Friday, October 4, 2013

Bermain Kata di Ekskul Menulis

Mulai tahun ajaran ini, saya mengajar ekskul menulis di SDIT dan SMPIT Darul Abidin. Awalnya, saya tidak berharap banyak karena ekskul menulis di sekolah ini masih merintis. Ya, ekskul ini baru pertama kali diadakan. Tak heran jika sekolah menetapkan kuota. Jadi, apabila pesertanya kurang dari kuota, ekskul belum bisa dilaksanakan.

Setelah libur lebaran, pihak yayasan mengundang saya mengikuti acara perkenalan ekskul. Rupanya, mereka memang serius menginginkan murid-murid di sekolah ini belajar menulis. Pada acara tersebut, saya ikut mempromosikan ekskul menulis. Dengan demikian, para murid mendapatkan gambaran tentang perlunya ekskul itu, apa yang mereka akan pelajari, dan hasil yang akan mereka peroleh.

Sekitar dua minggu masa pendaftaran akhirnya terkumpullah sekutar 30 murid. Ekskul pun dimulai pada awal September. Ternyata, setelah pertemuan pertama, masih banyak murid yang ingin mendaftar. Akhirnya total 41 murid resmi menjadi peserta ekskul pada minggu ketiga.
 
Suasana saat kelas berlangsung
Merasa kesulitan mengajar dengan jumlah peserta yang banyak, apalagi rentang usia mereka terlalu lebar (mulai kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP), saya menggandeng Nunik Utami. Kebetulan, lokasi sekolah masih terjangkau dari rumahnya. Dan kebetulan lagi, dia tak ada jadwal khusus di hari ekskul diadakan.

 
Tugasnya menulis satu halaman saja, tapi seringkali mereka menulis lebih dari yang diminta
Kelas pun kami bagi menjadi dua. Satu kelas di bawah asuhan saya, satu lagi bersama Nunik. Pada pertemuan kedua hingga sekarang banyak hal menarik yang kami temui. Misalnya, dari 40-an murid hanya ada satu murid lelaki, yang tentu saja, masuk dengan malu-malu karena diolok-olok teman-teman lelakinya. Supaya dia merasa nyaman dan termotivasi, saya mengatakan bahwa nggak ada yang salah kalau cowok belajar menulis. "Mau jadi apapun nanti, menulis tetap diperlukan Tapi, kalau kamu mau jadi penulis itu bagus. Penulis anak-anak tang cowok itu nggak banyak lho."
 
Santai tapi serius :)
Selain si cowok pemalu tersebut, ada beberapa gadis istimewa yang ikut belajar bersama kami. Mereka adalah anak-anak special needs. Tanpa diduga mereka sangat bersemangat dan bisa mengikuti materi dengan baik. 

Bagaimana dengan peserta lainnya? Mereka sama bersemangatnya. Ketika kami memberikan tugas menulis satu halaman, mereka bisa menulis lebih dari itu. Bahkan seringkali mereka protes karena waktunya kurang padahal cerita yang mereka ketik belum selesai. Antusiasme mereka juga terlihat saat kami bertanya pada mereka, "Siapa yang mau membacakan ceritanya?" Segera saja, mereka berebutan ingin berpartisipasi. Wah, senangnya!

Sekarang, sudah sebulan lebih ekskul menulis berjalan. Syukurlah setiap kali mereka tetap rajin masuk. Sebelumnya, sempat terbersit dalam benak kami bagaimana jika lama kelamaan murid akan berkurang jumlahnya karena seringkali mood anak-anak yang naik turun ikut mempengaruhi motivasi mereka. Namun, cerianya wajah-wajah mereka, menghapus keraguan kami. Tak heran, kegiatan yang kami lakukan seperti merangkai kalimat, diskusi, games, dan menulis berjalan menyenangkan.

Saya, Nunik, dan mereka semua
Tak ada yang lebih membahagiakan seorang guru ketika anak-anak didiknya berhasil. Saya berharap akan banyak calon penulis cilik yang lahir dari sini. We'll see, someday.






16 comments :

  1. Whoaaaa, kereeeen. Jadi pengen ngintiiiiiiip

    ReplyDelete
  2. Aamiin, tetap semangat Fita. In shaa Allah bertambah banyak bukan berkurang ya peminatnya. ;)

    ReplyDelete
  3. wah jadi pingin daftar ekskul nyah... #salahfokus ^^

    ReplyDelete
  4. woaaaaaaaa seru bangettt ^^
    salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru bangeet. Tiap pertemuan selalu ada cerita baru :) Salam kenal balik

      Delete
  5. mbak diadain kursus menulis online untuk anak2 doong... untuk menjangkau anak2 yg tinggal di lain kota seperti anak saya hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe pengennya, Mbak. Udah pernah trial tapi masih ada beberapa kendala. :)

      Delete
  6. haduuuhh,,pengeeen,,pengen ikut ekskulnya,,biar tambah jagoo,,semangat mba,,semoga bisa mencetak penulis2 hebat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasih semangatnya, Mbak. Mudah-mudahan selalu semangat :)

      Delete
  7. Aku juga senang, Fit. Semakin lama mereka semakin antusias belajar menulis. Masalah waktu, aku juga sering keenakan ngajar dan terasa waktunya kurang :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi iya ya... tahu-tahu udah waktunya pulang :))

      Delete