Acara ini sebenarnya merupakan acara yang tertunda. Awalnya,
saya dan Keisya dihubungi oleh bude-nya Keisya jelang liburan sekolah lalu
untuk berbagi tentang menulis di sekolah putra-putrinya. Berhubung jadwal kedatangan
kami ke Semarang bertepatan dengan liburan di sekolah tersebut maka acara
ditunda, menunggu saat yang tepat. Akhirnya kesempatan itu datang Jumat, 8
Agustus 2014, saat kami datang lagi ke Semarang.
Pukul 09.00 kami mulai acara berjudul Let's Write Your
Story. Acara akan berlangsung dua sesi di ICP (International Class Program)
kelas 4. Salahnya saya, di ICP seharusnya semua materi disampaikan dalam Bahasa
Inggris, kecuali pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Sementara saya
menyiapkan materi dalam Bahasa Indonesia. Untung saja, hal ini tak mengurangi
kecerian dan antusiasme anak-anak.
Acara saya buka dengan menyapa dan melontarkan pertanyaan,
"Siapa yang suka baca?" Wah, hampir seisi kelas mengacungkan jari!
Senang rasanya melihatnya. Walau ketika ditanya, "Siapa yang ingin jadi
penulis?" yang mengangkat tangan berkurang, saya melihat mereka tertarik
belajar menulis. Buktinya saat saya memulai permainan kata mereka berebut maju.
Apa itu permainan kata? Permainan kata yang saya maksud ada
bermacam-macam. Yang pertama, membuat kalimat dari kata yang diambil dari Magic
Box, membuat cerita dari kata-kata kunci dan membuat cerita yang berbeda dari
cerita tokoh kesayangan mereka. Dari permainan-permainan tersebut ternyata
mereka bisa membuat cerita menarik lho.
Nana, Naca, Dhani dan beberapa temannya
maju membacakan hasil tulisannya. Stt, belakangan saya baru tahu kalau Naca jago storytelling, lho. Pantesan waktu membacakan cerita, gayanya oke punya. Ceritanya jadi terlihat hidup dengan ekspresi dan intonasi yang pas. Good, Naca!
Selain permainan kata, bincang-bincang bersama Keisya adalah
saat yang ditunggu-tunggu. Ada pertanyaan menarik yang dilontarkan mereka.
Jasmine bertanya, "Bagaimana caranya mengirim naskah ke penerbit? Aku
ingin punya buku tapi belum berani kirim." Menanggapi pertanyaan ini kami
minta Jasmine melihat ketentuan kirim di bagian belakang buku KKPK.Juga menyemangati Jasmine agar tetap rajin menulis.
Di akhir acara, anak-anak yang mendapatkan hadiah buku atas
partisipasinya berebut minta tanda tangan pada Keisya. Serunya bukan main.
Sampai-sampai mereka tak segera pulang walau bel sekolah berbunyi. Akhirnya
waktu jugalah yang memisahkan. Saya dan Keisya berharap sedikit yang kami
sampaikan bisa bermanfaat untuk mereka dan memberi semangat terus menulis. Terima kasih ya, Teman-teman. Terima kasih juga buat Mrs. Agustin, Mr. Noto, dan Mr. Yamto yang menemani dan menerima kami dengan hangat. Kapan-kapan
ketemu lagi ya! [Fita Chakra]
Seandainya saya aktif belajar menulis sejak SD, mungkin saat ini tinggal memetik hasilnya sambil terus mengasah kemampuan. Dulu, skill menulis hanya masuk di pelajaran Bahasa Indonesia saja ya, pada pelajaran mengarang. Belum ada kelas menulis apalagi ekskul.
ReplyDelete"Akhirnya waktu jugalah yang" akan membuktikan. Dulu, kemarin, atau esok hari, yang penting terus belajar mengasah kemampuan . Dan jangan lupa dipraktikkan.
Sesi workshop yang keren, Mbak Fita feat Keisya...
Semoga waktu mempertemukan kita, ya, Mbak, biar bisa ngangsu kawruh sama panjengengan. :)
Aamiin. Yuk, kapan-kapan ketemuan. Dulu sih nggak ada acara kayak ginian ya, padahal aku suka nulis dari kecil. Beruntung anak-anak sekarang bisa dapat kesempatan kenal dunia tulis menulis lebih cepat :)
Deletekeren bener ini bunda dan anak :)
ReplyDeleteVivi sama emaknya juga kereen!
Deletekreatif deh bun...
ReplyDeleteMakasih ya :)
DeleteKalo ngisi materi di sekolah dari pihak sekolah yang nawarin atau mba Fita yang ngajuin diri dulu? Penasaran, hehe
ReplyDeleteUndangan dari sekolah, Ila. :)
DeleteBahagia banget membaca post ini. Seneng kalau anak2 pada suka baca. Masih kelas 4, tapi lontaran pertanyaannya oke punya.
ReplyDeleteSukses selalu, Mba, Keisya. Salam untuk si kembar. :D
Kayaknya seru, yaa... apalagi Keisya direbutin minta tanda-tangan.. Artis Penulis dong, ya! Hebat Keisya.
ReplyDeleteSalam hangat,
Alya :)
keren bun,bunda dan anak-anak sama kreatifnya
ReplyDelete