Tahun ini sulung saya usianya 11 tahun, sudah pre-teen. Tahu sendirilah ya gimana rasanya ngadepin pre-teen alias ABG? Nah, belakangan saya harus stok ekstra sabar untuk itu. Salah ngomong, marah. Dikasih tahu, protes. Diem saja, kok rasanya gatel pingin nasihati. Jadi ya begitulah, serba salah. Pasti emak-emak yang udah ngelewatin fase ini tahu rasanya. Sepertinya saya harus banyak belajar dari para senior *sungkem.
Anyway, setelah saya stalking beberapa akun emak-emak yang punya anak sepantaran anak sulung saya, ada beberapa poin penting yang saya catat (dan insya Allah dipraktikkan juga, dong).
Mau Mendengarkan
Memang rasanya mulut nggak tahan pingin komentar saat dengar sulung saya curhat. Iya, pinginnya nimpali dengan macam-macam nasihat blablabla.... Tapi, ada baiknya ternyata mendengarkan dulu yang mau diceritakan. Setelah puas dia bercerita, baru deh saya cerita. Intinya, berusahalah berempati.
Melakukan Kegiatan Bersama
Putri sulung saya, minatnya masih beragam. Dia suka merajut, bikin craft, mendengarkan musik dan sebagainya. Salah satu kegiatan yang kami sukai adalah kegiatan yang berkaitan dengan membaca. Oleh karenanya, kadang-kadang saya ajak dia untuk pergi ke toko buku berdua saja, supaya bisa ngobrol banyak hal.
Saya lihat salah satu teman blogger saya, Mbak Uniek, juga melakukan ini bersama kedua anaknya. Putri Mbak Uniek yang bernama Vivi, kebetulan juga suka membaca. Jadilah Mbak Uniek mengajaknya jalan-jalan ke penerbit beberapa waktu lalu.
Mengenal Teman Anak
Beberapa kali, meminta izin pergi bersama teman-temannya. Jika kebetulan saya yang mengantar, saya akan berkenalan dengan teman-temannya dan mengajak ngobrol mereka. Lain waktu, ketika teman-temannya datang ke rumah atau menginap, sesekali saya ikut mengobrol dengan mereka.
Memberikan Aturan
Walaupun sering dinego, saya tetap memberikan aturan. Aturan yang berlaku untuk anak sulung saya antara lain, aturan memegang gadget, aturan pergi bersama teman, dan masih banyak yang lainnya. Saya katakan padanya bahwa setiap rumah punya aturan yang berbeda. Artinya, jika temannya sedang menginap di rumah kami, dia harus mengikuti aturan kami.
Mencari Tahu Topik Pembicaraan yang Menarik
Topik pembicaraan yang menarik untuk anak ABG tentu berbeda dengan usia lain. Nah, supaya bisa klop kalau diajak ngobrol, saya nggak menutup diri terhadap apa-apa yang diminatinya. So far, topik tentang lagu-lagu yang lagi nge-hits, hal-hal yang dibicarakan di sekolah, slime, dan semacamnya masih menjadi minatnya.
Dengan melakukan beberapa poin tersebut, paling tidak saya sudah mencoba bersahabat dengan putri saya. Mungkin teman-teman punya tips lain lagi yang bisa saya praktikkan?
Hahaayyy...selamat menjelang masa2 berteman dengan pre-teen kita ya, Fit. Masuk ke step selanjutnya nih, beda level kesulitannya lagi. Mari kita nikmati dan tukar pengalaman mendidik + berteman dg anak ya, Fit.
ReplyDeletePenting banget ya sekarang dekat dengan anak2. Ngeri pergaulan anak sekarang.
ReplyDeleteabege saya 13 tahun mba...diemnya ituh gak nahan....mesti aktif tanya2 orangtuanya nih
ReplyDeletebookmark dulu karena belon ada anak hehe
ReplyDeleteAku seminggu sekali jemput kakak adik ini dari sekolah mbak. Dua2nya cowok, umur 10 tahun, tak jarang aku tarik nafas panjang bikin mumet. Haha, tak jarang sih konsultasi sama ibuknya.
ReplyDeleteiyaa..setuju..bersahabat dengan anak bikin anak lebih "aman" dan gak cari pelarian di luar
ReplyDeletekalo masih balita kan nempel bundanya terus
tapi kalau sudah gede takutnya udah ga mau diajak berduaan lagi
anak skr harus didekati pakai cara gini ya, suoaya bisa lebih masuk lai ke mereka
ReplyDeleteJadi ibu itu harus bisa jadi sahabat anak juga ya,,apalagi usia masuk remaja..aku simpen buat bekal intan gedhe.hihihi
ReplyDeleteIya ya Mbak, lebih baik mendengarkan dulu saat anak-anak bercerita
ReplyDeletewelcome to the club hihihi. Kalau sama anak abege memang enaknya berusaha jadi sahabat mereka, ya :)
ReplyDelete