Buku adalah harta berharga bagiku. Memiliki perpustakaan di rumah, bagaikan memiliki tempat penyimpanan harta karun.
Mungkin karena terbiasa melihat rak-rak buku di rumah sejak kecil, setelah berumah tangga saya ingin punya sebuah ruang yang bisa disebut home library. Alhamdulillah, dua tahun lalu sudah ada ruang yang bisa dipakai untuk menampung rak-rak buku saya yang beranak pinak. Ruang itu berisi lima rak buku yang saya beli secara bertahap, menggantikan rak buku lama saya yang hampir roboh kebanyakan muatan.
Kami sekeluarga menyebutnya perpustakaan. Sampai akhirnya Keisya berinisiatif meminjamkan buku-bukunya pada anak-anak tetangga. Awalnya, dia dan sahabatnya naik sepeda keliling kompleks untuk menawarkan pinjaman buku. Lalu, dia membuat brosur perpustakaan. Lama kelamaan, dia menata buku-buku itu di teras supaya mudah terlihat. Keisya memberi nama perpustakaan kami Bookaholic Library.
Lambat laun, banyak anak-anak yang datang ke rumah kami untuk meminjam buku. Keisya tidak memungut bayaran sama sekali. Hanya saja dia berpesan supaya anak-anak yang meminjam mengganti jika buku-buku yang dipinjamnya rusak. Saya menempelkan peraturan peminjaman buku di dinding perpustakaan. Senang sekali melihat anak-anak itu berkumpul di perpustakaan kami untuk membaca. Kadang-kadang, di hari libur, perpustakaan kami yang tak seberapa luas itu penuh sesak. Di lain waktu, saat anak-anak sedang sekolah, saya suka duduk di ruangan tersebut sekadar menata ulang buku-buku dan memberikan dekorasi. Saya sungguh menikmati kegiatan ini. Untuk saat ini, saya cukup puas dengan library ini.
Banyak teman yang bertanya, cara membuat home library seperti milik kami sekeluarga. Saya mencoba share yang kami lakukan selama ini.
Mengelompokkan Jenis Buku
Saya membuat pengelompokan berdasarkan usia pembaca. Ada rak khusus bacaan anak, rak khusus novel remaja, dan rak khusus buku dewasa. Buku-buku untuk dewasa saya tempatkan di rak paling atas. Saya memberitahu anak-anak, mana rak untuk bacaan mereka dan mana rak untuk bacaan orang dewasa.
Berikan Dekorasi untuk Mempermanis Ruangan
Saya menempatkan beberapa vas bunga kecil pada rak. Saya sediakan pula sebuah karpet untuk anak-anak, serta tempat duduk. Tak lupa tangga untuk mengambil buku di rak yang atas. Dekorasi membuat nyaman suasana sehingga kami betah berada di sana.
Bersihkan Secara Berkala
Ruangan perpustakaan wajib disapu dan dipel setiap hari. Saya mengelap dan menata kembali buku-buku 3-4 minggu sekali, tergantung waktu luang saya. Saya juga mengecek buku-buku yang sudah tidak saya pakai dan menjualnya supaya rak tidak terlalu sesak dengan buku. Kadang-kadang, saya menyortir buku-buku tersebut lalu menyumbangkannya ke rumah baca. Prinsip saya, rak buku tidak boleh terlalu penuh. Insya Allah, jika kita merelakan buku-buku itu berpindah tangan, kelak akan datang lagi buku baru.
Membuat Peraturan untuk Para Peminjam
Awalnya, saya tidak merasa perlu memberikan peraturan. Lama kelamaan, peminjam datang hingga menjelang waktu tidur kami. Akhirnya saya memberikan batas waktu sampai pukul 19.30 jika ingin datang meminjam. Banyaknya peminjam juga membuat saya terpaksa membatasi jumlah buku yang dipinjam dan waktu peminjaman. Pernah suatu kali saya menemukan rak hampir kosong, rupanya ada yang meminjam banyak buku tetapi tidak mengembalikan.
Merawat Buku
Khusus untuk buku-buku anak yang sering dipinjam, saya menyampulinya bersama Keisya, juga memberikan nomor buku dan stempel. Saya juga menjilid buku-buku yang mudah lepas bagian-bagiannya. Karena keterbatasan waktu, saya belum sempat menyampuli buku-buku saya walaupun ingin melakukannya.
