Wednesday, March 18, 2015

Home Library, Surga di Rumah Kami

Buku adalah harta berharga bagiku. Memiliki perpustakaan di rumah, bagaikan memiliki tempat penyimpanan harta karun.


Mungkin karena terbiasa melihat rak-rak buku di rumah sejak kecil, setelah berumah tangga saya ingin punya sebuah ruang yang bisa disebut home library. Alhamdulillah, dua tahun lalu sudah ada ruang yang bisa dipakai untuk menampung rak-rak buku saya yang beranak pinak. Ruang itu berisi lima rak buku yang saya beli secara bertahap, menggantikan rak buku lama saya yang hampir roboh kebanyakan muatan.


Kami sekeluarga menyebutnya perpustakaan. Sampai akhirnya Keisya berinisiatif meminjamkan buku-bukunya pada anak-anak tetangga. Awalnya, dia dan sahabatnya naik sepeda keliling kompleks untuk menawarkan  pinjaman buku. Lalu, dia membuat brosur perpustakaan. Lama kelamaan, dia menata buku-buku itu di teras supaya mudah terlihat. Keisya memberi nama perpustakaan kami Bookaholic Library.

Lambat laun, banyak anak-anak yang datang ke rumah kami untuk meminjam buku. Keisya tidak memungut bayaran sama sekali. Hanya saja dia berpesan supaya anak-anak yang meminjam mengganti jika buku-buku yang dipinjamnya rusak. Saya menempelkan peraturan peminjaman buku di dinding perpustakaan. Senang sekali melihat anak-anak itu berkumpul di perpustakaan kami untuk membaca. Kadang-kadang, di hari libur, perpustakaan kami yang tak seberapa luas itu penuh sesak. Di lain waktu, saat anak-anak sedang sekolah, saya suka duduk di ruangan tersebut sekadar menata ulang buku-buku dan memberikan dekorasi. Saya sungguh menikmati kegiatan ini. Untuk saat ini, saya cukup puas dengan library ini.

Banyak teman yang bertanya, cara membuat home library seperti milik kami sekeluarga. Saya mencoba share yang kami lakukan selama ini.

Mengelompokkan Jenis Buku
Saya membuat pengelompokan berdasarkan usia pembaca. Ada rak khusus bacaan anak, rak khusus novel remaja, dan rak khusus buku dewasa. Buku-buku untuk dewasa saya tempatkan di rak paling atas. Saya memberitahu anak-anak, mana rak untuk bacaan mereka dan mana rak untuk bacaan orang dewasa.


Berikan Dekorasi untuk Mempermanis Ruangan
Saya menempatkan beberapa vas bunga kecil pada rak. Saya sediakan pula sebuah karpet untuk anak-anak, serta tempat duduk. Tak lupa tangga untuk mengambil buku di rak yang atas. Dekorasi membuat nyaman suasana sehingga kami betah berada di sana.



Bersihkan Secara Berkala
Ruangan perpustakaan wajib disapu dan dipel setiap hari. Saya mengelap dan menata kembali buku-buku 3-4 minggu sekali, tergantung waktu luang saya. Saya juga mengecek buku-buku yang sudah tidak saya pakai dan menjualnya supaya rak tidak terlalu sesak dengan buku. Kadang-kadang, saya menyortir buku-buku tersebut lalu menyumbangkannya ke rumah baca. Prinsip saya, rak buku tidak boleh terlalu penuh. Insya Allah, jika kita merelakan buku-buku itu berpindah tangan, kelak akan datang lagi buku baru.

Membuat Peraturan untuk Para Peminjam
Awalnya, saya tidak merasa perlu memberikan peraturan. Lama kelamaan, peminjam datang hingga menjelang waktu tidur kami. Akhirnya saya memberikan batas waktu sampai pukul 19.30 jika ingin datang meminjam. Banyaknya peminjam juga membuat saya terpaksa membatasi jumlah buku yang dipinjam dan waktu peminjaman. Pernah suatu kali saya menemukan rak hampir kosong, rupanya ada yang meminjam banyak buku tetapi tidak mengembalikan.

