Thursday, June 9, 2016

Belajar Berwirausaha Sejak Dini

Waktu SMA, saya bersama teman-teman pernah mencoba jualan menjelang lebaran. Kami bikin paket parcel sekaligus mengantarkannya. Untungnya nggak seberapa. Tapi kami senang bukan main. Sejak itu, jiwa wirausaha saya mulai muncul. Saya jualan baju, perlengkapan bayi, buku, membuka usaha laundry, dan masih banyak lagi yang lainnya. Nggak semuanya sukses memang. Tetapi itu tak membuat semangat saya surut.

Apa pelajaran yang saya ambil dari belajar berwirausaha? Berwirausaha, membuat saya belajar banyak hal. Saya belajar untuk gigih, belajar menyusun strategi bisnis, belajar menghitung, belajar memasarkan, belajar melayani konsumen, dan belajar ini itu yang lainnya. Termasuk belajar untuk siap gagal. Ini terjadi ketika bisnis laundry saya tak berjalan sebagaimana yang saya inginkan. Habis-habisan saya mempertahankan, tetapi akhirnya terpaksa saya tutup juga. Tentu saja hati saya hancur (ciee...) namun saya yakin ada hikmahnya.

Pada anak-anak, saya sudah mengajarkan berwirausaha sejak kecil. Nggak heran ketika TK, Kakak sudah mulai berjualan gelang dan kalung manik-manik. Masuk SD, ketiga anak saya membantu saya menjual buku. Di lain waktu, mereka membuat slime dan menjualnya. Mau tahu gimana cara saya membuat mereka tergerak untuk berwirausaha? Sederhana saja, kok. Ini yang saya lakukan.

Mengajarkan untuk Menghargai Uang
Sejak anak-anak kecil, mereka tahu bahwa di saat-saat tertentu saya bekerja. Ketika saya duduk di depan laptop, saya katakan mereka tidak boleh mengganggu. Ya, saya ingin mereka tahu, bahwa ibunya bekerja di rumah. Mereka juga tahu bahwa bekerja artinya berusaha menghasilkan uang. Sebaliknya, untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja. 
Pernah juga suatu saat, saya berikan mereka tantangan untuk bekerja. Setiap pekerjaan yang mereka lakukan akan mendapatkan imbalan berupa uang. Uang tersebut mereka kumpulkan supaya mereka bisa membeli sesuatu. 

Buku saya tentang wirausaha untuk anak-anak. Ada banyak tips di sini, lho. 


Memantik Kreativitas
Saat anak-anak di rumah, saya dan anak-anak sering berkreasi membuat sesuatu. Misalnya menggambar, menyulap barang bekas menjadi barang baru, dan sebagainya. Kadang-kadang, saya belikan mereka buku-buku craft atau video tutorial. Lama kelamaan mereka bisa membuat sendiri mainan kreasi mereka. Saya tinggal menyediakan perlengkapannya. Dari sini yang mendapat kesimpulan, sebagai orangtua, yangperlu kita lakukan cukup mendampingi dan memulai. Anak-anak, dengan ide hebatnya bisa lho menjadi lebih dari kita sebagai orangtua. 

Belajar Ketrampilan Baru
Anak-anak suka diajak belajar ketrampilan baru. Selain dari buku dan video, kadang-kadang saya ajak mereka mengikuti acara craft untuk anak-anak. Biasanya di saat liburan banyak sekali acara seperti itu. Kakak malahan belajar merajut dari tetangga kami, bukan dari saya.

Blog Icus
Soal ketrampilan, saya sepertinya harus belajar dari Icus. Ya, Icus ini sudah membimbing banyak anak untuk belajar berwirausaha. Di SMK Itaco, Icus mengajarkan anak-anak didiknya menjahit tas, membuat mug, menyablon kaos, membuat pin, dan berbagai ketrampilan lainnya. Tujuannya supaya anak-anak didiknya bisa mandiri secara finansial. Keren yak. Bisa lho kita memesan produk mereka. Caranya, mention saja di @siswawirausaha.

Nah, itu tadi beberapa cara yang saya lakukan untuk anak-anak saya. Bagaimana dengan kamu? Yuk, share di sini. Siapa tahu saya bisa nyontek hehe. [Fita Chakra]




6 comments :

  1. Wah patut dicoba Mbk, Faris juga suka diajak jualan hiihi

    ReplyDelete
  2. menghargai uang juga bis alebih kreatif ya

    ReplyDelete
  3. InsyaAlloh anak-anak Mba Fita kalo gede jadi pengusaha sukses yaa. Aaamiiin :)

    ReplyDelete
  4. emang beenr yak, berwirausaha bisa membuat kita menjadi lebih menghargai uang.. :)

    ReplyDelete
  5. wah benar banget ini harusnya emang sedari kecil sudah diajari bagaimana mengahrgai uang agar nantinya bisa menjadi orang yang hemat dan tidak boros..

    ReplyDelete
  6. makasih gan infonya dan salam sukses

    ReplyDelete