Sudah lama saya ingin menata ulang ruang tamu di rumah saya. Tujuannya supaya ganti suasana. Kami sekeluarga sudah tinggal di rumah ini sekitar 3 tahun. Saya sih tidak ingin perubahan besar-besaran. Tetapi karena saya sering berada di rumah, kadang-kadang bosan juga melihat tatanan meja kursi dan warna dinding yang itu-itu saja. Saya ingin atmosfer baru, supaya saya lebih semangat bekerja di rumah.
Sayangnya, beberapa kali niatan saya untuk membeli wallpaper cantik ditolak oleh suami saya. Yah, alasannya dibalikan lagi ke saya sih. “Memangnya ada anggaran buat beli wallpaper?” begitu tanyanya. Pertanyaan ini bikin saya mati kutu. Benar juga sih, kalau beli wallpaper pastinya ada minimal purchased kalau mau sekalian dipasangkan. Nggak mungkin beli cuma selebar dinding ruang tamu yang mau saya permak.
Setelah gagal membujuk rayu, akhirnya saya menyerah. Sudahlah, entah tahun kapan ruang tamu itu bisa saya tata ulang. Padahal sebenarnya, saya suka sekali mendesain dan menata rumah. Kalau dipikir-pikir, mungkin inilah passion saya yang lain selain menulis. Saya suka sekali membayangkan ruang-ruang di rumah saya ditata begini dan begitu, meletakkan rak ini dan itu di tempat yang menarik, dan tentu saja, merapikan segala pernak-pernik. Saking sukanya, saya sering berlama-lama membuka-buka buku penataan rumah di toko buku atau sekadar melihat-lihat pernak-pernik dekorasi rumah di internet. Kebayang gemesnya kan saat itu?
Kebetulan, beberapa minggu lalu, saya main-main ke beberapa blog dan melihat video tentang cara mengecat dinding. Lalu ide-ide berloncatan di otak saya. Saya bilang pada suami, bahwa saya ingin mengecat sendiri salah satu sisi ruang tamu kami. Reaksi suami saya awalnya kaget. Tapi setelah saya jelaskan dan tunjukkan caranya, dia setuju. Tanpa perlu waktu lama, dia pun menuruti permintaan saya untuk membeli cat dan perlengkapannya.
Di hari Minggu, kami eksekusi ide mengecat dinding ruang tamu kami. Saya ingin membuat aksen garis horizontal pada dinding ruang tamu. Step-stepnya begini:
- Ukur lebar garis yang diinginkan menggunakan pensil.
- Tarik selotip dari ujung ke ujung lalu tempelkan. Saya menggunakan selotip khusus untuk mengecat. Belinya di toko material biasa. Harganya Rp 6000 saja per roll. Saran saya, gunakan selotip yang lebarnya minimal 5 cm, karena kalau kurang dari itu, nanti catnya bisa belepotan. Selotip ini selain berguna untuk “menggaris” dinding, juga untuk menjaga supaya cat tidak mengenai bagian dinding yang tidak akan dicat.
- Setelah selesai menempelkan selotip, cat bagian yang ingin dicat. Saya ingin membuat garis selang-seling biru dan kuning pada dinding. Kebetulan warna awal dinding kami adalah kuning muda. Jadi, saya tinggal menambahkan cat biru.
- Ulang pengecatan untuk mendapatkan hasil warna yang bagus.
- Tunggu sekitar satu jam, sampai cat benar-benar kering.
- Tarik selotip dari dinding. Lakukan pelan-pelan supaya tidak mengelupas cat yang baru dibubuhkan.
Nah, ini hasil akhirnya. Lumayan kan? Tampak seperti wallpaper hehehe. Yang penting bagi saya, suasana baru. Pingin sih nanti ditambahkan pernak-pernik lain. Tapi nanti saja kalau sudah ada budget. Alhamdulillah, so far saya puas dengan hasilnya. Bagaimana menurut teman-teman? [Fita Chakra]
waaah keren mba...lucu pulak. dan ternyata gak terlampau repot ya buatnya.
ReplyDeleteasal mau aja..iya mau ngilangin males..
dikerjainnya rame2 pula yaa.
seruuu
Iya, Mbak. Puaslah sama hasilnya. Lain kali mau coba lagi hihi
DeleteBagusss..... nanti aku juga mau coba deh ^^
ReplyDeleteMakasih. :) Yuk, dicoba :)
DeleteWah idenya kereen.. Aku jg mau ngecat rumah yg penuh coretan anak-anak :D
ReplyDeleteHayuk, Mbak :)
Deletebagus mbak
ReplyDeleteHasilnya bagus ya mba. Jadi pengin bikin di rumah kapan2 :D
ReplyDeleteLumayanlah, Ila, buat pemula :D
Deletemau dong di makeover living room aku :)
ReplyDeleteIdenya boleh juga tuh, mbak... jadi ngirit ya nggak perlu beli wallpaper.
ReplyDeleteWaaaah cakep banget. Aku belum setahun dirumah baru tapi udah bosen aja krn warnanya benar2 netral. Tp gatau kok nggak tergerak utk berbuat. Kalau ngecat dr pertama nikah dulu udah sering. Meski suami lulusan teknik sipil tp ga ada waktu utk urusan rumah & tukangnya gak boleh dipinjem juga huhuhuuu
ReplyDeleteMak, pertama2, aku kasih applause untuk kekuatan hatimu sehingga akhirnya mau mengeksekusi rombak ruangan...lah, aku selalu mentok sampe di nawaitu mulu, terus kehadang males...wakakakakk
ReplyDeleteterus, hasilnya cakep pulaaa.... ^_^