Merawat Buku
Khusus untuk buku-buku anak yang sering dipinjam, saya menyampulinya bersama Keisya, juga memberikan nomor buku dan stempel. Saya juga menjilid buku-buku yang mudah lepas bagian-bagiannya. Karena keterbatasan waktu, saya belum sempat menyampuli buku-buku saya walaupun ingin melakukannya.

Mencatat Data Peminjam
Saya menyediakan sebuah buku untuk mencatat data peminjam. Anak-anak yang datang sudah terbiasa menulis buku yang dipinjam juga menandatangani buku itu setelah kembali. Saya mendelegasikan tugas mengingatkan peminjam pada ART dan anak-anak supaya terbiasa.

Mengembalikan Buku-buku di Raknya
Saya paling tidak tahan melihat rak buku yang semrawut. Supaya tidak lelah sendiri, saya ajarkan anak-anak mengembalikan buku-buku yang mereka ambil ke raknya. Walaupun kadang masih kurang rapi, saya menghargainya.

Bagi kami, home library ini adalah surga di dalam rumah. Bagaimana dengan teman-teman? 

61 comments :

  1. senangnya punya ruangan khusus untuk buku. buku-buku saya masih jadi satu dengan kamar tidur, semoga suatu hari nanti bisa punya ruangan sendiri :D

    ReplyDelete
  2. Impianku juga jika sudah punya rumah sendiri punya perpustakaan pribadi. Tapi belajar dari pengalaman, sepertinya saya akan sangat pelit meminjamkan buku-buku saya.

    ReplyDelete
  3. Buku di rumah udah menggunung, nabung buat beli rak yang lebih gede. Dan syarat mutlaknya kalo ada yang pinjem nggak boleh dibawa pulang, soalnya suka ilang gak jelas.

    ReplyDelete
  4. Setuju mbak, surga banget klo punya mini library dirumah. Perabot rumah tangga yg aku beli justru lemari buku dibanding lemari utk taro piring2 mak, suami smpe geleng2 hihihi

    ReplyDelete
  5. Mupeng banget mbak, ah semoga bisa mewujudkannya dirumah kelak :)

    ReplyDelete
  6. Aku pengen banget punya perpustakaan di rumah yang rapi kayak gini mbak, inspirasi banget buat saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih. Sebenarnya lebih sering berantakan sih, Mbak hehehe.

      Delete
  7. Duuuu....Home Library-nya nyaman bangeeeeet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mak. So far cukup nyaman buat kami :)

      Delete
  8. Lah aku pengiiiin banget kayak gini. Rumah kok nggak ada sudut bacanya rasanya gimana gitu. Tapi anak2ku nyimpen buku dikamar masing2 n kalau mau baca harus minjem. Padahal bukunya bagus2. Mungkin krn udah ABG ya, dianggapnya harta gitu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe dulu kami juga begitu, di tiap sudut ada buku. Sekarang masih sih, tapi sebagian besar di perpustakaan :)

      Delete
  9. Kayaknya semua org punya cita2 bikin perpus sendiri dirumah ya.
    Aku jg soalnya..hihihi
    udah kebayang klo punya sendiri, bakal ada ruangan khusus dipinggir jendela dan rak2 buku :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mel. Aku sampai ngumpulin desain-desain perpustakaan, pingin banget dekor begini begitu hihi

      Delete
  10. Maak, envy banget. Rapi dan menyenangkan yaa home librarynya. Aku pengen bikin tapi kamarku sempit :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngg, lebih sering berantakan, Mak sebenernya hehehe. Tapi karena aku tukang beres-beres, jadinya berantakan trus diberesin lagi deh :)

      Delete
  11. aih,mupeg banget mbak...rasanya kalau lihat rak rapi,bersih,makin seneng ya nata bukunya^^

