Wednesday, February 19, 2014

Rame-rame Makan Sushi di Cooking Japan School Caravan


Waktu mendapat undangan Cooking Japan School Caravan di SD Mexico ini, rasanya saya nggak sabar ingin datang. Ih, tahu saja, kalau saya suka banget makan sushi! Yakin deh, buat penggemar sushi seperti saya, pasti nggak asing dengan makanan Jepang ini.

Sushi merupakan salah satu jenis makanan khas Jepang yang diolah dari nasi, sayur, buah, daging dan seafood. Daging atau seafood di dalam sushi umumnya mentah. Namun jangan khawatir, buat yang nggak suka makan daging atau seafood mentah, ada juga sushi berdaging matang. Keistimewaan sushi, terletak dari bahan-bahan penyusun dan bentuknya yang menarik. Untuk membuat sushi yang enak, sebaiknya menggunakan nasi khusus yang teksturnya menyerupai ketan. Tak heran, nasi ini lembut, rasanya khas, dan mudah dibentuk.


Nah, Jumat 14 Februari 2014, saya datang ke SD Mexico Jakarta. Sekolah ini, adalah sekolah terakhir yang dikunjungi Cooking Japan School Carnival. Sebelumnya, selama empat pekan berturut-turut, Cooking Japan School Carnival mengunjungi empat SD lainnya di Jakarta. Acara yang disponsori oleh Garuda Indonesia, Panasonic, Yakult, Mirai Ocha, Sakura Resto, dan Young Chef Academy ini dimeriahkan juga oleh penampilan Bima Ksatria Garuda, yaitu tokoh tokusatsu yang cukup terkenal di kalangan anak-anak.

Suasana di SD Mexico, ada Bapak yang ikut lomba juga, lho.

Cooking Japan ini merupakan salah satu program “The Cool Japan” yang dilaksanakan oleh METI (Kementrian Perekonomian, Industri, dan Perdagangan). Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memperkenalkan masakan Jepan sekaligus meningkatkan kebiasaan makan sehat di kalangan anak-anak. Ya, soalnya sushi terbuat dari bahan makanan yang segar, ada sayur dan buahnya, halal juga bebas MSG. Cara pembuatannya pun mudah serta terjaga kebersihannya.
Apa yang menarik di acara ini? Yuk, mari kita simak.

Acara ini dibuka dengan pertanyaan MC, “Siapa yang suka jajan?”
Sontak semua anak berseru, “Sayaaa!”
Hehehe, mungkin anak-anak saya juga bakal ikut mengacungkan tangan kalau ada di sana, lho. Maklum anak-anak, siapa sih yang nggak suka jajan?

Lalu MC menjelaskan bahwa memilih jajanan pun tidak bisa sembarangan. Inilah alasan acara ini diadakan. Lanjuut…

Selanjutnya MC memanggil Bapak Sudibyo, Kepala Sekolah SD Mexico. Beliau menyampaikan bahwa mereka menyambut baik acara ini. “Harapan kami, acara ini bisa memfasilitasi anak-anak dalam kecakapan hidup khususnya membuat masakan Jepang. Juga kami berharap anak-anak kenal makanan sehat dan halal.”

Setelah sambutan, acara yang ditunggu pun tiba. Peserta bersiap di meja masing-masing. Sebelum lomba dimulai, di meja masing-masing peserta telah tersedia berbagai peralatan dan bahan untuk membuat sushi. Antara lain, nori (rumput laut), tobiko (telur ikan), gari (jahe), alpukat, kyuuri (timun Jepang), shoyu, wasabi, dan nasi. Peralatan untuk membuat sushi adalah makisu (semacam tikar kecil untuk menggulung sushi), pisau, air (untuk membasahi tangan agar nasi tidak lengket di tangan). Bahan-bahan dan peralatan ini yang akan dipakai untuk lomba membuat sushi.
Bahan-bahan untuk membuat sushi
Uniknya, yang berlomba di sini adalah anak-anak yang berkolaborasi dengan orangtuanya. Dipandu oleh Chef Iwan Gunawan, Excecutif Chef dari Sakura Resto, peserta mengikuti step by step pembuatan sushi selama sekitar 7 menit. Dalam demo pembuatan sushi tersebut, saya jadi mendapatkan beberapa tips memasak sushi. Misalnya saat memotong nori, tidak perlu menggunakan alat bantu. Cukup ditekuk dan dirobek. Lalu, saat memotong sushi, gunakan pisau tajam dan gesekkan dua kali lalu tekan. Wah, berarti selama ini saya salah. Soalnya biasanya saya menggesekkan pisau beberapa kali. Pantas saja, hasilnya kurang bagus. Nasi dan isinya berantakan kemana-mana!

