Wednesday, October 30, 2013

Suatu Jumat di Sekolah Lentera Insan

Awalnya, salah seorang member KEB, bernama Mak Ririn Sjafriani mengirimkan message pada saya. Dia ingin, saya mengisi kegiatan Writing Club di tempatnya mengajar, yaitu di Sekolah Lentera Insan. Lentera Insan, bukan nama yang asing buat saya. Kebetulan, si kembar sudah beberapa bulan ini menjalani terapi wicara (panjang ceritanya ketika saya memutuskan mereka menjalani terapi ini di usia hampir 4,5 tahun).
Kembali ke obrolan kami, saya pun jadi tahu bahwa Mak Ririn sudah mengajar ekskul menulis di sekolah ini hampir setahun. Jadi lebih lama dari yang saya lakukan di sekolah lain. Tapi, dia bilang, “Background saya lebih ke jurnalistik. Sementara anak-anak punya minat besar menulis fiksi. Mau nggak datang ke sini sebagai guru tamu, Mak?”

Wednesday, October 23, 2013

[Writing Course] Alya, The Smart Girl

Ini murni keinginan pribadi untuk mendokumentasikan keunikan anak-anak yang belajar menulis di rumah saya. Awalnya, hanya untuk mengenang kehadiran mereka dalam hidup saya. Supaya kelak, jika mereka sudah tidak lagi belajar menulis bersama saya, ada hal yang tetap bisa kami ingat bersama. Seringkali, membuka cerita-cerita ini menjadi pengingat, bahwa kehadiran mereka justru membuat ide-ide berdatangan. Dan pastinya, saya jadi belajar terus ketika membagikan ilmu, sesedikit apapun.

Nah, postingan kali ini, akan bercerita tentang Alya. Alya duduk di kelas 4 SD. Dia sudah sebulan belajar menulis bersama saya. Awalnya, dia masih ditemani sang ibu saat les. Lama kelamaan, saat dia sudah akrab dengan Keisya, sang ibu hanya mengantar jemput saja.

Monday, October 21, 2013

[Writing Tips for Kids] Menceritakan Kembali



Pernah, seorang Ibu bertanya pada saya, "Bagaimana caranya melatih anak saya menulis cerita?"


Salah satu yang selama ini saya lakukan adalah menceritakan ulang cerita. Hal ini saya terapkan pada anak-anak saya sendiri dan murid-murid saya. Menceritakan ulang, tidak selalu dalam bentuk tulisan, tetapi bisa juga lisan. Kalau hanya bicara apakah ini berhubungan dengan kemampuan mereka menulis cerita?


Iya, karena dengan menceritakan ulang dan menarasikan anak-anak terbiasa merangkai poin-poin penting dalam tulisn dengan bahasa mereka sendiri. Manfaat lain, mereka jadi belajar menyusun peristiwa demi peristiwa sesuai urutan waktu. 


Dalam buku Cinta yang Berpikir (Ellen Kristi) menceritakan kembali atau disebut menarasikan besar sekali manfaatnya. Lewat narasi, anak secara swadaya mencerna isi bacaannya, sehingga pengetahuan menjadi milik pribadi (halaman 93).

Friday, October 4, 2013

Bermain Kata di Ekskul Menulis

Mulai tahun ajaran ini, saya mengajar ekskul menulis di SDIT dan SMPIT Darul Abidin. Awalnya, saya tidak berharap banyak karena ekskul menulis di sekolah ini masih merintis. Ya, ekskul ini baru pertama kali diadakan. Tak heran jika sekolah menetapkan kuota. Jadi, apabila pesertanya kurang dari kuota, ekskul belum bisa dilaksanakan.

Setelah libur lebaran, pihak yayasan mengundang saya mengikuti acara perkenalan ekskul. Rupanya, mereka memang serius menginginkan murid-murid di sekolah ini belajar menulis. Pada acara tersebut, saya ikut mempromosikan ekskul menulis. Dengan demikian, para murid mendapatkan gambaran tentang perlunya ekskul itu, apa yang mereka akan pelajari, dan hasil yang akan mereka peroleh.