Bismillahirohmanirrohim.
Hai! Berdasarkan hasil polling di akun IG saya, maka saya putuskan untuk menuliskan tentang Melbourne dulu. Salah satu alasan kenapa saya tertarik datang ke sini adalah, dulu pernah bercita-cita sekolah di Melbourne dan nggak kesampaian hehehe. Ya nggak papalah, mungkin sudah jalannya, Allah menggariskan saya untuk tidak sekolah di sana, tapi jalan-jalan saja.
Seperti apa Melbourne itu? Ada beberapa hal yang saya catat dalam hati dalam perjalanan. Pertama, Melbourne cenderung lebih dingin dan berangin dibanding Sydney. Sebenarnya, waktu kami datang, sudah mulai masuk musim panas. Tapi begitu turun dari pesawat, anginnya masya Allah ... bikin kami buru-buru merapatkan jaket.
Kedua, Melbourne tampak tenang, tidak sesibuk Sydney. Kalau kata teman saya, Melbourne lebih artistik. Yang mana, di sana saya lihat banyak bangunan-bangunan yang cantik. Trotoarnya nyaman untuk pejalan kaki. Bahkan saya lihat ada sekumpulan orang tua yang yoga di trotoar.
Ketiga, banyak tempat belanja. Salah satunya adalah Direct Factory Outlet yang luasnya luar biasa, bisa-bisa butuh waktu seharian buat keliling di sana. Ciyus, sampai pegel kaki saya di sana hahaha. Alhamdulillah masih bisa sampai hotel berkat Uber.
Nah, buat teman-teman yang ingin tahu tempat yang menarik buat dikunjungi di Melbourne, mungkin cerita ini bisa menjadi referensi. Yang jelas, sebelum berangkat, tetap cari informasi ter-update dulu ya. Selain itu, prioritaskan tempat-tempat yang kita minati sebelum yang lainnya.
Shrine of Remembrance
Perhentian pertama kami di Melbourne sampai di di Shrine of Remembrance. Shrine of Remembrance adalah sebuah bangunan yang didirikan untuk mengenang orang-orang yang gugur di masa Perang Dunia 1. Serupa dengan museum, di dalamnya terdapat informasi tentang cerita di balik pembangunannya. Yang menarik juga, halamannya yang asri, sehingga kita bisa duduk-duduk sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Captain Cook's Cottage
Menurut yang saya baca di Wikipedia, James Cook adalah seorang pelaut Eropa kedua (setelah Abel Tasman) yang melakukan perjalanan ke Selandia Baru. Konon kabarnya, beliau sempat singgah di rumah ini ketika menemukan benua Australia.
Jika ingin melihat rumah Captain Cook ini, datang saja ke Fitzroy Garden. Di sini, ada sebuah rumah kecil berdinding bata merah dan bercerobong asap. Dikelilingi dengan pagar kayu rendah juga taman kecil di halamannya. Jika ingin masuk untuk melihat bagian dalam rumah yang dibangun tahun 1775 ini, maka pengunjung harus membayar. Oya, di depannya ada persewaan kostum tradisional Inggris, negara kelahiran beliau.
St. Kilda
Mau lihat pinguin-pinguin kecil di pantai? Datanglah ke St. Kilda. Demi pingin melihat pinguin ini, menjelang matahari terbenam, kami sudah sampai di St. Kilda. Yang namanya pantai, pastilah anginnya kencang. Jadi bersiaplah memakai jaket supaya nggak masuk angin.
Jenis pinguin yang kita bisa lihat di sini adalah pinguin mungil yang disebut blue pinguin. Sebelumnya, jangan lupa baca aturan untuk melihat pinguin ini. Pertama, tidak boleh berisik supaya nggak bikin pinguinnya ketakutan. Kedua, tidak boleh menyentuh pinguin-pinguin ini karena bisa mengigit. Ketiga, tidak boleh menyalakan blitz ketika memotret atau merekam mereka.
Bersiap-siaplah bergabung dengan rombongan pengunjung lainnya, yang makin malam ternyata makin ramai.
Brighton Beach
Sesungguhnya, inilah tujuan yang paling saya impikan hahaha. Saya sudah jatuh cinta dengan pantai ini ketika suatu hari melihat foto dengan bath box warna-warni di Brighton Beach. Akhirnya, hari itu, pergilah kami naik kereta menuju dari Southern Cross Station, stasiun terdekat dengan tempat kami menginap ke Brighton Beach Station.
Brighton Beach saat itu sepi, dan saya suka suasana sepi. Sempat bingung mau kemana untuk sampai di bath box lucu warna-warni itu. Yang mana setelah googling, ternyata jalan lumayan jauh dari stasiun, ya kurang lebih 1,5 km. Tapi itu tak menyurutkan keinginan saya, walaupun kaki udah lumayan pegel, sampai juga di sana.
Queen Victoria Market
Queen Victoria Market merupakan tujuan utama kami. Sayangnya, karena kurang teliti, jadilah kami datang di saat pasarnya tutup yaitu di hari Senin hahaha. Ampun, deh.
Apa saja yang bisa dibeli di pasar ini? Banyak. Mulai dari sayur dan buah segar smapai souvenir yang lucu-lucu. Tempatnya cukup luas. Puasin deh belanja sampai kaki gempor di sini. Jangan lupa cek dulu jadwal buka dan tutupnya. Kebanyakan toko mulai tutup sekitar pukul 17 atau 18, bahkan yang di mal pun tutupnya sekitar jam itu.
Nah, mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi referensi buat teman-teman yang ingin jalan-jalan ke Melbourne ya. [Fita Chakra]
Fita, yang St. Kilda fotonya tertukar kah?
ReplyDeleteItu bukannya Sydney Harbour Bridge ya?
Eh iya, Mbak. Udah kuganti. Makasih koreksinya. :)
Deletepernah lihat juga yang brighton beach di instagram Mbak. Ternyata ada banyak box nya yaa
ReplyDeleteaku jadi kangeeen Melbourne! Bo was born here and we stayed there for almost 2 years. Beautiful memories..
ReplyDelete