Pernah, seorang Ibu bertanya pada saya, "Bagaimana
caranya melatih anak saya menulis cerita?"
Salah satu yang selama ini saya lakukan adalah menceritakan
ulang cerita. Hal ini saya terapkan pada anak-anak saya sendiri dan murid-murid saya. Menceritakan
ulang, tidak selalu dalam bentuk tulisan, tetapi bisa juga lisan. Kalau hanya
bicara apakah ini berhubungan dengan kemampuan mereka menulis cerita?
Iya, karena dengan menceritakan ulang dan menarasikan
anak-anak terbiasa merangkai poin-poin penting dalam tulisn dengan bahasa
mereka sendiri. Manfaat lain, mereka jadi belajar menyusun peristiwa demi
peristiwa sesuai urutan waktu.
Dalam buku Cinta yang Berpikir (Ellen Kristi) menceritakan
kembali atau disebut menarasikan besar sekali manfaatnya. Lewat narasi, anak
secara swadaya mencerna isi bacaannya, sehingga pengetahuan menjadi milik
pribadi (halaman 93).
Bagaimana caranya? Berikut ini beberapa kegiatan yang bisa
dilakukan :
1. Membacakan cerita dengan keras
Mulailah membacakan cerita dengan lantang dan jelas. Setelah
itu mintalah anak-anak menceritakan ulang cerita tersebut. Tahan diri untuk
tidak memotong atau mengomentari ceritanya. Biasanya setelah selesai, saya
baru menanyakan poin-poin penting dari cerita itu.
2. Menggambar
Karena anak-anak saya suka menggambar, saya minta mereka
mengambar tempat yang mereka datangi, kegiatan mereka hari itu atau tokoh
cerita yang mereka baca. Dengan demikian, mereka belajar menuangkan pikiran melalui gambar. Setelah itu, mereka akan berceloteh sendiri tentang gambar yang dibuatnya.
3. Narration Jar
Cara ini saya tiru dari buku Cinta yang Berpikir yang
ditulis Ellen Kristi. Narration jar adalah sebuah toples yang berisi gulungan
kertas perintah. Pernainan ini saya lakukan beberapa waktu lalu bersama putri
sulung saya dan dia sangat antusias.
Caranya sangat mudah, buatlah perintah dalam secarik kertas
lalu gulunglah serta masukan ke dalam toples. Contah perintahnya adalah sebagai
berikut:
- Ceritakan tokoh-tokoh dalam cerita yang kamu baca. Seperti
apa mereka?
- Buatlah cerita dengan ending berbeda dari yang kamu baca!
- Apa adegan paling menarik dalam cerita yang kamu dengar?
Menceritakan kembali tidak serta merta bisa membuat
anak-anak menulis dengan kancar. Tetap saja menulis cerita butuh latihan.
Namun, kebiasaan menceritakan kembali bisa membuat anak-anak berlatih
mengeluarkan isi pikirannya sendiri, menyusun kalimat dengan baik dan pada
akhirnya mengembangkan imajinasi mereka.
Nah, mau coba cara ini? Yuk!
Wah ide bagus nih, selama ini saya hanya menyuruh anak menulis cerita setelah diajak bepergian. Kalau menceritakan kembali sebuah cerita belum pernah....perlu dicoba....
ReplyDeleteMakasih. Boleh dicoba, nanti kasih tahu hasilnya ya :)
DeleteIni dia yg kucari-cari
ReplyDeleteHehe, udah ketemu ya, Mak Arin. Ayo, Cinta belajar nulis juga dong :)
Deleteide yang cemerlang
ReplyDeleteSangat kreatif dan bermanfaat ....
ReplyDelete