Mencatat Data Peminjam
Saya menyediakan sebuah buku untuk mencatat data peminjam. Anak-anak yang datang sudah terbiasa menulis buku yang dipinjam juga menandatangani buku itu setelah kembali. Saya mendelegasikan tugas mengingatkan peminjam pada ART dan anak-anak supaya terbiasa.
Mengembalikan Buku-buku di Raknya
Saya paling tidak tahan melihat rak buku yang semrawut. Supaya tidak lelah sendiri, saya ajarkan anak-anak mengembalikan buku-buku yang mereka ambil ke raknya. Walaupun kadang masih kurang rapi, saya menghargainya.
Bagi kami, home library ini adalah surga di dalam rumah. Bagaimana dengan teman-teman?
senangnya punya ruangan khusus untuk buku. buku-buku saya masih jadi satu dengan kamar tidur, semoga suatu hari nanti bisa punya ruangan sendiri :D
ReplyDeleteAamiin. Mudah-mudahan segera :)
DeleteImpianku juga jika sudah punya rumah sendiri punya perpustakaan pribadi. Tapi belajar dari pengalaman, sepertinya saya akan sangat pelit meminjamkan buku-buku saya.
ReplyDeleteBanyak yang rusak ya, Mbak? :)
DeleteBuku di rumah udah menggunung, nabung buat beli rak yang lebih gede. Dan syarat mutlaknya kalo ada yang pinjem nggak boleh dibawa pulang, soalnya suka ilang gak jelas.
ReplyDeleteIya memang, kadang-kadang hilang. :)
DeleteSetuju mbak, surga banget klo punya mini library dirumah. Perabot rumah tangga yg aku beli justru lemari buku dibanding lemari utk taro piring2 mak, suami smpe geleng2 hihihi
ReplyDeleteHihi sama dong, Mbak. :)
DeleteMupeng banget mbak, ah semoga bisa mewujudkannya dirumah kelak :)
ReplyDeleteAamiin :)
DeleteAku pengen banget punya perpustakaan di rumah yang rapi kayak gini mbak, inspirasi banget buat saya
ReplyDeleteMakasih. Sebenarnya lebih sering berantakan sih, Mbak hehehe.
DeleteDuuuu....Home Library-nya nyaman bangeeeeet.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mak. So far cukup nyaman buat kami :)
DeleteLah aku pengiiiin banget kayak gini. Rumah kok nggak ada sudut bacanya rasanya gimana gitu. Tapi anak2ku nyimpen buku dikamar masing2 n kalau mau baca harus minjem. Padahal bukunya bagus2. Mungkin krn udah ABG ya, dianggapnya harta gitu :)
ReplyDeleteHehe dulu kami juga begitu, di tiap sudut ada buku. Sekarang masih sih, tapi sebagian besar di perpustakaan :)
DeleteKayaknya semua org punya cita2 bikin perpus sendiri dirumah ya.
