Wednesday, December 12, 2012

(Les Menulis) Bersama Danu

Awalnya, Bunda Haifa (stt... di rumahnya banyak makanan enak, lho hehe), salah satu kontak saya di FB meminta saya memberikan kursus menulis untuk Danu. Danu adalah keponakan Bunda Haifa yang tinggal bersamanya sejak usia empat tahun. Waktu itu, ayah Danu baru berpulang karena kecelakaan. Sejak itu, Danu diasuh oleh Bunda Haifa dan suaminya.

Singkat cerita, mulai awal November saya rutin datang ke rumahnya. Setiap Jumat sore, Danu belajar menulis bersama saya. Mulai dari dasar-dasar menulis (tokoh, setting cerita, konflik, dialog, deskripsi, narasi, dan ending) hingga meletakkan tanda baca. Dari awal kursus, Danu sudah mulai mengerjakan tugas-tugas menulis seperti menulis pengalaman yang menyeramkan, pengalaman yang lucu, dan pengalaman di sekolah.


Di akhir pertemuan, saya biasa memberikan PR untuk dibahas pertemuan berikutnya. Tapi, nyatanya PR itu sering tidak selesai. Lama kelamaan, saya mengerti, rupanya Danu kesulitan menjabarkan idenya menjadi untaian kalimat dalam cerita. Saya musti sabar memancing, membujuk, dan menggali ide-idenya itu. Untungnya, Danu suka membaca. Jadi, kosakatanya banyak.


Mengetik cerita
Ternyata, setelah itu tulisannya lumayan mengalir. Meski masih sekitar 3-4 paragraf, dia bisa menceritakan sebuah peristiwa dengan runut. Saya senang dengan kemajuannya menulis. Kadang-kadang, Danu masih terlihat belum pede dengan imajinasinya. Padahal, saya selalu bilang cerita itu boleh saja hasil imajinasi. 


Menulis juga ayo saja :)
Karena Danu sudah pernah belajar nge-blog, maka saya memintanya untuk membuat postingan di blog tersebut. Bisa cerita apa saja. Tentang kejadian yang terjadi sehari-hari, cerita perjalanan, cerita tentang luar angkasa (dia pernah bilang tentang jalan-jalan ke luar angkasa), cerita tentang cita-cita, dan sebagainya.

Selain menulis di blog, Danu juga sempat menulis satu cerita untuk media. Saya kirimkan ceritanya itu ke Bobo. Mudah-mudahan, tulisannya itu dimuat ya, Danu.


Salah satu hasil tulisan Danu, tentang acara masak memasak di sekolah
Minggu lalu, terakhir kalinya saya ke rumahnya. Saya berikan hadiah buku untuk Danu dan Haifa (putri bunda Haifa). Sesuai kesepakatan awal dengan Bunda Haifa, saya memberikan kursus selama sebulan. Itu karena Danu akan mengikuti kursus ketrampilan yang lain. Seperti yang diceritakan oleh Bunda Haifa, sebelumnya Danu juga mengikuti kursus nge-blog selama sebulan. Bunda Haifa ingin, agar Danu mengenal banyak hal. Jadi, beliau memberikan banyak kursus untuk Danu cicipi setiap bulan (salut pada Bunda Haifa yang semangat bekerja dan sangat peduli pada perkembangan Danu).

Semoga Danu terus semangat nulis, ya. Good luck!



6 comments :

  1. wah asik sekali ya mba fit, jempol juga untuk bunda haifa juga danu yang semangat.

    faizku sudah saya kreditin bagaimana harus cerita meskipun usianya baru tiga tahun. Namun, gaya bertutur dan berceritanya lumayan runut.

    Ach...ngayal nih *

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, Bunda Haifa memang selalu semangat. :) Jempol juga buat Faiz. :))

      Delete
  2. Duduk manis ikut membaca adik guru

    ReplyDelete
  3. Subhanallah ya, cara yang asik mengajarkan anak. salut buat bunda haifa, btw usia Danu berapa ya?

    ReplyDelete