Ini murni keinginan pribadi untuk mendokumentasikan keunikan anak-anak yang belajar menulis di rumah saya. Awalnya, hanya untuk mengenang kehadiran mereka dalam hidup saya. Supaya kelak, jika mereka sudah tidak lagi belajar menulis bersama saya, ada hal yang tetap bisa kami ingat bersama. Seringkali, membuka cerita-cerita ini menjadi pengingat, bahwa kehadiran mereka justru membuat ide-ide berdatangan. Dan pastinya, saya jadi belajar terus ketika membagikan ilmu, sesedikit apapun.
Nah, postingan kali ini, akan bercerita tentang Alya. Alya duduk di kelas 4 SD. Dia sudah sebulan belajar menulis bersama saya. Awalnya, dia masih ditemani sang ibu saat les. Lama kelamaan, saat dia sudah akrab dengan Keisya, sang ibu hanya mengantar jemput saja.
Di pertemuan pertama, saya menyiapkan materi untuk dua kali pertemuan. Ini saya lakukan untuk berjaga-jaga, supaya jika si anak mudah menangkap penjelasan saya, saya tidak kekurangan bahan mengajar. Ternyata, Alya bisa melahap semuanya dengan cukup baik. Tanpa banyak bicara, dia mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Caranya bercerita runut, meski belum terlihat konfliknya.
Uniknya lagi, Alya bisa mendeskripsikan dengan baik. Misalnya, saat saya bilang, "Dia ketakutan." Alya mendeskripsikannya dengan kalimat: "Tangannya dingin sekali. Badannya gemetar. Dia ingin berteriak, tapi tak bisa."
Beberapa pertemuan berikutnya, dia mulai berlatih mengetikkan ceritanya di laptop. Tulisannya lumayan rapi. Penggunaan tanda baca dan huruf kapital sudah tepat. Alya tidak mau berhenti mengetik kecuali jika sudah selesai waktu belajarnya. Pernah juga terjadi, dia capek dan minta berhenti mengetik. Jadi kami akhirnya bermain-main dengan kartu (tetap saja permainannnya berhubungan dengan tulis menulis :)).
Saya ajak Keisya untuk ikut bermain merangkai kalimat. Caranya, mereka bergantian menulis satu kalimat hingga menjadi sebuah cerita. Surprised! Cerita duet pertama mereka bagus. Kalimat demi kalimat yang mereka tulis saling berhubungan. Kapan-kapan, mungkin mereka bisa merealisasikan dalam bentuk buku hehehe.
Suatu kali, Alya datang bersama teman-temannya. Saya minta mereka ke perpustakaan kecil saya dan memilih bacaan anak yang mereka suka. Setelah bosan, saya ajak mereka menulis. Lalu, mereka sibuk memilih sudut yang asyik untuk menulis di ruang tamu kecil saya. :))
Alya, the smart girl. Demikian saya memberi judul tulisan ini. Semoga Alya tetap rajin berlatih menulis karena berlatih lebih berarti ketimbang kecerdasan semata.
Happy writing, Alya!
andai dirimu dekat rumahku aku mau sering2 main deh :D
ReplyDeleteHayuk, main, Mak :D
DeleteWaa, maakasih kak fitaa..
ReplyDelete