ReplyDeleteAku jg soalnya..hihihi
udah kebayang klo punya sendiri, bakal ada ruangan khusus dipinggir jendela dan rak2 buku :D
Iya, Mel. Aku sampai ngumpulin desain-desain perpustakaan, pingin banget dekor begini begitu hihi
DeleteMaak, envy banget. Rapi dan menyenangkan yaa home librarynya. Aku pengen bikin tapi kamarku sempit :'(
ReplyDeleteNgg, lebih sering berantakan, Mak sebenernya hehehe. Tapi karena aku tukang beres-beres, jadinya berantakan trus diberesin lagi deh :)
Deleteaih,mupeg banget mbak...rasanya kalau lihat rak rapi,bersih,makin seneng ya nata bukunya^^
ReplyDeleteIya, betah di depan rak :D
Deletepengen pengen pengen. semoga aku juga bisa bikin ruangan khusus seperti ini di my home sweet home
ReplyDeleteAamiin... aamiin :)
DeleteKemarin waktu pindah ke Yogya, untuk buku sendiri saja sampai 6 kardus, setelah ditimbang buat dikirim via JNE, dan dikenai harga kira-kira sampai 5 jutaan. Hadeeeh, lebih mahal ongkos kirimnya dari beli bukunya :D
ReplyDeleteSekarang lagi nata satu persatu buat dijadiin perpustakaan lagi, walau tempatnya masih morat marit :D
Wah, mahal ongkirnya ya. Jadi ditinggal di sini, Mbak? Kami juga ninggalin banyak buku di Semarang, di rumah ortuku. Yang di sini buku-buku yang dibeli setelah menikah :D
Deleteini impianku dari dulu, punya perpustakaan di rumah
ReplyDeleteAamiin, mudah-mudahan segera terwujud, Mak :)
DeleteSubhanallah...idenya langka...berbagi bacaan..berbagi ilmu...pahala mengaliirr...keren mak:) slm knal
ReplyDeleteAamiin aamiin. Salam kenal balik ya, Mbak :)
Deletewaahh keren mbak. inspiratif (y)
ReplyDeleteMakasih yaaa :)
Deletekalau aku pesan lemarinya agak dalam mak, satu baris jadi bisa 3 hihihi irit
ReplyDeleteOh iya ya. Tapi yang di dalam nggak kelihatan ya, Mak?
Deletewow..banyak banget bukunya
ReplyDeletekeinget buku2ku yang bersrakan di kolong kasur hihihi
Hihi... dulu sempet jebol rakku, Mbak. Terus pas pindahan aku masukin ke box plastik. Lamaaa banget nggak diapa-apain karena belum punya duit buat beli rak hehehe
Deletepengen punya homelibrary.. :'(
ReplyDeleteAamiin, mudah-mudahan segera terkabul :)
Deletejadi rindu home library buatan alm.papa uni dulu, fita.. mirip seperti ini, tapi memanjang... dia ambil lemari bekas dari kantornya..:)
ReplyDeleteskrg, uni lagi berjibaku memiliki juga.. semoga bisa kayak fita.. makasih tipsnya yaaaa
Sama-sama, Uni. Aamiin. Iya, Uni, Fita pun baru bisa mewujudkan ini setelah pindah rumah 2 tahun lalu. :)
DeleteAku juga pengen banget punya perpustakaan mini di rumah...buku2 milikku bertebaran di mana2 di rumah...
ReplyDeleteAamiin... mudah-mudahan terwujud ya
Deletekoleksinya banyak....semoga koleksi saya bisa sebanyak ini nantinya...amin...
ReplyDeleteAamiin... aamiin :)
DeleteCita-citaku bangte ini, Maaaak! Punya perpustakaan sederhana di rumah, dan tetangga boleh pinjem. Semoga aku bisa punya seperti ini! Aamiin. :)))
ReplyDeleteAamiin... aamiin. Insya Allah terwujud, Mak :)
DeletePengen jg punya ini makkk
ReplyDeleteAamiin :)
DeletePerpustakaannya bagus Mak... jadi pengen buat seperti ini :)
ReplyDeleteInsya Allah terwujud ya, mak :)
DeleteSenangnya ^_^ kelak, saya ingin punya perpustakaan sendiri di rumah ^_^
ReplyDeleteAamiin :)
DeletePengen punya rak buku kayak gitu jugaa, rak bukuku yang di rumah kecil banget nih
ReplyDeleteAamiin. Mudah-mudahan Rahmi :)
DeleteRapinyaaaa.....nanti kalo dah agak gedean mau bikin gini...kalo sekarang pasti berantakan
ReplyDeletehmm.. keinginan yg belum kesampaian nih mbak.. bikin home library :)
ReplyDeleteIni tempat keisya shooting waktu itu yaaa :D
ReplyDeleteKemaren mau kesini tapi gagal gara2 ada mamak ikut pules ngelonin anak kembarnya x))
pengen banget punya perpustakaan kecil di rumah. Tapi sampe sekarang belum kesampaian :)
ReplyDeletewah kepengen juga nih [unya perpustakaan kayak gini mba
ReplyDeleteWah asiknya...surga buku .pojok buku d rmh sy masih berantakan kekurangan rak heheh
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak. Mampir yuk. Ini juga masih sering berantakan :D
Delete