Chef Iwan memandu demo memasak sushi
Ada dua sesi lomba dengan menu yang berbeda. Sesi pertama menunya Sakura Roll. Sesi kedua menunya California Roll. Keduanya menggunakan bahan pelengkap yang berbeda dan tentu saja, cara pembuatannya berbeda. Pada Sakura Roll, nori diletakkan di luar nasi (nakamaki). Sedangkan pada California Roll nori diletakkan di dalam nasi (makimono uramaki). Ini juga bikin pengetahuan saya bertambah. Saya pikir bakal susah bikin sushi yang nasinya berada di luar. Ternyata cukup mudah kok. Buktinya saya bisa *bangga.


Saat lomba, peserta berusaha membuat sushi terbaiknya

Acara semakin meriah saat aba-aba lomba dimulai. Para peserta membuat sushi sesuai panduan Chef Iwan. Hasilnya, dikumpulkan untuk dinilai oleh para chef. Kriteria penilaian dilihat dari kerapian potongan dan kreativitas penataan.
Sushi yang sedang menunggu penjurian

Sushi buatan saya
Sambil menunggu penilaian para chef, peserta dihibur oleh penampilan Bima Ksatria Garuda, permainan biola dan gitar dari murid-murid serta berbagai games. Tentu saja, hal ini membuat anak-anak sangat terhibur. Mereka serta merta menirukan gerakan Bima Kstaria Garuda dan berebut menjawab pertanyaan MC. Pertanyaan yang diajukan seputar Jepang. Misalnya, “Apakah nori itu?” Bagi yang bisa menjawab pertanyaan, selain mendapatkan kesempatan berfoto mereka juga mendapatkan hadiah.

Bima Ksatria Garuda yang bikin heboh

 Di puncak acara, telah dipilih para pemenang lomba membuat sushi. Mereka mendapatkan hadiah dari para sponsor. Keceriaan anak-anak bertambah dengan acara selanjutnya, apalagi kalau bukan, makan sushi rame-rame! Sushi hasil buatan chef Sakura Resto dibagikan pada seluruh peserta. Yay! Sushi itu habis dalam sekejap, lho.
MC dan para pemenang lomba memasak sushi

Kapan ya, saya bisa ke Jepang? :)

Selanjutnya, anak-anak pun berfoto bersama Bima Ksatria Garuda di atas panggung. Oya, pesan Bima Ksatria Garuda untuk anak-anak adalah, “Supaya tetap sehat, kamu harus makan makanan yang berprotein, tanpa MSG, banyak buah dan sayur, minum banyak air putih dan kurangi makanan berminyak.”

Oya, ada satu kejutan juga lho buat kita semua. Para peserta Cooking Japan School Caravan mendapatkan sebuah Fan Book Cooking Japan. Apa manfaat Fan Book ini? Setiap pemegang Fan Book berkesempatan mendapatkan 2 tiket gratis ke Jepang (PP). Bagaimana caranya?
  • Datang dan membeli makanan di restoran Jepang. Misalnya di Sakura Resto.
  • Menempelkan struk pembelian di salah satu halaman Fan Book (pada bagian lembar promosi tiket gratis ke Jepang).
  • Mengirimkan foto lembar promosi yang sudah ditempeli struk tersebut ke indonesiacookingjapan@gmail.com.
  • Kirimkan sebanyak-banyaknya supaya kesempatan menang lebih besar.

Untuk informasi lebih lanjut, kita bisa mengunjungi websitenya yang telah diluncurkan Desember lalu, yaitu www.indonesiacookingjapan.com.Juga bisa like FB Cooking Japan dan follow twitternya @Cooking Japan.

Yuk, ajak anak-anak kita makan sehat sejak dini!
[Fita Chakra]


15 comments :

  1. Aku juga gak suka sushi, tapi jadi tiba-tiba pengin abis baca ini, hayooo mba fita tanggung jawab hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk, ke sini, Wur. Kita bikin sushi bareng wahahaha

      Delete
  2. Ih, jd pgn ikutan. Tp udah slesai ya, mak. Ga ada lagikah? Di Bogor gitu...:))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah selesai, Mak :) Yang kudatengin udah yang terakhir hihi

      Delete
  3. Replies
    1. Makasih, Maak. Hiya, kapan-kapan aku belajar darimulah yang wartawan sejati :))

      Delete
  4. Hhmmm. Foto susahnya bikin ngiler deh Mbak :-P

    ReplyDelete
  5. Replies
    1. Maunya begitu. Mudah-mudahan kesampaian. Aamiin :)

      Delete
  6. Penampakannya menggoda, eh tapi saya kuat ga ya kalau makan sushi? hehehe. Yang jelas saya pengen ke jepang juga dong.

    ReplyDelete
  7. Aku belum pernah makan sushi, Fita. 8tutup muka*. Tapi, baca ini, kok, jadi mupeng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, coba bikin sendiri, Hay. Gampang, kok *sok gaya, padahal sushi-ku berantakan :p

      Delete
  8. Saya pernah makan sushi..dan ga suka.. jadi sampai saat ini belum berani lagi nyoba. salam kenal :)

    ReplyDelete