Thursday, January 14, 2016

Blogwalking=Berkunjung ke Rumah Teman

Saya mengenal blog sekitar tahun 2006 (kalau tidak salah). Waktu itu, saya memakai Multiply untuk menyimpan tulisan-tulisan saya. Sebagai ibu baru, ngeblog merupakan cara saya untuk bersosialisasi. Soalnya, saya baru pindah rumah. Saya belum punya banyak teman di dunia nyata. Kalaupun ada, saya masih belum banyak keluar rumah karena anak saya waktu itu masih bayi.


Blog membuat saya berkenalan dengan ibu-ibu lain. Hampir setiap hari, saya "mengunjungi" blog teman-teman saya untuk membaca cerita mereka. Sebaliknya, saya juga senang kalau ada yang berkunjung ke blog saya. Saking seringnya berkunjung ke blog teman, saya sampai hafal nama-nama anak mereka, kesukaan mereka, dan menanti-nantikan postingan terbaru dari mereka. Pokoknya, blogwalking itu hiburan buat saya.



Saat Multiply hilang, saya merasa kehilangan. Untungnya, saya masih menjumpai teman-teman maya saya di sosial media. Tetapi ya, tetap saja ada yang berbeda. Biasa membaca postingan yang bertutur membuat saya tak lagi merasa sedekat dulu dengan teman-teman maya saya. Kami masih berteman. Tetapi ada yang hilang dari pertemanan kami. 

Ketika teman-teman saya membuat blog baru, saya pun ikut membuatnya. Awalnya rasanya aneh. Soalnya saya jadi agak menjaga privacy di blog baru saya. Saya jarang menuliskan hal-hal yang sifatnya pribadi seperti perkembangan anak saya di blog. Memang sih, niat awal saya membuat blog baru untuk mengenalkan buku-buku saya pada pembaca. 

Sesekali, saya berkunjung ke blog teman-teman saya. Tetapi saya jarang berkomentar. Baru belakangan saya mulai rajin blogwalking dengan meninggalkan komen. Ini karena saya ingin menjalin pertemanan dengan mereka. 

Mbak Lidya Fitrian, adalah salah satu teman yang menularkan pada saya kebiasaan blogwalking. Kalau saya sendiri baru bisa blogwalking ke belasan blog beberapa kali dalam seminggu. Dia bisa lebih dari itu. Nggak heran sering muncul notifikasi pada email saya bahwa Mbak Lidya meninggalkan komen. Padahal tulisan itu baru saja saya posting. Ratu BW, begitulah saya dan teman-teman biasa menyebutnya. 




Apa yang bisa saya pelajari dari Mbak Lidya adalah bahwa blogwalking ternyata tidak sekadar berkunjung ke rumah teman. Untuk blogwalking, kita harus meluangkan waktu, tenaga, dan perhatian. Kalau bukan karena niat, sudah tentu rasa malas akan lebih dulu datang. Ibarat berkunjung, semakin sering datang ke rumah teman, kita akan semakin akrab. Semakin banyak yang dikunjungi, akan semakin banyak teman. Punya banyak teman juga merupakan salah satu bentuk rezeki. Jadi, kalau banyak blogwalking, insya Allah banyak rezeki kan ya? Hehehe [Fita Chakra]







13 comments :

  1. iyah, mbak lidya emang ratu blogwalking...heran aja ama mbak lidya gimana cara ngatur waktunya, masih ada anak, suami, urusan dapur, rumah, masih nulis postingan, tapi masih bisa blogwalking...hehehe...

    ReplyDelete
  2. aku datang hehehe, duh ini berlebihan banget sih

    ReplyDelete
  3. Wah sesama alumni MPers kita ya, Mbak. Betuul, BW memang membutuhkan waktu, tenaga, dan perhatian juga kuota. Hehehe...

    ReplyDelete
  4. aku senang juga bw mbak..belajar dari Mbak Lidya juga he he he

    ReplyDelete
  5. Punya banyak teman juga merupakan salah satu bentuk rezeki.

    setuju banget!!

    ReplyDelete
  6. Manfaat blogwalking banyak banget ya, jadi punya banyak teman juga :)

    ReplyDelete
  7. Aamiin...silaturahmi memperpanjang rezeki

    ReplyDelete
  8. Yaaa.. setuju nih, mba Lidya memabg jagoan blogwalking :D

    ReplyDelete
  9. aku jg prnh di sambangin mbak lidya, kece

    ReplyDelete
  10. Iya, mba Lidya keren, selalu blogwalking dan memang diniatkan untuk bewe. Kalau aku kadang2 baru bisa lama bee pas weekend. Lainnya paling bewe pakai hp.

    ReplyDelete