Thursday, July 3, 2014

Holiday Writing Class

Awalnya sempat maju mundur menggelar event ini. Namun akhirnya berhasil melibas keraguan dan memulainya. Alasannya tak lain karena saya ingin berbuat sesuatu untuk kota kelahiran saya, Semarang. Sudah saya niatkan bahwa setiap kali ke Semarang, saya ingin berbagi pengalaman, sekecil apapun itu di bidang menulis.

Maka di tengah segala keterbatasan, baik waktu maupun tenaga, pada tanggal 25 Juni 2014, Holiday Writing Class saya gelar di Klinik Insan Medika. Tempat acara, tak lain adalah klinik milik orangtua saya yang boleh saya pakai tanpa bayar sewa. Beruntung di klinik tersebut semua peralatan sudah tersedia, meski minimalis. 

Yang istimewa, saya dibantu oleh sepupu-sepupu saya yang masih duduk di bangku SD-SMU untuk mengurus ini itu. Nggak mudah sih, mengkoordinir mereka. Tapi ternyata bisa. Mereka sibuk mengurus pendaftaran, mengatur kursi, membagikan makanan, dan sebagainya. Saya tinggal mengeceknya hehehe.... Biar nggak disangka mempekerjakan anak-anak di bawah umur, sorenya saya ajak sepupu-sepupu saya ke Gramedia untuk beli buku. Senangnya...

Dari awal, saya sudah membayangkan kelas kecil karena saya ingin mengevaluasi satu persatu karya peserta. Oleh karenanya, di informasi acara, saya katakan bahwa kelas terbatas. Peserta yang hadir sebanyak 11 orang, sudah memenuhi harapan. Usia mereka 7-15 tahun. Karena peserta datang tepat waktu, acara pun dimulai sesuai jadwal, yaitu pukul 09.00.

Hisna, sepupu saya yang suka menulis ini sukses membuka acara. Foto: dokumen pribadi.


Saya menyapa peserta. Foto: dokumen pribadi.

Setelah registrasi, peserta duduk melingkar untuk mendengarkan materi tentang menulis cerita. Supaya nggak tegang, di sesi berikutnya saya ajak mereka bermain-main dengan games kelompok. Setiap kelompok harus menyusun cerita berdasarkan beberapa kata kunci yang saya berikan. Hasil ceritanya unik, deh. Ternyata, dari empat kata kunci itu bisa menjadi beberapa cerita yang berbeda.

Sesi games yang seru. Foto: dokumen pribadi.

Keisya ikut mendengarkan satu persatu cerita yang dibacakan. Foto: dokumen pribadi.

Sesi selanjutnya yaitu sesi bincang penulis cilik. Harapannya, peserta termotivasi setelah mendengar cerita Keisya. Di sesi ini, Keisya bercerita tentang pengalamannya menulis buku. Beberapa orang peserta dengan antusias bertanya pada Keisya. Pertanyaan mereka antara lain, "Idenya dari mana?", "Mengapa Keisya ingin menulis buku?", "Apa cita-cita Keisya selain menjadi penulis?" dan lain sebagainya. Pertanyaan yang terbendung itu membuktikan minat peserta untuk menjadi penulis sangatlah besar. Good job, Keisya!

Sudah lebih pede bicara di depan umum. Foto: dokumen pribadi.

Para peserta. Foto: dokumen pribadi.

Berikutnya, peserta saya ajak melihat sebuah video yang menyentuh hati. Tujuannya, untuk meletupkan ide. Benar juga, setelah melihat video itu, peserta langsung tergerak menulis cerita. Ada yang ceritanya berdasarkan pengalamannya sendiri, hasil imajinasi, dan cerita yang dipelintir dari cerita lain. Pokoknya keren, deh! 

Sesi evaluasi. Foto: dokumen pribadi.

Di akhir acara, semua peserta membacakan cerita yang ditulisnya lalu dievaluasi bersama-sama supaya bisa diperbaiki. Waktu tiga jam pun berlalu tanpa terasa. Setelah acara, beberapa peserta membeli buku Keisya lalu minta tanda tangan di buku tersebut. Senangnya....

Booksigning. Foto: dokumen pribadi.

Alhamdulillah, saya cukup puas dengan acara tersebut. Terlepas dari berbagai kekurangannya, saya berharap acara ini bisa memberikan manfaat buat peserta. Yang lebih menyenangkan, setelah acara, beberapa ibu yang mengantar peserta sempat meminta acara serupa diadakan. 


"Lain kali, kabari ya kalau datang lagi ke sini, supaya bisa atur acara seperti ini di sekolah anak-anak," begitu kata mereka.

Tentu saja, dengan senang hati! Semoga kesempatan itu datang lain kali. Aamiin. :) Nah, siapa tahu ada yang ingin mengundang di tempat lain? Monggo, kontak saya. 

2 comments :

  1. mak, saya juga beberapa kali adakan writing klas untuk remaja. tapi karena belum pede menyampaikan, maka saya minta orang lain untuk mengisi acara. Sayangnya saya kurang telaten follow up-i.Btw makasih liputannya jadi bikin semangat pengin adakakan lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mau dong diajak ngisi acara menulisnya, Mak hehehe. Semangat, Mak!

      Delete