    ReplyDelete
  12. pengen pengen pengen. semoga aku juga bisa bikin ruangan khusus seperti ini di my home sweet home

    ReplyDelete
  13. Kemarin waktu pindah ke Yogya, untuk buku sendiri saja sampai 6 kardus, setelah ditimbang buat dikirim via JNE, dan dikenai harga kira-kira sampai 5 jutaan. Hadeeeh, lebih mahal ongkos kirimnya dari beli bukunya :D
    Sekarang lagi nata satu persatu buat dijadiin perpustakaan lagi, walau tempatnya masih morat marit :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, mahal ongkirnya ya. Jadi ditinggal di sini, Mbak? Kami juga ninggalin banyak buku di Semarang, di rumah ortuku. Yang di sini buku-buku yang dibeli setelah menikah :D

      Delete
  14. ini impianku dari dulu, punya perpustakaan di rumah

    ReplyDelete
  15. Subhanallah...idenya langka...berbagi bacaan..berbagi ilmu...pahala mengaliirr...keren mak:) slm knal

    ReplyDelete
  16. kalau aku pesan lemarinya agak dalam mak, satu baris jadi bisa 3 hihihi irit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya ya. Tapi yang di dalam nggak kelihatan ya, Mak?

      Delete
  17. wow..banyak banget bukunya
    keinget buku2ku yang bersrakan di kolong kasur hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi... dulu sempet jebol rakku, Mbak. Terus pas pindahan aku masukin ke box plastik. Lamaaa banget nggak diapa-apain karena belum punya duit buat beli rak hehehe

      Delete
  18. jadi rindu home library buatan alm.papa uni dulu, fita.. mirip seperti ini, tapi memanjang... dia ambil lemari bekas dari kantornya..:)

    skrg, uni lagi berjibaku memiliki juga.. semoga bisa kayak fita.. makasih tipsnya yaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Uni. Aamiin. Iya, Uni, Fita pun baru bisa mewujudkan ini setelah pindah rumah 2 tahun lalu. :)

      Delete
  19. Aku juga pengen banget punya perpustakaan mini di rumah...buku2 milikku bertebaran di mana2 di rumah...

    ReplyDelete
  20. koleksinya banyak....semoga koleksi saya bisa sebanyak ini nantinya...amin...

    ReplyDelete
  21. Cita-citaku bangte ini, Maaaak! Punya perpustakaan sederhana di rumah, dan tetangga boleh pinjem. Semoga aku bisa punya seperti ini! Aamiin. :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... aamiin. Insya Allah terwujud, Mak :)

      Delete
  22. Perpustakaannya bagus Mak... jadi pengen buat seperti ini :)

    ReplyDelete
  23. Senangnya ^_^ kelak, saya ingin punya perpustakaan sendiri di rumah ^_^

    ReplyDelete
  24. Pengen punya rak buku kayak gitu jugaa, rak bukuku yang di rumah kecil banget nih

    ReplyDelete
  25. Rapinyaaaa.....nanti kalo dah agak gedean mau bikin gini...kalo sekarang pasti berantakan

    ReplyDelete
  26. hmm.. keinginan yg belum kesampaian nih mbak.. bikin home library :)

    ReplyDelete
  27. Ini tempat keisya shooting waktu itu yaaa :D
    Kemaren mau kesini tapi gagal gara2 ada mamak ikut pules ngelonin anak kembarnya x))

    ReplyDelete
  28. pengen banget punya perpustakaan kecil di rumah. Tapi sampe sekarang belum kesampaian :)

    ReplyDelete
  29. wah kepengen juga nih [unya perpustakaan kayak gini mba

    ReplyDelete
  30. Wah asiknya...surga buku .pojok buku d rmh sy masih berantakan kekurangan rak heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mbak. Mampir yuk. Ini juga masih sering berantakan :D

      Delete