya!
“Eh,
jangan patah semangat begitu dong. Yuk, ikut lomba berenang saja. Nanti kita
latihan bareng,” bujuk peri Sophie.
Peri
Audrey masih ragu. Tapi akhirnya dia menganggukkan kepala juga.
Mulai
hari itu, mereka berdua giat berlatih berenang.
*
Hari
perlombaan tiba.
Seharusnya
pagi ini peri Sophie sudah bersiap di kolam renang negeri peri. Tetapi dia
merasa tidak enak badan. Sejak semalam, tubuhnya menggigil kedinginan. Akhirnya,
setelah menimbang-nimbang, dia memutuskan tidak ikut perlombaan tersebut. Dia
pun segera memberitahu peri Audrey.
“Yah,
sayang sekali… Padahal kita sudah berlatih keras untuk perlombaan itu,” sesal peri
Audrey.
“Habis
mau bagaimana lagi? Tidak apa-apa, toh kamu masih bisa ikut. Semoga berhasil
ya,” kata peri Sophie menyemangati.
Peri
Audrey pun pergi ke tempat perlombaan. Puluhan peri sudah berkumpul disana
ingin melihat perlombaan tersebut. Peri Audrey sedikit khawatir menghadapi
pertandingan pertamanya. Apalagi saat melihat, beberapa peri meminta peri Nessa
mengikuti perlombaan tersebut ketika tahu peri Sophie mengundurkan diri.
“Ayolah,
ikut saja kan tidak ada salahnya. Kami tahu kamu hebat, pasti kamu jadi juara,”
bujuk salah seorang peri.
“Ah,
aku kan belum latihan…” peri Nessa menjawab ragu.
“Ayolah,
kamu pasti bisa. Hanya berenang saja kan,” peri lainnya ikut-ikutan membujuk.
Akhirnya
peri Nessa ikut perlombaan itu meski sedikit ogah-ogahan. Peri Audrey sedikit
heran melihatnya. Biasanya peri Nessa sangat bersemangat menghadapi berbagai
macam perlombaan. Kok sekarang kelihatan berbeda? Peri Audrey bertanya-tanya
dalam hati. Tetapi dia berusaha memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. Sebentar
lagi perlombaan akan segera dimulai.
Saat
peluit mulai ditiup, semua peserta bersiap di tempatnya masing-masing. Peri
Audrey melihat wajah peri Nessa kelihatan pucat pasi. Sepertinya dia sangat
tegang.
“Priiiit…!”
peluit panjang ditiup. Semua peserta menceburkan diri ke dalam kolam renang dan
mulai berenang.
Peri
Audrey berenang secepat mungkin. Sesampai di garis finish, semua orang bertepuk
tangan. Ternyata dialah yang pertama sampai di garis finish!
Peri
Audrey rasanya tak percaya. Dia menengok ke belakang. Saat itulah dia tahu,
peri Nessa ternyata tidak pandai berenang! Peri Nessa berada di urutan paling
akhir, tangannya menggapai-gapai kesana kemari dengan lelahnya. Beberapa peri
berusaha menolongnya, membawa peri Nessa ke pinggir kolam.
Peri
Audrey mendengar beberapa peri berbisik di belakangnya.
“Ternyata
peri Nessa tidak sehebat yang kita kira ya. Bayangkan, dia tidak pandai
berenang.”
Peri
Audrey tersenyum dalam hati. Tentu saja tidak ada peri yang sempurna. Setiap
peri pasti memiliki kekurangan. Meski peri Nessa sekalipun!
Rasanya
peri Audrey tidak sabar ingin menceritakan kemenangannya pada peri Sophie.
Kalau bukan karena dia, tentu dia tidak akan ikut perlombaan ini dan menjadi
pemenang. [Fita Chakra]
No comments :
Post a Comment